part 8

6K 530 226
                                    

Selepas meninggalkan krist sendiri dikamar singto dengan wajah masam turun menuruni anak tangga mengacuhkan teriakan lian yang menanyakan ia akan kemana dan langsung menuju pintu utama rumahnya membuka dan menutupnya dengan keras hingga membuat lian geram dengan tingkahnya.

"Untung rumahnya,coba kalo rumahku sudah kuusir dia dari dulu"guman lian sendirian.

Singto mengendarai mobilnya membelah jalanan kota bangkok yang padat sendirian.
Dicengkramnya kemudi kuat menyalurkan kemarahannya.dia sampai pada tempat yang ada dipikirannya setelah keluar dari rumah.

Diparkirnya mobil dan masuk ke gedung yang ada didepannya,dia masuk lift dan menekan tombol 12 untuk sampai ke lantai yang ditujunya.setelah sampai dilantai 12 ia membuka pintu salah satu ruangan dan masuk ke ruangan itu dimana ruangan itu adalah apartemennya.

dilangkahkannya langsung kakinya  masuk kedalam kamarnya dan duduk disisi tempat tidur,dipandangi foto diatas nakas,tangannya terulur untuk mengambil bingkai foto tersebut.

Air matanya menetes tiap memandangi wajah orang yang memakai tuxedo berdiri disampingnya dengan senyum bahagianya didalam foto tersebut.

"Seminggu lagi,,,,,perayaan 5 tahun pernikahan kita dan hatiku masih sama seperti 5 tahun yang lalu"ungkapnya pada orang didalam foto.

"Tapi maaf,,,tahun ini aku tidak ingin merayakannya lagi dengan kesendirianku,,,hatiku ragu akan perasaanku,dia dengan semua kemiripannya denganmu mencoba mengikismu dari hatiku,,,,jadi kumohon,pergilah,,,aku ingin hidup dengan mencintai krist perawat,,,bukan hidup dalam kenanganku mencintai arthit rojnapat"

Selesai dengan kalimatnya singto memeluk foto itu,foto pernikahannya 5 tahun yang lalu dengan arthit.seseorang yang begitu dicintainya dulu hingga ia bertemu dengan krist,seseorang yang begitu mirip istrinya.
Singto menyadari perasaannya saat tadi dia mencium krist,perasaannya bukan hanya karna nafsu pada krist yang mirip dengan arthit,tapi ia mencintai krist karna itu adalah krist.

Singto berjanji akan menjadikan krist mikiknya apapun yang terjadi,ia akan menghancurkan orang-orang yang ingin memisahkan mereka,krist miliknya,hanya dia yang boleh menyentuh krist.

****

Krist duduk didepan new dan lian yang sedang menyantap makan malamnya,krist hanya diam sesekali matanya melirik ke arah pintu,menunggu seseorang membukanya dan masuk.

"Makanlah krist,jangan menunggunya dia tidak akan pulang"ujar lian memperhatikan krist selalu menatap pintu.

"Mmmm,,,,apa dia selalu begitu jika marah ?"tanya krist pada lian

"Iya,tapi nanti dia akan pulang jika sudah merasa baikan,moodnya memang tidak terkontrol,jadi jangan pedulikan dia"jawab lian
"Memangnya dia marah kenapa nong?"giliran new yang bertanya

Krist gelagapan,bingung harus menjawab apa.tidak mungkin bukan dia menjawab tadi saat aku akan mandi dia tiba-tiba menciumku tapi aku menolaknya dan dia marah.

"Tidak perlu bertanya lagi,sahabatmu itu memang pemarah hal kecil saja dipermasalahkan"jawab lian setelah melihat wajah bingung krist.

Hening sejak,mereka sibuk dengan makanan masing-masing,tapi krist tetap memikirkan singto yang dia tidak tau pergi kemana,sudah makankah dia ?.sungguh krist mengkhawatirkannya.

"P'new,,,"panggil krist dan yang dipanggilpun menatap krist ingin tau apa yang akan ditanyakan krist.

"Apa besok aku sudah boleh bekerja ?"tanya krist hati-hati.

"Apa badanmu tidak sakit lagi ?"tanya new dan dihadiahi sikutan dari sampingnya,lian menatap new horor.sedangkan krist pipinya sudah memerah hingga telinga.

obsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang