part 28

4.3K 370 75
                                    

Krist menatap pintu tertutup dihadapannya,ia ragu untuk masuk namun ada dorongan dari sisi hatinya untuk mengetahui sesuatu.
Sebelah tangannya menggenggam knop pintu yang dingin itu,memutarnya dan sedikit mendorong pintunya agar terbuka.

Sepasang mata tajam kelam menatapnya dan tersenyum hangat padanya,menyambutnya.

"Kit"gumannya kecil membuat krist semakin yakin jika pria didepannya itu memang mengenalnya dengan baik,nyatanya dia tau nama panggilan krist.

Dengan langkah pelannya akhirnya ia sampai tepat disamping pria itu.

"Siapa oon ?"

Krist mengeluarkan pertanyaan yang sangat ia ingin tau jawabannya.
Pria itu membalasnya dengan senyum lembutnya lagi.

"Jika kau bukan oon,,,lalu dimana oon ? Apa aku mengenalnya ? Kenapa aku merasa seakan dia sangat dekat denganku ?"tanya krist bertubi.

"Dia dekat karna dia ada disini"ujar kongpob menunjuk dada krist.

Kongpob tersenyum menjawab kebingungan krist.

"Kurasa orang tuamu tidak ingin kau bersedih dengan mengetahui tentang oon"jelas kongpob semakin membuat krist bingung.

"Bahkan orang tuaku mengenalnya ?"tanya krist dan kongpob mengangguk.

"Dia kakakmu"

Krist mengerutkan keningnya mendengar penuturan kongpob,dia ingin tertawa tapi hatinya menghangat saat mendengar jawaban kongpob.

"Oon sangpotirat,,,kembaranmu"

Krist membulatkan matanya,menunjukkan rasa keterkejutannya.

"Omong kosong macam apa ini ?"tanya krist kesal merasa diajak bercanda disaat waktu yang tidak tepat.

Kongpob hanya tersenyum membuat krist semakin kesal.

"Kemarikan tanganmu"minta kongpob dan dengan ragu krist mengulurkan tangannya.

Mata krist membola melihat benda ditangannya.

"Kenapa,,,,kenapa ini persis seperti punyaku ? Kata pho kalung ini khusus dibuatkan untukku,jadi tidak mungkin ada orang yang memiliki kalung yang sama denganku"

semalam saat kongpob tertidur windy meletakkan kalung yang selama ini kongpob suruh jaga padanya disamping tempat tidur kongpob dan saat ia menemukan kalung itu krist masuk keruang rawatnya.

"Kalung dengan desain seperti itu hanya ada dua didunia ini"kongpob mulai mengurai ceritanya "milik si kembar dikeluarga sangpotirat"

"Aku bertemu dengan oon saat kami berusia 5 tahun.dia dibawa ke panti asuhan dimana aku tinggal dengan wajah sedikit memar dan perban dikepalanya,,,,aku tidak tau dengan pasti dia kenapa tapi menurut cerita yang kudengar dia mengalami kecelakaan mobil yang memasuki jurang dengan orang yang menculiknya tewas tepat disampingnya"

"Awalnya dia tidak berbicara pada siapapun dan aku coba mendekatinya walaupun pada awalnya ia selalu takut dan berlari dariku tapi lambat laun dia mulai terbiasa dengan adanya diriku dan mulai membuka dirinya"

"Dan kau tau ? Dia bahkan tidak mengingat siapa dirinya"

Krist menitikan air matanya mendengar cerita kongpob.

"Dia hanya memiliki kalung itu yang selalu dipakainya kemanapun dia pergi,,,dia memperlihatkan kalung itu padaku,kupikir oon itu hanya nama biasa yang tercetak disana,,,aku menyukai nama itu,sesuai dengan orangnya,hangat.lalu kuputuskan menamainya arthit karna dia sehangat matahari.

Krist mematung mendengar ujung dari cerita kongpob.

"Oon itu arthit ?"tanya krist ingin tau.

Krist berharap kongpob memberi jawaban yang berbeda dari yang dia punya.
Arthit,nama yang pernah disebut oleh singto dengan kata cintanya.
Arthit,nama yang pernah beberapa orang pikir dirinya.
Arthit,yang sekarang ia tau alasan kenapa singto ingin memilikinya.

obsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang