Bagaimana jika keserakahan membawa petaka? jisoo dan rose terjebak di dalam sebuah game vr simulasi dunia para idol dibuat. dan penciptanya juga ikut dikurung ke dalam game buatan nya, tubuh nya terjebak di dunia nyata sedangkan pikiran berada dalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CUP
Bibir kami bersentuhan,jennie mencium ku. bibir lembutnya yang sedikit basah itu bersentuhan dengan ku. apa ini? dia melanjutkan dengan menghisap lembut bibir bawahku. Aku masih kaget dengan yang terjadi dan belum membalas ciumannya. Jennie yang sadar ciumannya tidak dibalas. Mulai melepaskannya perlahan, dan terlihat semburat merah dipipi nya. Aku menatapnya untuk mengkonfirmasi perlakuannya. Namun jennie hanya terdiam menatap wajahku.
Jennie POV
Aku baru saja selesai dari ritual mandi ku, kini aku sedang mengeringkan rambut ku. Aku memakai piyama hitam kesukaan ku, yang aku beli dari hasil kerja sampingan ku di restoran. Tiba tiba seseorang masuk ke kamarku, ternyata ia limario. Aku masih memikirkan sikap chaeng yang sangat perhatian kepada limario, apakah chaeng menyukai limario? Aku sangat kesal saat melihatnya tadi memegang tangan limario, dan dia menyobek pakaian nya hanya demi mengobati limario. Aku sangat gelisah,aku takut limario menyukai chaeng dan meninggalkanku. Apa ini? memangnya aku siapa nya limario? Ingat jen kau hanya teman sekamarnya, lagipula apa ka menyukai limario? Yang benar saja? Kau menyukai seorang gadis yang sangat suka tebar pesona dimana mana,dia sangat populer,kau tidak akan kuat.
"jen, keluarlah.. aku membelikan chickin" Limario menarik lengan ku, tanpa kusadari aku menahan tangannya agar tidak keluar. Aku menatapnya dengan pandangan sendu dan dia balas menatapku.
Apa yang kau lakukan jen... cepat lepaskan.
Tanpa pikir panjang aku langsung memeluk tubuh limario yang lebih tinggi dari ku itu. aku menatapnya lagi dan kali ini penuh arti
"Limario aku menyukaimu" batinku, limario hanya membalasku dengan tatapan lembutnya.. OMG kenapa tatapan mu begitu menyejukkan limario, aku mulai tidak bisa menahan gejolak dalam diriku. Kutarik wajah yang berjarak tidak jauh dariku itu, dan ku dekatkan dengan bibirku. Dia tidak membalas, lalu ku hisap bibir bawah nya perlahan namun belum ada balasan darinya. Aku yang mulai tidak percaya diri,menarik ciumanku dan menatapnya lagi, kurasakan pipiku memanas,wajahku pasti merah sekarang.
Limario menatapku dengan pandangan yang memintaku untuk menjelaskan apa arti ciuman itu.
"aku tidak bisa mengatakannya, setidaknya jangan sekarang" batinku, aku pun mulai berusaha mencari alasan. Dan tanpa kusadari aku hanya mematung di depannya.
Normal POV
Jennie masih tidak mengucapkan sepatah kata pun,aku pun memulai pembicaraan agar kami terlepas dari suasana canggung ini.
"jen, are you okay?" aku menyentuh kedua pipi nya dan membuatnya menatap wajahku. Tak lama ia mulai buka suara.
"Mian limario, aku hanya sedang memikirkan keluargaku. Aku merindukan ibuku,a-aku terbawa suasana"
"ahh.. terbawa suasana,umm.. kalau kau butuh teman bercerita aku bisa mendengarkannya jennie. Jangan kau pendam masalahmu sendirian.. aku sedikit cemburu saat kau memikirkan hal lain selain aku hahaha" aku berusaha mencairkan suasana.
"LIMARIO PABO.." jennie memukul pelan lengan ku dan tersenyum malu.
"aku harap kau benar benar cemburu padaku lim,dan bukan hanya sekedar untuk menghiburku" batin jennie
"Kenapa aku sedikit kecewa mendengar jawaban jennie? Apa karena dia tidak tulus menciumku? Atau karena dia meminta maaf saat menciumku,tapi bukan kah biasanya aku tidak begini saat menggoda jennie? Aku rasa aku hanya menghawatirkan jennie." Batin ku masih berkecamuk membayangkan semua kemungkinan tercampur aduknya perasaan ku ini. Aku rasa karena ini ciuman ku yang pertama. Dan itu hanya kesalahpahaman.
Kami berlalu menuju ke ruang makan dimana chaeng dan jichu sedang menyantap chickin yang tadi di pesan. Suasanya terasa sangat canggung diantara aku dan jennie. Aku bingung harus memulai pembicaraan, sampai akhirnya suasana pun menjadi santai kembali.
Waktu di Paula telah menunjukkan pukul 23.05 dan kami memutuskan mengakhiri aktivitas kami dan segera pergi tidur. Diantara kami hanya aku yang belum mengganti pakaian ku dengan piyama. Kami pun telah di dalam kamar dan aku segera menuju kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu sebelum aku mengganti baju ke piyama.
Setelah selesai dengan acara mandi ku aku keluar dengan mengenakan Bathrobe putih sambil mengeringkan rambut pirang ku yang basah. Ketiga gadis yang sedari tadi di dalam kamar serempak menghadap ke arah ku yang terlihat sexy dengan rambut yang basah. Ku pilih piyama navy yang ada di inventory ku dan mulai mengganti pakaian ku begitu saja di dalam kamar itu. Ketiganya menelan ludah sambil terus memperhatikan ku. Ku buka bathrobe ku dan otomatis berganti ke mode piyama. wajah kecewa terpancar dari ketiga gadis tadi, aku hanya tertawa kecil.
"ya.. limario,kenapa kau tidak jadi membuka pakaian mu" jichu kesal dan menarik kerah piyama yang kupakai.
"hei, kenapa kau begitu kecewa jichu.. apa kau sangat ingin melihat tubuh seksiku?" aku menyeringai
"Aku sudah tahu tentang ini,tapi kenapa aku masih memperhatikan mu ganti pakaian.. aigoo,bodohnya aku" jennie merutuki dirinya sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Virtual Idol sangat keren,kau tidak perlu telanjang untuk mengganti pakaian." Chaeng malah mengeluarkan tatapan berbinar-binarnya.
"ahahaha tapi kalau kau ingin telanjang bisa kok,kau mau lihat?" tawarku kepada chaeng yang terlihat penasaran. Jichu pun terlihat tidak mengedipkan matanya. Aku dalam posisi membuka kancing piyama ku,dan terhenti saat baru membuka 2 kancing atas.
"tidak jadi lah, aku rasa kalian juga punya yang seperti punyaku" aku melanjutkan dan kembali mengaitkan kancing piyama ku.
"what? Apa maksudmu punya mu seperti kami?" tanya jichu bingung
"dia wanita unnie" lanjut chaeng
"a-apa? Wanita? Tapi dia.......tampan" jichu menelan ludah dan menarik kedua bagian ujung rambutnya karena terlalu kaget dan bingung
"ini Virtual Idols Jichu-ssi.. kau tidak bisa mengatur wajah dan tubuh avatar mu,tapi kau bisa memodifikasi penampilanmu. Limario memiliki wajah yang cocok di gender manapun" jennie menjelaskan dan langsung membenamkan wajahnya ke dalam selimut.
"kau sudah mengerti? Jadi tak akan masalah jika kita tidur bersama kan?" aku mencubit pipi jichu dan langsung menyusul jennie ke dalam selimut, di susul dengan chaeng dan terakhir jichu dengan wajah yang masih bingung.sepertinya otaknya mulai berasap..
Kami tidur ber 4 dalam satu ranjang, pada awalnya kami tidak nyaman dengan ukuran ranjang yang tidak standar untuk kapasitas 4 orang, sehingga tubuh kami berhimpitan satu sama lain.
.
.
TBC
Ada yang kangen sama gue? hahahah sorry baru bisa update, keyboard lappy gue error. jadi tiap ngetik itu kursor naek mulu sampe halaman 1 :'v