part 5

8.5K 582 200
                                    


Setelah keluar dari kamar krist,singto
masuk ke kamarnya dan langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang empuknya,matanya menatap langit-langit kamarnya seolah itu tontonan yang menarik.

Ketukan dipintu kamarnya menyadarkan dia dari lamunannya dan beralih melihat orang yang mengganggu acara mengingat masa lalunya.

"Aku masuk"ucap new langsung membuka pintu dan masuk tanpa dipersilahkan dulu oleh pemilik kamar

"Kalaupun aku tidak mengizinkan kau tetap masuk bukan ?"ujar singto dingin

"Apa peta kerumah ini sudah benar ?"tanya new

Singto tidak menanggapi pertanyaan new,karna memang dirinya tidak pernah pulang kerumah ini sejak 2 tahun yang lalu,bahkan ia rela menghabiskan uangnya untuk membeli apartemen baru dan menambahkan ruangan dikantornya agar tidak perlu pulang kerumah ini,rumah yang menyimpan berjuta kenanganannya dengan orang yang tidak ingin diingatnya.orang yang telah mengkhianatinya.

"Kau yakin membawanya kesini ? Jangan menyiksa dirimu sing"ucap new dengan raut wajah serius "lupakan dia,jangan menganggap krist pengganti dia,atau kau juga akan kehilangan krist pada akhirnya"

"Aku tidak pernah menganggap krist pengganti untuknya,karna bagaimanapun dia tidak akan terganti.hanya posisinya yang bergeser"jawab singto lugas

"Kau mencintai krist ?"

"Tidak,aku belum mencintainya,aku takut saat aku jatuh lagi maka krist juga akan meninggalkanku seperti dia"

"Setiap orang itu berbeda sing,krist...walaupun aku baru mengenalnya hari ini aku tau dia orang yang baik"

"Kau lupa ? Dia juga tidak kalah baiknya,tapi apa ? Dia mengkhianatiku"

New tidak tau harus berkata apalagi,pasalnya yang dikatakan singto memang benar adanya,saat pertama kali dikenalkan pada dia,new juga mengatakan jika dia orang yang sangat baik dan hangat walaupun orangnya sangat keras kepala.

"Bersihkan dirimu,lalu turunlah untuk makan malam,ada yang spesial dimakan malam kita malam ini"ujar new mengalihkan pembicaraan,karna dia tau kemana arah pembicaraan tadi akan berakhir.singto akan menangis dan pergi lagi.

Singto mengerutkan dahinya dan menatap new meminta penjelasan atas ucapan new.

"Krist membantu lian memasak,bahkan dalam satu hari mereka sudah sangat akrab"

****

Setelah new keluar dari kamarnya singto langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya,selesai mandi dan berpakaian singto melangkah keluar dari kamarnya,saat ingin menuruni tangga matanya memandang kesebuah pintu yang  bersebrangan dengan kamarnya.

dengan langkah pasti ia melangkah menuju pintu tersebut dan membukanya.pengap dan gelap,dirabanya dinding sebelah pintu dan menghidupkan saklarnya,ruangan yang semula gelap menjadi terang.

Dipandangi ruangan itu dengan wajah dinginnya,singto semakin memasuki ruangan itu yang merupakan ruang kerjanya dulu.
Matanya terfokus pada bingkai kecil diatas meja dan diraihnya bingkai foto itu.
Dipandangi lekat foto orang yang duduk disampingnya dengan menyandarkan kepalanya dibahu singto,bukan senyum yang terbit dari wajah tampannya tapi air mata yang menetes dari mata kelamnya.

"Bahkan setelah kau mengkhianatiku,hatiku masih milikmu...kenapa kau pergi ? Melepaskan cintamu tapi kau tidak membiarkanku melepaskan cintaku ? Kau egois"ucap singto tajam pada orang yang difoto itu.

****

"Kemana manusia es itu ? Aku sudah sangat lapar"ujar lian kesal pada singto yang tidak kunjung turun untuk makan malam padahal ia dan krist sudah memasak banyak tadi.

obsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang