"Ini ga seperti yang loe pikirin, non." Ucap deka saat berhasil meraih lengan nona.
Deka memaksa tubuh nona untuk menghadap ke arahnya. Nona tidak berusaha melawan, karena ia tau usahanya akan percuma. Namun satu yang tidak bisa di paksakan deka adalah meminta nona untuk menatap matanya. Tubuh nona memang menghadap deka, tapi tidak dengan pandangannya.
Ketika deka mengalihkan tangannya untuk menangkup pipi nona, menjaganya agar tidak menoleh, nona justru menunduk. Ketika satu tangannya meraih dagu nona untuk menegakannya, nona terpejam. Dan saat itu air mata nona mengalir deras.
Melihat air mata mengalir deras pada pipi nona, deka menarik kedua tangannya. Tangannya menjadi dingin dan gemetar, rasa takut memenuhi seluruh hati dan pikirannya. Ia memandang tangannya yang bergetar hebat, sedetik kemudian melihat nona yang memalingkan wajahnya dengan mata yang terpejam dan air mata yang mengalir. Deka ingin merengkuh wanita itu, mencoba menanamkan keyakinan agar mampu mempercayainya. Namun deka tidak sanggup menerima resiko jika nona meronta meminta di lepaskan dari pelukannya.
Nona sendiri tidak sanggup memandang wajah deka, karena ketika ia memandangnya, bayangan ketika shelly mencium bibir deka akan menghantuinya. Ia tidak sanggup menerima kenyataan bahwa hatinya telah di permainkan oleh orang yang ia anggap sebagai belahan jiwanya. Ya, nona berpikir kalau deka mencintai shelly, namun terlalu takut untuk meninggalkan nona dan kenangan mereka. Nona menganggap deka hanya takut kehilangan kebersamaan mereka dan deka tidak pernah benar-benar mencintainya.
Bukti sudah tertangkap matanya, nona yakin kalau deka tidak benar-benar berniat memutuskan hubungannya dengan shelly.
"Non, gue, ini ga seperti yang loe pikirin. Gue..." Jelas deka dengan terbata-bata. Otaknya buntu hingga bingung bagaimana harus menjelaskannya. Rasa takutnya sudah merayap hingga keseluruh persendiannya, membuat kaki, tangan dan tubuhnya lunglai. Tangan deka saling meremas kasar untuk mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Iya, tapi sama seperti apa yang gue liat." Sela nona. Ia memberanikan diri menatap balik ke iris mata deka.
Melihat kemarahan, kesedihan dan kekcewaan pada pandangan nona membuat hati deka hancur berkeping-keping. Ia telah melukai kepercayaan nona, ia telah menyakiti wanita yang dicintainya. Meskipun kejadiannya tidak seperti yang nona pikirkan, namun wanita itu tetap berpikir seperti itu.
"Ngga nona, loe harus percaya sama..."
"Cukup deka, cukup gue ga mau dengar apapun lagi dari loe." Nona berteriak tak kalah histeris dari teriakan shelly tadi. Nona menutup telinganya rapat-rapat dengan kedua tangannya.
"Nona..." deka mencoba meraih nona, namun nona memundurkan langkahnya menjauh.
"Sebaiknya loe pikirin lagi, loe renungin apa sebenernya perasaan loe buat gue. Karena kalau loe cinta sama gue seperti yang selalu loe bilang ke gue, loe ga akan pernah lakuin hal kaya gini ke gue. Gue tau, loe sendiri bingung sama perasaan loe yang beneran cinta sama gue atau cuma obsesi semata yang menjadikan loe takut kehilangan kenangan kita." Nona mengeluarkan semua isi otaknya.
"Loe salah nilai gue." Erang deka frustasi.
"Terus yang bener gimana? Loe kasih gue mimpi-mimpi palsu demi dapet tiket ke italy, iya?" Tuduh nona. Kini tububuhnya kembali mundur beberapa langkah.
"Loe ga perlu sepicik itu mikir tentang gue." Geram deka, ia tidak terima jika nona meragukan perasaan cintanya yang begitu besar.
Nona tidak pernah tau kalau deka mencintai nona lebih dari ia mencintai dirinya sendiri. Semua hal yang pernah dilakukannya berasal dari nona dan hanya untuk nona. Alasan mengapa deka tidak pernah tertarik berbicara dengan wanita lain adalah karena ia hanya tertarik pada setiap kata yang nona ucapkan. Alasan mengapa ia menjadi pelit, bahkan pada dirinya sendiri adalah karena ia menabung dan suatu saat nanti dapat mewujudkan impian nona untuk bisa berkeliling dunia berdua dengannya. Alasan mengapa deka selalu menuruti semua keinginan nona meskipun itu menyulitkannya adalah karena ia ingin nona selalu tersenyum dan merasa nyaman bila berada di dekatnya. Deka juga ingin bisa menjadi alasan setiap senyum yang mengembang pada bibir nona. Hanya satu kesalahan deka, terlalu gengsi untuk mengungkapkannya dari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Vs Deka ✔
RomanceBagaimana jika seorang sahabat yang sudah bersama sejak lahir, tiba-tiba mengajakmu pacaran? TK, SD, SMP, SMA mereka selalu berada di tempat yang sama dan mungkin itu pula yang membuat mereka saling jatuh cinta. Yaaaa, setidaknya salah satu dari mer...