Sebelas (2) - April Mop

239 18 0
                                    

"Non." Panggil geboy seraya berlari mendekat ke arah nona.

"Woy, masih hidup loe bang? Gue kira di telen bini loe hidup-hidup." Tanya nona meninju bahu geboy.

"Kalau gue mati terus ngapain gue manggilin loe? Mendingan gue langsung uncang kaki di surga."

"Emang surga nerima cowok dekil kaya loe bang?" Nona menunjukan wajah pura-pura terkejutnya.

"Anjrit kalau ngomong pengen gue pendem loe hidup-hidup."

"Haha.. jangan marah marah bukan salah aku..." Nona malah bernyanyi lagu milik band indie datuk band.

"bila dia suka dan sayang padaku
aku tetap saja..." kini geboy yang melanjutkan dengan antusias. Saking atusiasnya sampai menarik perhatian seluruh orang yang lewat di loby.

"tetap lah milikmu hingga sampai mati ku tetap milikmu." Lanjut mereka bersamaan.

"Loe tau lagunya bang?" Tanya nona tak percaya.

"Gue penggemarnya kali."

"Taukah engkau bang geboy? Aku seperti baru menemukan soulmateku setelah sekian juta tahun berlayar." Ucap nona dramatis dengan intonasi puisi abal-abalnya. Ia menatap mata geboy dengan berbinar-binar bersamaan dengan tautan tangan mereka yang menjadi satu.

"Setelah ratusan gunung telah kudaki, ribuan kilometer laut kusebrangi..." Ujar geboy meniru intonasi dramatis nona. "Ga pernah gue nemuin manusia lebay bin alay kaya loe." Lanjut geboy dengan nada suara berubah dingin.

"Sa ae u bang."

"Non..." panggil geboy dengan tampang seriusnya.

"Oi bang."

"Gue..." ucapan geboy menggantung, seperti sesuatu yang sangat berat dan serius untuk dikatakan.

"Iya sama-sama. Nih minum buat loe." Ujar nona memberikan sebotol minuman yang dibelinya di kantin sewaktu mencari deka.

Nona mengerti apa yang akan dibicarakan oleh geboy. Dari cerahnya wajah geboy, nona bisa menyimpulkan kalau hubungannya dengan istrinya sudah membaik. Itu juga membuat nona merasa senang.

"Baik banget loe non, padahal kemarin gue udah buruk sangka sama loe." Ungkap geboy terharu.

"Slow ae bang." Ucap nona sambil berusaha menahan tawanya melihat geboy.

"Buset, loe dendam ya non. Nih minuman loe kasih cabe berapa gayung?" Geboy menjulurkan lidahnya yang kepedasan.

Nona memang membeli minuman itu di kantin, tapi ia juga memberikan sambal di dalamnya. Niatnya sih untuk pak bosnya, tapi melihat geboy berlari mengejarnya dengan begitu antusias, nona merasa geboy mangsa empuk untuk dijadikan hiburan baginya.

"Hahahha...April mop bang geboy."

"Anjrit, november non bukan april."

"Sama aja. Ngerjain orang mah ga butuh kalender. Lagian lebay loe bang, orang gue cuma minta sepuluh sendok doang ama si abang baksonya." Ungkap nona jujur.

"Kasian gue ama emak bapak loe non, dosa apa mereka bisa punya anak kaya loe."

"Deka mana?" Tanya nurma yang muncul dari belakang geboy.

"Astaga, bisa mati muda gue deket loe loe pada." Gerutu geboy sambil menormalkan detak jantungnya yang di buat tidak karuan oleh nurma.

"Non deka mana?"

"Dimana-mana hatiku senang." Nona bernyanyi dengan riang.

"Nona gue serius. Dia di cariin pak keramat." Tegas nurma.

"Haha tau, gue juga belum liat dia di kantor. Mana gue belom sempet ngerjain dia lagi." Keluh nona.

"Ah loe mah di tanya ga guna. Gue harus cari deka, tapi gue pengen pipis non." Rengek nurma.

"Kaga punya gue."

"Kaga punya apaan?"

"Katanya loe pengen pipis, gue ga punya." Tekan nona pada gurauannya.

"Kupret."

"Kalau di penjara gara-gara mutilasi orang berapa tahun ya?" Geboy ikut-ikut berkomentar.

🛵🛵🛵

"Saya nggak nyangka, ternyata kamu orang yang baik deka. Kamu ngeringanin pekerjaan saya hari ini." Puji shelly setelah semua kegiatannya hari ini dibantu deka hampir seluruhnya.

Pujian itu juga berlaku bagi deka yang telah menyelesaikan tugas kantornya dengan baik. Bagaimana tidak baik, deka harus begadang hingga tengah malam untuk menyelesaikan tugas dari shelly. Belum di tambah beberapa revisi akibat kesalahan-kesalahan kecil yang membuatnya hatus mengulang dari awal.

Bukan hanya mengerjakan tugas, deka mengambil peehatian shelly dengan cara datang pagi-pagi sekali, sesuatu yang tidak biasa dilakukannya. Ia mengekor shelly kemanapun dia pergi dan membantu semua kegiatan shelly.

"Itu sudah tugas saya bu."

"Kalau begitu saya pulang." Pamit shelly sambil melontarkan senyumnya pada deka.

"Hati-hati bu."

Setelah melepas kepergian shelly, deka beralih untuk ke parkiran motor. Hari ini di kantor ia tidak bertemu nona sama sekali. Baru datang ia langsung keruangan shelly, istirahat dia di panggil shelly, mau pulang ia yang menawarkan diri untuk shelly.

"Setidaknya langkah awal berhasil." Gumam deka saat sudah berada di samping shiro.

"Lama banget loe, udah kaya oncom gue bulukan nungguin loe." Omel nona saat deka menyadari nona tengah jongkok tak jauh dari shiro.

"Iya iya, ayo jalan."

Nona melihat bagaimana deka memperlakukan shelly begitu lembut, selembut menjaga putri raja. Sedang kalau bersama dengannya, jangan ditanya lagi. Semua udah tau kalau deka memperlakukan nona seperti saudara laki-lakinya.

Terlepas dari cara deka memperlakukan shelly, ada yang lebih mengganggunya. Nona tidak pernah melihat deka dekat dengan wanita manapun selain dirinya. Sekarang, ketika deka sedekat dan seramah itu terhadap wanita, nona merasa tidak rela. Alih-alih membicarakan dan mengakhiri taruhannya, nona lebih memilih berpura-pura tidak tau dan memendam perasaannya.

🛵🛵🛵

"Aneh, ini ko ada yang nanya acara ke gue? Acara apaan sih? Gue aja gak tau." Tanya deka pada nona yang sibuk mengaduk es buahnya dengan tidak berselera.

Nona yang mendengar pertanyaan dari deka tiba-tiba kembali bersemangat. Ia lupa tentang hiburan yang belum berakhir hari ini. Hiburan terbesar permintaan deka kemarin. Syukurlah deka tipe orang yang tidak pernah berurusan dengan pesan di ponselnya. Jadi rencananya hati ini bisa berhasil.

Melihat nona yang terlihat nyengir kuda seperti itu membuat perasaan deka menjadi tidak enak. Karena nona hanya menunjukan cengiran tersebut hanya jika ia melakukan kesalahan. Dari pagi ia juga sudah beberpa kali mendapat pesan, namun ia tidak sempat memeriksanya karena sibuk dengan shelly. Inilah waktu terbaik mengecek isi pesan tersebut.

"Eh non, loe email siapa nih? Loe bajak hp gue?" Tanya deka terkejut saat mendapati ponselnya mengirim pesan email ke lebih dari 30 kontak.

Selain untuk browsing di google jahil ala april mop, nona juga mengirim email ke seluruh kontak deka. Emailnya berisi undangan acara BBQ di rumah deka.

"Semua yg ada di kontak loe. Gue bilang makan malem gratis di rumah loe." Jawab nona jujur. "April mop deka." Ucapan terakhir deka membuat deka menganga tak percaya. Jika bola bekel di lempar kearah mulutnya, mungkin itu akan masuk sempurna.

Tok tok tok

"Tuh pasti mereka."

🛵🛵🛵

TBC...

Nona Vs Deka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang