Krist memandang bubur hasil karyanya dengan sumringah dan itu tidak luput dari penglihatan lian.
"Bisa-bisa buburnya jatuh cinta padamu jika kau senyumin terus"goda lian.
Krist tersenyum kikuk dengan candaan lian yang menurutnya tidak masuk akal.
"Cepat sana,,,berikan padanya"
Langsung saja krist membawa nampan berisi bubur dan segelas air putih beserta obat yang diberi lian tadi kekamarnya dimana singto masih tidur disana.
Pintu dibukakan oleh krist dan singto yang didalam menoleh kearah pintu menampilkan krist dengan nampan ditangannya dan tersenyum cerah kearah singto.
Singto sempat terpana dengan senyuman yang ditunjukan oleh krist sebelum mengalihkan pandangannya pada nampan ditangan krist.
Krist meletakkan nampan ditangannya pada nakas dan membantu singto untuk duduk bersandar pada headboard.
Diambilnya mangkuk yang berisikan bubur dan menyendoknya lalu menyodorkan pada singto.
"Aku bisa makan sendiri"ujar singto menolak suapan krist.
"Kau sedang sakit,biar kusuapi saja"
"Aku hanya demam biasa"
Krist menghela nafasnya dengan sifat menjengkelkan singto tapi dia tetap ingin menyuapi singto.
"Buka saja mulutmu,aku akan menyuapimu"ujar final krist tidak ingin dibantah.
Singto mematung mendengar penuturan terakhir krist,ini seperti dejavu.singto pernah mendengat kata-kata itu keluar dari mulut arthit.
Akhirnya singto menurut dan membuka mulutnya agar krist menyuapinya.krist menyeka sudut bibir singto yang terkena bubur membuat jantung singto senam dipagi hari.
"Aku tidak mau lagi,buburnya hambar"tolak singto pada suapan kedua.
"Makanlah,aku sudah capek membuatnya"ujar krist mengerucutkan bibirnya lucu.
"Kau membuatnya ?"tanya singto penasaran dan dibalas anggukan oleh krist.
"Tapi kalau kau tidak mau ya sudah"ujar krist hendak memindahkan mangkuknya
"Suapi aku,biar kumakan semuanya...aku lapar"ucap singto tanpa melihat kearah krist.
Krist tersenyum kearah singto dan mulai menyuapi singto lagi sampai buburnya tandas tak tersisa.
"Sekarang minum obatnya"ujar krist meletakkan mangkuk yang sudah kosong kenampan tadi dan memberi singto air beserta obat.
Setelah meminum obatnya singto hendak bangkit tapi ditahan oleh krist.
"Mau kemana ?"tanya krist bingung.
"Kemana lagi ? Tentu saja bekerja"jawab singto
Krist menarik pergelangan singto lebih keras hingga singto terduduk lagi diranjang,singto menatap krist bingung dengan kelakuan krist yang menurutnya aneh hari ini."Kau sedang sakit,jadi tidak usah pergi berkerja hari ini,isirahatlah dirumah"ujar krist lembut dan mencoba membaringkan singto lagi.
Singto menurut dengan kata-kata lembut krist,hingga saat krist ingin beranjak untuk memindahkan nampan singto menggenggam tangan krist agar krist tidak kemana-mana
"tapi aku harus memindahkan ini dulu,aku berjanji tidak akan lama"
Singto melepaskan genggamannya dan membiarkan krist pergi kedapur,merasa krist begitu lama singto bosan lalu bangkit dari berbaringnya dan duduk dipinggir ranjang.
Matanya melihat sekeliling ruangan itu,hingga ia tidak sengaja melihat nakas yang disamping ranjang itu sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed
Fanfictionkrist yang harus berjuang demi toptap,tunangannya yang koma karna suatu kecelakaan bertemu dengan singto,CEO perusahaan besar yang terobsesi pada tubuh krist. cast: krist singto toptap "buat yang baca obsessed, kalo kalian merasa ini mirip dengan ka...