15

49 4 0
                                    

-Kesendirianku semakin menjadi saat tidak pernah ada lagi kamu-

Setelah 3 hari, Vidya keadaannya mulai membaik dan ia meminta pulang. Vina dan Fadya pun mengijinkan dengan catatan harus rajin check up untuk memulihkan tulang punggungnya.

Hari ini Vidya memutuskan untuk sekolah. Ya, ia sekarang hanya sendiri. Tidak ada teman-temannya lagi, bahkan Alleta sekalipun. Mereka benar-benar menjauh karena tidak ada yang berusaha memperbaiki hubungan mereka.

Saat baru saja menampakkan diri ke sekolah. Vidya tertegun melihat Mahar tersenyum dengan seseorang wanita seangkatan dengannya.

Vidya tetap melangkahkan kaki dengan wajah tanpa ekspresi. Harapannya, ia ingin disapa Mahar.

Namun, saat mereka berpapasan Mahar tetap melanjutkan langkahnya dengan tegap seolah tidak pernah mengenal Vidya. Sakit, itu yang menggambarkan keadaan Vidya sekarang.

Seseorang yang berada disamping Mahar mengangkat tangannya dan tersenyum ramah kepada Vidya.

"Kenalin gue Bulan, lo Vidya kan?" tanya orang tersebut dan mengajak Vidya bersalaman.

Vidya menyambutnya dan mengucapkan namanya canggung.

"Udah gpp, gue tau kok kalo lo dingin. Lo jangan sungkan ya sama gue, Line gue add back jangan lupa" Ucap Bulan ramah.

Vidya mengangguk dan bertanya,
"Lo siapa nya Mahar?" persetan dengan malu.

"Ehm, gue, gimana ya bilangnya?" ucap Bulan terbata.

'Dia pacar gue' balas seseorang yang ada di sebelah Bulan.

Dia Mahar, ucapannya terasa dingin dan menyakitkan? Ehh

Kemudian Mahar menarik lembut tangan Bulan dan merangkulnya.

"Gue duluan Vid, Nice to meet you" ucap Bulan sedikit berteriak.

"Iya, tapi sayangnya i hope i dont meet u again" balas Vidya lirih.

〽〽〽

Dia melanjutkan perjalanan nya ke kelas. Disana ia melihat Alleta duduk dengan Sopi, mungkin karena Vidya yang sudah agak lama tidak masuk, atau karena hal lain?

Namun, Vidya tidak ambil pusing. Ia tetap duduk di bangku yang kosong.

Alleta terkejut, namun ia tetap sadar diri untuk tidak menyapa Vidya. Padahal itu sama saja dengan memperkeruh keadaan.

Vidya pun mencoba mengalihkan perhatian kepada guru yang mengajar. Ia baru merasakan pahitnya kehidupan. Dimana semua orang yang ia sayang mulai lenyap termakan waktu.

Saat istirahat pun, ia hanya mendengarkan lagu di earphone dan berjalan di koridor menikmati angin sendiri. Dia benar-benar sendiri.

Vidya telah men-add back Bulan tadi. Ternyata poto profil Line Bulan bersama Mahar, juga status dan pembaruan timeline nya.

Sesingkat itu? Hanya 3 hari, kita tidak bertemu Mahar bahkan dengan mudahnya mencari kebahagiaan lain? Ah sudahlah Vidya cukup tahu diri.

〽〽〽

Beberapa hari selanjutnya kehidupan Vidya berjalan seperti biasa. Alfa sangat sering mengunjungi dan meminta maaf meskipun hanya ditanggapi sedikit oleh Vidya.

Tidak apa, Alfa paham ini hanya tentang waktu. Hubungan mereka dapat dikatakan lebih baik terbukti dengan Alleta yang sering menemani Vidya sekarang.

Alleta dapat dengan mudah memahami sakit yang Vidya rasa, ia juga tidak menyangka mengapa Mahar sekejam itu? Tapi Alleta tau pasti ada hikmah di setiap kejadian, dan semoga kejadian ini juga.

Alfa pun yang sedari tadi menemani Vidya. Karena orangtuanya sedang pergi.

Mereka hanya duduk di sofa dan menonton TV. Vidya hanya diam saja melihat siaran TV dengan pandangan kosong, padahal Alfa sudah tertawa meringis bahkan menggerutu.

Alfa menghela nafas lelah.

HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang