Prachaya corporation perusahaan besar yang memiliki CEO seorang workholic,tegas,cekatan,dan yang paling penting bagi kaum hawa dia memiliki wajah yang luar biasa tampan,tubuh yang atletis dipadukan dengan kulit tannya membuat semua pria iri padanya.kenapa ada lelaki sesempurna ini ?
Pagi ini sang CEO berangkat sendiri tanpa supir pribadinya,mobil yang dikendarainya tiba-tiba mogok ditengah jalan dan yang lebih parahnya lagi cuaca sedang tidak mendukung,hujan.padahal hari ini dia harus memimpin rapat penting.
****
Krist,pegawai biasa diperusahaan besar prachaya corporation,lelaki yang jika sekilas dilihat berperawakan perempuan,memiliki mata bulat yang bening,hidung bangir,bibir merah muda yang mengundang setiap orang pria maupun wanita untuk mencicipinya.
Pagi ini si pria manis itu sedang buru-buru,dia sudah terlambat berangkat kerja karna bus yang biasa dia tumpangi agak sedikit terlambat karna hujan,jadilah dia berlari-lari dengan payung ditangannya.
Krist memutuskan putar arah agar bisa masuk dari pintu belakang perusahaan,tapi nasib sial menghampirinya,seseorang memanggilnya dan itu CEOnya,singto prachaya.
"Kau terlambat ?" Tanya sang CEO dengan muka datarnya.
"Maaf pak,bus yang biasa saya tumpangi hari ini tidak lewat,ditambah cuaca yang seperti ini,dan apartemen saya juga jauh dari sini,sekali lagi saya minta maaf,saya berjanji tidak akan telat lagi"mohon krist
singto memandang krist dari atas hingga bawah dan masih betah memasang tampang andalannya,datar.
"Kemarikan payungmu"
"Hah ? Payung ?" Tanya krist bingung
"Kurasa kau tidak tuli,dan pakaian yang kau pakai biasa saja,jadi tidak masalah walaupun basah"jawab singto mengambil payung dari genggaman krist,sebelum melangkah dia sempatkan melihat name tag yang terpasang di leher krist.
"Perawat sangpotirat dari bagian produksi"bukan pertanyaan hanya membaca sekilas.
"Hey,itu kan payungku,seharusnya bapak mengajakku berbagi kalau begini bajuku bisa basah"ujar krist karna singto pergi dengan payungnya,krist tidak tinggal diam,ia berlari mengejar singto dan berjalan disamping singto agar tidak terkena hujan.
"Aku tidak biasa berbagi payung dengan siapapun"ucap singto pada krist
"sebelumnya maaf pak,ini payung saya,seharusnya kalau bapak ingin menumpang katakan dengan baik-baik agar saya mau berbagi dengan bapak,atau jangan-jangan ini hanya akal-akalanmu saja agar bisa berbicara denganku"
"Maaf,kau bukan tipeku"
"Heuh,ya ya ya katakan apapun yang bapak suka tapi bisa kah kita jalan sekarang,kita sudah telat jika bapak lupa"
Singto memandang tertarik kearah krist,baru kali ini ada orang yang berani berbicara bahkan melawannya.
****
Kenapa dia harus repot-repot menyuruhku mengambil payung ? Kenapa tidak menyuruh office boy saja yang mengantarnya ? Atau yang lebih mudah kenapa tidak membuangnya saja ? Lagipula aku mana berani menagihnya lagi.
Ini kali ketiga dia bertemu dengan CEO perusahaannya ini,pertama 2 tahun lalu saat pengenalan awal CEO baru,kedua tadi pagi,dan ini yang ketiga.CEOnya orang yang sibuk,hanya bertemu dengan orang-orang penting,tapi kenapa sekarang dia menyuruh krist keruangannya hanya untuk sebuah payung ?
Lift terbuka,krist dihadapkan dengan ruang tunggu yang nyaman dan tentu saja mewah,sekretaris cantik yang memandang krist mungkin berpikir,kenapa pegawai rendahan seperti dirinya dipanggil menghadap langsung ke sang CEO,padahal setaunya singto hanya berkomunikasi dengan anggota direksi,manager dan kepala bagian unia perusahaannya,itupun lewat meeting resmi dan janji temu yang rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed
Fanfictionkrist yang harus berjuang demi toptap,tunangannya yang koma karna suatu kecelakaan bertemu dengan singto,CEO perusahaan besar yang terobsesi pada tubuh krist. cast: krist singto toptap "buat yang baca obsessed, kalo kalian merasa ini mirip dengan ka...