23

36 5 0
                                    


--Sebab lo lebih berhak Vid, gue hanya sebagai seseorang yang tidak bisa benar-benar ada buat Mahar--

Bulan

"Har" panggil Bulan

"Kenapa Lan?"

"Gue mau klasifikasi hubungan kita" ucapnya sambil mengutip kata kita dengan menggunakan tangan.

"Ehm, tapi gue udah ditunggu pelatih. Nanti aja ya?"

"Plis Har, ini terakhir kalinya. Setelah ini gue gaakan ganggu lo sama yang lain" ucap Bulan memohon.

"Maksudnya lo mau kita udahan?" tanya Mahar. Dia juga baru menyadari bahwa ucapan Bulan tidak memakai 'Aku-kamu'.

"Lebih tepatnya, gue mau ngakhirin semuanya dari awal, jadi gini.....

"Guys, kita main dare or dare yuk" ajak Lala; teman Bulan.

"Ah kagak, kalian kalo main ginian dare nya aneh-aneh" Tolak Bulan.

"Gaasik lo"

"Yaudah deh iya"

Lalu Lala memutarkan sebuah pensil dihadapan meja teman-temannya dan berhenti tepat dihadapan Bulan.

Bulan menatap teman-temannya pasrah, lalu Lala dan yang lain berdiskusi apa yang akan dilakukan Bulan nanti.

"Lo deketin Mahardika, setelah itu lo jadiin pacarnya selama satu bulan, deal?" ucap Sari sambil menertawakan ekspresi Bulan.

"Gak ah, ganti, gila aja jadi pho dari Vidya. Gamau gue"

"Eit gabisa, pokoknya harus itu"

"Hm"

Lalu teman-temannya bertos ria.

"Setelah itu gue ngejalani DoD konyol itu, gue ga bermaksud gitu Har. Maaf gue ga bener-bener sayang sama lo. Makasih Har, semoga lo paham.

HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang