Hey Boy
Make' em whistle like a missile bomb bomb
Every time I show up blow up (Uh)
Make' em whistle like a missile bomb bomb
Every time I show up blow up (Uh)
Saat ini tengah terdengar sebuah lagu dari korea yg dibawakan oleh girlband korea blackpink yang berasal dari headphone beats hitam ku, girlband ini adalah salah satu girlband yang sangat aku gilai saat ini.
Sendiri diruangan yang sangat gelap dengan hanya terdapat cahaya yang terpancar layar handphone ku dengan console game berbasis VR yang tercecer. Cemilan berserakan dimana mana dengan dinding yang dipenuhi dengan poster para waifu ku dari dunia 2 dimensi dan juga beberapa idol korea dari sebuah girlband bergaya swag 'BLACKPINK'. Kegiatan ku sehari hari setelah pulang dari sekolah hanya tidur seharian dengan memainkan game Virtual Reality Online yang memungkinkan penggunanya merasakan pengalaman bermain yang sangat nyata ataupun hanya memainkan handphone ku saja dan headphone yg selalu menempel ditelingaku. Hampir saja aku tidak pernah keluar dari kamarku ini kecuali keperluan yang sangat mendesak atupun sekedar mengambil stok camilan ku di dalam kulkas.
Ayah ku sudah tidak tau harus berbuat apa kepadaku. yang ia pikirkan hanyalah pekerjaan nya dan juga pacar barunya. Ibu ku telah meninggal dunia sejak aku umur 7 tahun. Aku dibesarkan oleh ayah tunggal di sebuah rumah minimalis di sebuah perumahan yang cukup elite dan tidak banyak orang bersosialisasi disini. Hampir semua pacar ayahku adalah gadis yang cukup muda dan cantik. Namun tak lama hubungan nya dengan pacarnya kandas. Paling lama hanya sekitar 5 bulanan saja. Aku tak habis pikir dengan tingkah ayahku yang terbilang playboy itu. Aku tidak cukup perduli untuk mengurusi urusan percintaan ayahku karna aku terus sibuk dengan dunia virtual ku.
Aku seorang gadis umur 17 tahun. Berambut pirang dengan rambut panjang lurus dengan poni bak tirai yang menutupi keningku. Kebiasaan ku adalah selalu memakan permen lolipop rasa stroberi. Nama lengkapku Lalisa Manoban, yang merupakan gadis keturunan Thailand blasteran Swiss. Tak ada yang berani mendekati ku di sekolah, karena aku termasuk gadis yang dingin dan tidak suka bersosialisasi,aku tomboy dan juga sangat jago berkelahi. Aku selalu membawa headphone ku saat ke sekolah. Aku sangat membenci saat siswa di sekolahku berteriak dan berlari kesana kemari. Dengan memakai headphone, aku pun menyetel lagu lagu kesukaan ku untuk menjauhi suasana ramai di sekolah. Saat belajar aku tidak suka terlalu memerhatikan guru karena pelajaran yang diberikan selalu tidak menarik dan membosankan. Aku lebih memilih menggambar acak di sebuah sketchbook usang ku. Guru tidak terlalu memerdulikan ku, atau mungkin aku yang tidak terlalu menarik perhatian karena duduk di bagian tengah. Aku pun tak pernah mendapat nilai jelek,bahkan terbilang nilaiku memuaskan. Semester ini merupakan semester ke 4 ku di SMA. Dan semester depan aku telah memasuki tahap akhir di SMA. Namun hingga kini tak ada yang menarik di sekolah. Kalimat 'masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah' kurasa tidak akan berlaku untuk ku.
"aku pulang"
ucapku saat memasuki rumah, dan tentu saja aku tak mendengar balasan apapun. Karena jam segini ayahku pasti masih sibuk dikantor nya.
Ku ganti pakaian ku menggunakan celana pendek diatas lutut bewarna putih dengan kaos hitam beraksen pink dan kemudian ku nyalakan game VR ku dengan game berbasis music dan dance yg terpasang disana. Walaupun aku sangat pasif di dunia nyata, tapi aku sangat ahli dalam bidang dance dan bermain musik. Bahkan ruang seni merupakan tempat teraman ku disekolah.
"oke Limario is coming"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Idols
Science FictionBagaimana jika keserakahan membawa petaka? jisoo dan rose terjebak di dalam sebuah game vr simulasi dunia para idol dibuat. dan penciptanya juga ikut dikurung ke dalam game buatan nya, tubuh nya terjebak di dunia nyata sedangkan pikiran berada dalam...