Singto mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang memasuki indranya.badannya terasa pegal dan tangannya mati rasa karna tidur dengan posisi miring memeluk krist diatas sofa.
Dipandangi wajah terlelap yang ada dipelukannya,dikecup singkat bibir krist yang sedikit terbuka lalu mengangkat tubuh polos krist ke kasur dengan hati-hati agar krist tidak terbangun dan menyelimutinya.
Singto memgenakan pakaiannya dan keluar dari kamar krist menuju kamarnya.Setelah singto keluar krist membuka matanya dan menyentuh bibirnya yang barusan dikecup oleh singto,senyum tersungging dari bibir ranum krist,jantungnya berdetak tak karuan.
Sebenarnya krist sudah terbangun sebelum singto hanya saja ia menggunakan kesempatannya untuk memandangi wajah tampan singto saat tertidur.
Krist bangun dan masuk kekamar mandi dengan gaya berjalan yang aneh,bokongnya sakit ditambah badannya pegal karna semalaman tidur disofa.
****
Krist turun kedapur dan melihat lian yang sedang berkutat dengan wajan disana,dihampiri lian dan menawarkan bantuan yang disambut senyuman oleh lian.
Tidak lama masakannya sudah siap disaji,lian menyuruh krist memanggil singto sedangkan dirinya memanggil new kekamarnya yang masih bermesraan dengan selimut dan gulingnya.
Krist menuju kamar singto dan melihat pintu kamar singto yang terbuka,dengan ragu dilangkahkan kakinya memasuki kamar singto dan menemukan singto sedang memakai kemeja kerjanya.
Singto menatap krist ingin tau kenapa dia masuk kekamarnya,krist tersenyum kearahnya dan mendekatinya membuat jantung singto meronta ingin lompat kelantai.
Krist mendekat dan berdiri didepan singto lalu meraih kancing kemeja singto dan membantu singto mengancingi kemeja dan membantu singto memasang dasinya,persis seperti seorang istri.
"Sudah selesai"ucapnya mencairkan suasana yang terlalu canggung.
"Oh,,iya sudah selasai"singto menjawab kikuk dan mengalihkan pandangan kearah lain.
"Ayo sarapan"ujar krist lagi.
Krist berjinjit lalu mencium pipi singto lama membuat singto mematung.
"Semangatlah berkerja dan cepat pulang"ujarnya lalu meninggalkan kamar singto dengan tubuh yang bergetar.
****
Mereka sarapan dalam diam,lian dan new memperhatikan dua manusia didepannya yang bertingkah aneh,krist yang takut melihat kearah singto dan singto yang tersenyum secerah matahari pagi.
"Jangan tersenyum terus nanti bibirmu koyak"ujar lian membuat new yang disampingnya menahan senyumnya.
"Lian yang manis,bisakah untuk sehari saja kita berdamai ? Aku sedang dalam mood yang baik"ujar singto diakhiri senyuman paksaannya.
"Tumben sekali moodmu baik,kau salah makan ?"cibir lian
"Kalau aku salah makan,berarti kau yang meracuniku"jawab singto sinis.
Lian menatap singto kesal,new hanya menggeleng dengan drama dipagi hari ala singto dan lian,sedangkan krist hanya menyaksikannya.
"Aku selesai"ucap singto meletakkan sendoknya dan mengelap sudut bibirnya.
"Aku juga"ucap new setelahnya.
lian bangkit mengantar new kedepan,singto melirik krist yang tak kunjung bergerak dari duduknya.
"Tidak ingin mengantarku?"tanya singto jengkel
Krist mendongak dan melihat wajah kesal singto,lalu meraih tas kerja dan jas singto yang masih dikursi lalu mulai berjalan keluar tanpa menunggu singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed
Fanfictionkrist yang harus berjuang demi toptap,tunangannya yang koma karna suatu kecelakaan bertemu dengan singto,CEO perusahaan besar yang terobsesi pada tubuh krist. cast: krist singto toptap "buat yang baca obsessed, kalo kalian merasa ini mirip dengan ka...