part 30

4.4K 364 136
                                    

Krist memandangi penampilannya didepan cermin,menilik mana yang kurang atau tidak pas dari penampilannya,ia ingin terlihat sempurna hari ini.

Tidak terasa seminggu sudah berlalu dan krist merasa waktu berjalan dengan cepat,tidak membiarkannya melupakan seseorang yang sudah masuk sangat dalam kehatinya.

Ini hari bahagianya,seharusnya senyum dan kebahagiaan itu tercetak dengan indah diwajahnya,namun ia lupa menaruh dimana senyumnya tadi pagi hingga ia bahkan tidak bisa tersenyum dengan tulus barang semenitpun.

Pintu dibelakangnya terbuka menampilkan evinda diikuti lian dan indah dibelakangnya.
Krist memeluk lian tanpa aba-aba dan menangis disana.

"Aku akan bahagia"ucap krist entah meyakinkan dirinya atau orang yang mendengarnya.

Lian mengusap punggung krist memberi semangat padanya.

"Jangan cengeng,,,ini hari bahagiamu,tersenyumlah"ujar lian menyemangati.

Krist hanya mengangguk tanpa melakukan apa yang dikatakan lian tadi.

Indah maju dan mengulurkan tangannya pada krist dan krist menyambutnya.

"Selamat untuk pernikahanmu"ujar indah dingin.

Krist memasang senyumnya untuk mereka,dia ingin bertanya dimana singto,apa kabarnya ? Apa dia baik-baik saja ? Apa dia makan dengan teratur ? Apa dia masih sibuk berkerja ?.

Krist ingin mengutarakan semua pertanyaannya tapi ia ragu.lian melihat keraguan itu dan mulai berbicara dengan krist.

"Kau merindukannya ?"tanya lian pelan.

Krist menggeleng.

"Ingin bertemu dengannya ?"tanya lian dan krist menggeleng lagi.

"Jika dia disini,bisakan kau temui dia sebentar?"

Krist menatap lian tidak percaya,singto disini ?

Krist bisa melihat siluet seorang pria berdiri didepan pintu dan evinda,indah dan lian meninggalkan mereka berdua.

"Hai krist"panggil singto lemas.

"Apa kau baik-baik saja ? Pesta ini bagus ngomong-ngomong"singto mencoba basa-basi

"Yyyyyaaa,,,,makasi"jawab krist gugup

"Selamat,,,untuk pernikahanmu"saat mengatakan kalimat tersebut singto mencoba mengalihkan perhatiannya ke hal lain agar air matanya tidak tumpah disana.

"Eummmm,,,terima kasih,,,,p'sing terlihat kurus"

Singto tersenyum,senyum yang krist tidak pernah melihatnya saat bersamanya.

"Aku sedang sibuk berkerja,,,kadang lupa makan"bohong singto nyatanya ia sibuk menangis.

Mereka terdiam tidak tau harus membicarakan apa lagi,semua itu terasa canggung dan menyedihkan.

"Selamat untuk pernikahanmu,,,semoga kau bahagia"ujar singto mati-matian menahan air matanya. "Sebaiknya aku pergi"

Singto membalikkan badannya hendak melangkah mendekati pintu saat merasa tubuhnya didekap dari belakang oleh krist.

"Kau harus makan dengan teratur karna aku tidak akan mengingatkan atau menemanimu makan lagi"isak krist dipunggung singto.

"Jaga kesehatanmu,jangan terlalu memaksakan diri untuk berkerja"

"Jangan pulang larut malam"

"Jangan suka marah-marah lagi dan jangan bertengkar dengan p'lian"

"Makan apapun yang dimasak,jangan pilih-pilih"

obsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang