4

64 7 0
                                    

Saat pulang sekolah, Vidya memakai sweater biru untuk melapisi seragam atasnya dan menghampiri Alfa untuk menempati janji menonton ia tanding futsal.

Vidya duduk di tribun, dengan sebuah handuk kecil dan air minum tentunya untuk Alfa. Dari sana ia dapat melihat Alfa bermain dengan baik berkolaborasi dengan kapten futsal, Mahar. Ya dia Mahardika.

Vidya mengamati bagaimana lihainya Alfa dalam memberikan umpan kepada Mahar yang memang sebagai penyerang. Bagaimana cara Alfa dan Mahar tersenyum bangga dan selebrasi saat mereka berhasil menciptakan sebuah gol. Bagaimana ekspresi Alfa yang mengerutkan kening berpikir saat ia akan melakukan tendangan pojok. Semuanya tak luput dari penglihatan Vidya.

Setelah dua babak berhasil dilewati dengan baik, dan berakhir dengan kemenangan tim Alfa. Memang tak perlu diragukan lagi keahlian mereka dalam memainkan si kulit bundar. Sorakan fans dari teman sekolahnya maupun sekolah lain menggema menyerukan kemenangan mereka.

Vidya menghampiri Alfa dan memberikan handuk dan air yang tadi ia bawakan. Namun, bukan seperti orang lain yang akan memberikan minuman dingin saat seperti yang Vidya alami sekarang. Vidya justru berbeda, ia akan membawa tempat minum kosong untuk diisi air hangat lalu diberikan kepada Alfa. Selalu seperti itu, simpe but menarik bagi Alfa, Vidya memang berbeda.

Alfa menyambut apa yang diberikan Vidya dan kemudian tersenyum sambil mengacak rambut Vidya, yang membuat banyak sorakkan kecewa dari arah tribun. Yang diperlakukan seperti itu hanya memutar bola matanya malas.

Tiba-tiba ada seseorang disamping Alfa.

"Hai broo, thanks ya umpannya" ucapnya sambil terkekeh.

"Yoi bro, kalem aja udah kewajiban selagi gue bisa, wkwk. Oh iya kenalin, Mahar ini Vidya separuh jiwa gue, Vidya ini Mahar" ucap Alfa.

Maharpun tersenyum dan mengulurkan tangan, Vidya menjabatnya sambil menyebutkan namanya, dengan muka yang tetap datar.

Mahar terkekeh....
"Dia lucu Al, mukanya ngajak ribut" canda Mahar.

"Emang gitu dari dulu, triplek" balas Alfa.

"Udah? Pulang." ucap Vidya.

'Iyaiya sabar elah, duluan har" pamit Alfa sambil bersalaman ala lelaki. Sedangkan Vidya sudah melangkah duluan, Alfa mengejar dan merangkul Vidya.

Mahar tersenyum kemudian berbalik pulang.

🌀🌀🌀

Besoknya, Vidya berangkat sekolah seperti biasanya, Alleta datang terlebih dahulu. Hari ini diatas mejanya ada kotak makan dengan isi sandwich. Seperti biasanya Alleta tidak pernah tahu siapa yang mengirimnya. Siapa juga orang yang rajin sekali pagi-pagi mengirim makanan sebagai permintaan maaf. Patut dihargai dan diperjuangkan:v.

"Bosen" Ucap Vidya ke Alleta.

"Bosen sama gue?" tanya Alleta panik.

Vidya menggelengkan kepala sambil menyodorkan sandwich, Alleta mengambil satu potong dan memakannya.

"Dhahri syaphaa inhi? Enhakk" ucap Alleta dengan mulut penuh. Vidya hanya membalas dengan mengangkat bahu acuh.

🌀🌀🌀

HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang