part 10

5.9K 469 195
                                    

Krist kembali ke mejanya untuk mengambil ponsel dan tasnya untuk pulang bersama singto,setelah melakukan itu singto mengajakhya pulang bersama dan krist langsung pamit untuk mengambil tasnya.

Sesampai dimeja itu duduk sebentar membereskan peralatan,mengambil tasnya dan melihat ponselnya mati.

"Aku lupa mengisi dayanya lagi"ujar krist berlalu kepintu keluar dan menghampiri singto diparkiran,berhubung ini sudah malam jadi dia tidak perlu repot berhati-hati dilihat oleh pegawai lain.

Krist memandangi jalanan kota bangkok dimalam hari,pikirannya melayang pada kejadian tadi sore diruangan singto membuat segaris senyum muncul dibibirnya tapi senyum itu tidak bertahan lama saat wajah top tiba-tiba muncul dipikirannya.

Rasa bersalah itu muncul,tapi perasaannya untuk singto mengalahkan rasa itu,krist bingung dan tidak mengerti dengan hatinya sekarang.dia menyukai singto dengan semua sikap buruknya dan dia mencintai top dengan sepenuh hatinya.

"Besok siapkan surat pengunduran dirimu"ujar singto ditengah-tengah keheningan yang terjadi.

Krist memandang singkat wajah tampan yang sekarang membuat jantungnya berdegub kencang.

"Aku tidak bisa,aku tetap harus berkerja,,,aku berjanji kejadian tadi siang tidak akan terulang lagi"

"Aku tidak menerima penolakan"ujar singto mantap tidak ingin memperpanjang pembahasan.

****

Singto menatap jengah pada pasangan membosankan didepannya,ini sedang makan malam bersama kenapa dua manusia didepannya seakan sedang makan malam romantis berdua tidak menganggap kehadirannya dan krist.

"New,apa tanganmu patah ?"tanya singto jengkel melihat new merengek minta disuapi lian.

"Tidak"jawab new memperlihatkan tangannya yang baik-baik saja.

"Lalu kenapa harus disuapi ? Seperti anak kecil saja"gerutu singto

"Seperti dirinya tidak pernah saja"jawab new pelan.

"Kau bilang apa ?"tanya singto.

"Tidak ada,memangnya aku bilang apa ?"jawab new

Lian dan krist yang melihat pertengkaran kecil new singto hanya geleng-geleng kepala,jika biasanya yang dibertengkar dimeja makan itu singto dan lian maka malam ini krist harus menyaksikan singto dan new.

"Sudah tidak perlu ribut,kau juga pernah merengek minta disuapi krist bukan ? Jadi apa masalahnya jika p'new memintaku untuk menyuapinya ? Lagian aku istrinya"ujar lian jengah dengan kelakuan singto,selalu mengajak orang untuk beradu mulut.

"Kapan aku merengek ?"tanya singto tersinggung.

"Ingat saja sendiri"jawab final lian malas meladeni singto.

Saat singto akan menjawab lagi,krist menggenggam tangannya membuat singto menoleh dan melihat krist menggeleng padanya agar tidak melanjutkan obrolan yang menurutnya sangat tidak penting itu.

Krist akan melepaskan tangannya tapi tertahan saat singto malah balik menggenggam tangannya dengan erat,membuat dahi krist mengerut.lian dan new yang melihat tontonan didepannya mencibir kelakuan singto yang menurut mereka kekanakan.

"Genggam saja terus,jangan makan-makan"lian bersuara membuat krist menarkk tangannya tapi tetap saja singto tidak mau melepaskannya.

"Yaak sing,lepaskan tangannya,dia ingin makan"giliran new yang jengkel dengan kelakuan singto.

Singto tidak memperdulikan omongan dua manusia  yang menurutnya tak kasat mata itu,tetap saja digenggamnya tangan krist lalu menyendokkan makanan dipiringnya dan menyodorkan ke mulut krist.

obsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang