5

68 5 0
                                    

Saat istirahat Vidya ke kantin seperti biasa, hanya untuk menemani Alleta makan. Sedangkan Vidya hanya meminum susu melon, as simple as that.

Alfa pun seperti biasa duduk disebelah Vidya dan membawa satu temannya, Abi ketua basket yang dulu nge-add Line Vidya. Abi duduk di samping Alleta yang sedang makan. Vidya melihat Alleta yang tadi makan dengan cepat, sekarang terlihat lebih lambat dan terlihat anggun?

Vidya cukup peka untuk cepat menyadari, dia tiba-tiba berkata

"Pencitraan" sambil memutar bola mata malas.

Alleta tersedak kuah baso yang sedang ia makan, dan Abi menyodorkan minum yang belum sempat ia buka. Alleta langsung meminumnya kemudian dia menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke Abi.

"Lo minumnya gimana? Gue beliin lagi ya?" Ucap Alleta panik.

"Calm, kantin masih disini bukan di Inggris" ucap Abi sambil terkekeh.

Otomatis pipi Alleta merah.

"Blushing mbak, baperan lo" ucap Alfa sambil menoyor kepala Alleta yang semakin menunduk untuk menyembunyikan rona pipinya.

Abi tersenyum dan mengangkat dagu Alleta. "Udah, gapapa kok".

"Ih envy kaka" goda Alfa.

"Ckk bacot Al" desis Vidya.
Alfa hanya nyengir kuda.

🌟🌟🌟

Setelahnya, mereka kembali ke kelas masing-masing. Namun, saat di jalan Vidya terjatuh (lagi) karena ada yang menabraknya. Ia melihat seorang lelaki yang bila dilihat sepertinya kelas 12.

"Lo kemarin yang nabrak Vidya juga?" Tanya Alfa sambil membantu Vidya.

Kakak kelas tersebut mengerutkan kening, lalu mengangkat bahu acuh. Dan membantu Vidya untuk berdiri.

"Sorry, ada yang sakit gak?" tanyanya ramah. Vidya hanya menggelengkan kepala, "Nama gue Mahesa, lo siapa?" tanyanya lagi.

Alfa berdesis sambil berkata "Modus".
Alleta langsung menggeplak kepala Alfa.

"Yang penting, dia udah berani minta maaf sama tanggung jawab".

"Lagipula, siapa cowo yang bisa deket sama Vidya selain lo? Takut disaingin? Friendzone? Ucap Abi telak.

"Whatever lah" balas Alfa.

"Yee, lindungan loo"

Vidya seperti biasa dia menjawab dengan datar.

"Oh, boleh minta id Line lo" tanya Mahesa lagi. Vidya mengangguk dan menunjuk teman-temannya yang berarti ia dapat meminta ke mereka.

Mahesa menaikkan sebelah alis ke arah teman-teman Vidya.

Alleta berdecak dan berkata "Vidya_Ryazna, gapake spasi pake V pake Z".

Sedangkan Vidya telah berjalan menuju ke kelasnya. Alfa yang menyadari segera mengikuti Vidya dan diikuti oleh Alleta dan Abi.

Mahesa pun tersenyum dan bergumam
"Terima kasih".

🌟🌟🌟

Vidya mengecek Hp yang ternyata ada notif dari Mahesa.

MahesaSemesta_ Add you by id Line.

Vidya pun memencet add back.

Saat pulang seperti biasa Vidya bersama Alfa, sedangkan Alleta pulang bersama Abi. Saat di mobil, Vidya hanya terdiam seperti biasanya sambil memandang kosong ke arah depan. Alfa yang menyadari, mengerutkan kening.

"Lo mikirin apa Vid?" tanyanya cemas.

Vidya menyodorkan Hp nya yang menampilkan notif dari Mahesa. Alfa mengerti apa yang Vidya rasakan.

"Tenang, gue bakalan selalu ada buat lo" ucap Alfa menenangkan.

Vidya menoleh dan mengerjapkan mata berkali-kali sambil menengadahkan kepala ke atas. Sekuat kuatnya Vidya, tapi dalam soal menahan air mata, ia dapat lemah juga.

Vidya mengangkat jari kelingkingnya bersamaan dengan air mata yang mengalir deras keluar dari matanya. Alfa memberhentikan mobilnya dipinggir mengangkat jari kelingking juga.

"Promise" ucap mereka bersamaan.

"Dont cry Vid" Alfa menenangkan sambil menghapus air mata Vidya dan segera memeluknya. Namun, bukannya berhenti Vidya justru semakin keras menangis sampai bahunya bergetar. Alfa dapat merasakan rapuhnya Vidya. Ia akan terus berusaha untuk menjaganya.

'Kamu seseorang yang perlu ku jaga, karena walaupun kamu adalah orang yang dapat menahan derasnya air mata, tapi duka dan kecewa terbaca jelas melalui iris mata'

Alfa terus memeluk Vidya, sampai akhirnya nafas Vidya teratur yang berarti ia tertidur. Alfa dengan lembut melepaskan pelukan dan menyenderkan Vidya ke bangku mobil agar merasa nyaman. Kemudian ia membuka jaketnya untuk menyelimuti Vidya. Dan sentuhan terakhir Alfa mengusap rambutnya dengan penuh sayang.

🌟🌟🌟

HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang