"Gue dimana?" Vidya terbangun dan melihat ruangan sekitarnya, -kamarnya.
"Alleta, Mama? MAHAR MANA?" ucapnya berteriak histeris sambil menutup wajah untuk menahan air mata.
"Gue disini Vid" Mahar membuka tangan Vidya dan menggenggam nya.
"Ini beneran lo Har? Gue ga mimpi kan?"
"Iya Vid, ini gue" ujar Mahar yang terlihat lebih pucat.
Vidya langsung menghambur ke pelukan Mahar. Dia menangis haru,
"bagaimana bisa?"
"Dokter bilang gue hanya nahan nafas sebentar setelah itu gue nafas lagi tapi lo keburu pingsan dipeluk si Rizki"
Jadi?
"Iya gue pura-pura mati buat nembak lo, keren kan gue? Walaupun harus sakit kaki dan ngerelain si Rizki meluk lo" ujarnya seraya terkekeh.
"Ga lucu Har, gue beneran sayang sama lo kok. Makasih atas cara lo yang benar-benar anti mainstream dan bikin gue hampir gila"
"Sama-sama Vid. Gue emang gabisa banyak ngomong soal rasa tapi kalo buat selalu ada buat lo entah saat sedih atau bahagia gue bersedia kok"
"A small feel to like you everyday, make my day amazing from your smile. I love you Vidya Ryazna"
"I haved you to make me smile everyday. So, what for Me tired? Love you more Mahardika Raja"
END.
Cerita kita mungkin hanya sepotong kisah klise yang sering terceritakan dalam suatu kertas dengan pena yang beragam. Namun, kesederhanaan kita membuat semua seakan nyata.
Walau kita hanya berada dalam fiksi atau imajinasi, tetapi penulis telah membuat semua seolah kami hidup.
Akhir cerita ini pun hanya sepotong kisah bahagia yang telah terceritakan dalam bermilyar kisah. Kisah akan yang akan terlupakan, termakan waktu namun ketika rindu ini bisa dibaca kembali olehmu.
Ini hanya tentang dia yang selalu ada tanpa banyak berkata.
Kupersembahkan HE
-Meisha mj
KAMU SEDANG MEMBACA
HE
Teen FictionKupersembahkan luka yang membuat rasa. Dia, seseorang yang tidak pernah kuduga sebelumnya. Yang menggoreskan luka bukan dihati, namun didahi. Namun, apapun yang dinamakan luka pasti akan membekas. Sama seperti rasa yang tumbuh kepadamu. Kau menguba...