part 12

5.4K 471 232
                                    


Setelah pulang dari rumah sakit,krist membantu lian memasak untuk makan malam mereka tapi pikirannya tidak fokus pada masakan melainkan terbagi antara keadaan top,singto yang belum pulang dan wanita yang menyebutnya arthit.

Lian yang melihat krist termenung menyentuh pundak krist membuatnya langsung menoleh ke arah kanan tepat dimana lian berdiri.

"Kau baik-baik saja krist ?" Tanya lian

"Ya,aku baik"jawab krist meyakinkan lian

Tapi lian tidak bodoh,dia tau krist sedang banyak pikiran tapi tidak memaksa krist untuk bercerita.

"Duduk saja,biar aku yang memasak sendiri"

"Aku benar-benar tidak apa-apa phi,biar kubantu agar cepat selesai lagian aku tidak punya pekerjaan lain dirumah ini"

"Terserah kau sajalah"

Selesai memasak krist dan lian mengatur piring dimeja dan menyajikan masakan mereka.pintu rumah diketuk dan lian berlari kecil untuk menggapai pintu dan membukanya.

"Kenapa kalian basah-basah ?"tanya lian bingung kepada new dan singto.

"Tadi hujan kami tidak bawa payung"jawab new mencari alasan yang tepat.

Singto tanpa banyak bicara langsung melangkah menuju kamarnya,krist yang melihatnya mengikuti singto yang sudah masuk kekamarnya.diketuknya pintu dan pintu dibuka oleh singto yang bertelanjang dada membuat krist menelan ludahnya susah,walaupun sudah sering melihat singto terlanjang tapi tetap saja krist masih malu.

"Kau kehujanan ? Apa perlu aku siapkan air hangat untuk mandi ?"tanya krist masih menunduk.

Pintu kamar dibuka semakin lebar agar krist masuk,krist langsung masuk dan berlalu ke kamar mandi didalam ruangan itu.

Setelah selesai dengan tugasnya,krist keluar dan melihat singto yang duduk bersandar diranjangnya dengan mata terpejam.
Dihampirinya dan menepuk bahu singto pelan agar terbangun.
Singto membuka kelopak matanya dan melihat krist disampingnya.

"Airnya sudah siap,mandilah setelah itu lanjutkan tidurmu"ujar krist lembut

"Aku akan mandi,tunggu aku dikamarmu"ujar singto tanpa basa basi dan langsung berlalu kekamar mandi.
Krist menatap pintu yang menelan singto,pipinya memanas.dia tau apa yang diinginkan singto,karna dia juga menginginkan hal tersebut.

****

"Eunggg"krist mengerang saat singto memasukkan satu jarinya kedalam lubangnya.

Singto melakukannya pelan tapi tanpa ekspresi apapun,setelah mandi dan berpakaian seperti yang dikatakannya pada krist jika dia akan kekamar krist.

Tanpa berkata apapun singto langung memeluk dan membuka pakaian krist,kali ini memang tidak ada paksaan apapun,krist juga pasrah ditelanjangi singto,diciumi,ditandai hanya desahan yang keluar dari mulutnya menerima semua perlakuan singto.

Dimasukkan jari keduanya membuat krist semakin menggila dan meliuk-liukkan badannya tidak sanggup dengan sensasi yang diterimanya.

Cairan krist keluar mengotori tangan singto,dengan cairain itu singto mengoleskannya tepat dibibir hole krist membuatnya agar licin,singto memposisikan kemaluannya tepat didepan hole krist,memasukkannya sedikit demi sedikit.

"Akkkhhh"

Batang kemaluan singto masuk sepenuhnya,dipandangi wajah krist yang memerah karna nafsunya tapi tetap saja tidak ada ekspresi apapun yang dimunculkan singto dari wajahnya.

Singto mulai bergerak,memaju mundurkan pinggulnya dan sesekali menghentakkannya membuat krist menjerit nikmat saat singto mengenai spotnya.

"Llleebihhhh cepattt"racau krist

obsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang