aku berseru sambil merenggangkan tubuhku. Aku pun telah masuk ke mode login halaman depan dunia virtual ku. Kumasukkan usename ku dan paswordnya. Dan Welcome To My World.
Game Online Mode On :
Saat ini aku telah memasuki dunia virtualku, penampakan visual ku saat ini sangat berbeda dengan real life ku. Di game ini aku menjadi lebih terlihat seperti laki-laki dengan rambut pendek namun dengan warna yang sama.karena memang teknologi VR ini otomatis mendeteksi dan memindai penampilan penggunanya yang mirip dengan di dunia nyata. Seperti bentuk wajah,dan bentuk fisik lainnya. Namun untuk fashion seperti gaya rambut, dan pakaian dapat disesuaikan dengan selera pengguna. Sehingga aku terbilang lebih tampan dengan penampilan lebih fashionable. tapi tetap saja aku adalah seorang gadis yg tampan. Sekilas tak akan ada yg menyangka kalau aku adalah seorang gadis disini. Dari sinilah Nickname 'Limario' kudapatkan.
Aku terbangun di sebuah dorm yg tak jauh dari ibukota Paula. Sebuah jantung dari kota besar yang berada di game 'Virtual Idols' ini. Bagi setiap player di beri pilihan untuk menentukan dorm mana yang akan mereka tempati sebelum mereka masuk kesebuah agensi. Dan untuk dapat masuk ke sebuah agensi di game ini membutuhkan perjuangan yang cukup berat dan harus berhasil memenangkan audisi terlebih dahulu. Skill yang digunakan disini pun layaknya kita sedang berada di dunia nyata,namun dengan penampilan yang berbeda. Setiap player mendapatkan uang dari dunia ini dengan mengambil pekerjaan layaknya sebuah kehidupan asli, baik itu pelukis, penyanyi, idols, bahkan pengamen jalanan. dan sepertinya pekerjaan yang terakhir adalah pekerjaan yang aku ambil.
Dengan hanya bermodalkan sebuah speaker dan tubuh ini kuputar sebuah music di tempat yang terlihat seperti city hall dan terdengar intro dari boyband BTS-Mic Drop. Aku mulai mengikuti musik dan menggerakkan tubuh ku ini. walaupun aku seperti laki-laki tak ada yang tahu kalau aku adalah seorang gadis jika tidak melihatku telanjang. Kerumunan orang-orang pun semakin banyak mengelilingi ku yang sedang menari bak artis korea itu. Wajahku yang tampan ditambah tubuh tinggi dan sexy ini membuatku diteriaki para gadis disekelilingku. Kaos hitam vneck yang kupakai mulai terlihat basah karena keringatku dan itu justru malah membuat para gadis semakin berteriak gemas karena kesexian ku. Kotak gitar yang kupakai untuk tempat uang pun semakin penuh saat musik mulai berhenti berputar dan mengakhiri pertunjukkan dance ku. Selanjutnya kuambil gitarku yang ku taruh di sebelah speaker ku itu dan mulai memainkan sebuah lagu sebagai penutup.
"baiklah gadis gadis, aku akan memperkenalkan diriku dulu sebelumnya. Aku Limario, aku sedang mengumpulkan uang untuk ikut sebuah audisi. Jadi untuk penutup pertunjukkan ini aku akan memainkan sebuah lagu untuk menutup aksiku ini. jangan lupa menaruh uang nya di kotak ya" seruku sambil melemparkan wink dan senyum memikatku. Para gadis semakin berteriak memanggil namaku.
LIMARIOO! I love youuu
Limario!!!! Kau sangat tampan...
Dan masih banyak lagi perkataan yang terlontar dari mereka. Setelah selesai memainkan sebuah lagu dari 'Jung Seung Hwan- If it is you' dengan petikan gitar akustik ku itu. Kututup penampilan ku dengan salam khas ku.
"Baiklah nona-nona sampai bertemu di kesempatan selanjutnya. I'll catch ur heart, i love you" ujarku sambil menunjukkan sebuah hati di depan dadaku yang dibentuk dari sepasang jempol menghadap kebawah.
Image seorang Limario kudapatkan tidak lama setelah aku bergabung ke dalam game Virtual Idols ini. dalam sebulan aku pun telah naik ke level 10 karena bakatku ini. Aku telah menempati dorm yang cukup nyaman untuk kelas rockie sepertiku. Dan tentu saja di dorm aku berbagi kamarku dengan seseorang. Bagi seorang rockie dan pengamen jalanan sepertiku, menyewa satu kamar untuk sendiri itu cukup berat.
"Jen, tumben kamu udah pulang? Biasanya jam 10 malam baru pulang?" tanyaku kepada teman sekamarku dengan nick Jennie itu. Saat ini jam masih menunjukkan pukul 4 sore.
"yahh, aku mengacau di restoran siang ini.. dan boss ku menyuruhku pulang lebih awal dan tidak perlu kembali lagi besok" ucapnya lemas
"Yaampun jendeuki ku yang malang, jadi kau dipecat huh?"aku sedikit tertawa sambil memiting leher temanku itu.
"hei,limario hentikan.. aku tidak bisa bernafas tahu.. dan kau sangat bau keringat,sebaiknya kau cepat mandi" teriaknya sambil berusaha melepaskan tanganku dari lehernya.
"tidak mau ah, aku mau nya mandi bersama mu jendeukki" godaku dengan wajah manjaku
"yaa! Kau sudah gila limario? Aku sedang dalam mood yang buruk,jadi kumohon jangan menggodaku" jennie marah
"maafkan aku jendeukki,aku hanya ingin menghiburmu.. lagipula kau kan sudah tau aku wanita,tidak masalah kan kalau wanita mandi bersama?" lanjutku
"tapi lihat dirimu? Bahkan penghuni dorm saja mengira kau adalah pacarku dengan penampilan itu,bagaimana bisa kau disebut wanita?" ucapnya jengah
"baiklah, baiklah.. kau menang dan aku akan mandi,tapi setelah aku mandi kau harus ikut dengan ku ke Paula oke?" rayuku lagi
"tidak masalah,lagipula aku butuh moodbooster..kau yang traaktir" ujar jennie dengan nada cuek nya
"deal" aku langsung berlari ke kamar mandi dan melaksanakan ritual sepulang bekerja ku. Kuakui hanya di dunia virtual aku merasa nyaman dan tidak sendirian,sifatku pun lebih terbuka dan berbanding terbalik dengan kehidupan nyataku. Dan jennie? Hanya dia yang mengetahui identitas asliku adalah seorang wanita. Aku merasa nyaman dengannya, mungkin karena selama ini aku terus kesepian.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Idols
Science FictionBagaimana jika keserakahan membawa petaka? jisoo dan rose terjebak di dalam sebuah game vr simulasi dunia para idol dibuat. dan penciptanya juga ikut dikurung ke dalam game buatan nya, tubuh nya terjebak di dunia nyata sedangkan pikiran berada dalam...