02. Gans

290 30 3
                                    

Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir. Disamping itu zahra, tata Dan balqis masih berada dikantin untuk memesan segelas minuman. Tata mendesak balqis agar segera meminta kembali uang yang telah ia berikan. Sementara itu zahra sedang menatap seorang cowok yang bersama sahabatnya tengah duduk di kursi yang jaraknya tidak jauh dengannya. Cowok itu sedang merapikan buku buku yang Dari tadi ia pegang.

"Ra..... " tata memanggil zahra, namun zahra tidak mendengarnya.

"Zahra!! " ucap tata sambil memegang bahu zahra Dan membuatnya terkejut. Zahra langsung mengalihkan pandangannya sejenak ke tata Dan secepat kilat ia kembali menatap cowok itu.

"Lo lagi ngeliatin cowok itu yaa" bisik tata sambil menggoda zahra.

"Apaan sih ta" sebal zahra sambil memukul lengan tata.

"Lo naksir ya sama cowok itu" lagi lagi tata menggoda zahra.

Kali ini zahra sangat sebal melihat tata yang terus menggodanya. Zahra tidak tahan lagi dengan perkataan tata yang terus menerus menggodanya ia langsung pergi meninggalkan tata Dan balqis sambil berlarian menuju kelas. Tapi, Tiba Tiba zahra menabrak seorang cowok Dan membuat buku yang tengah dipegang cowok itu terjatuh berserakan.

"Sorry sorry gue gak sengaja nabrak lo, soalnya gue gak ngeliat kalau lo Ada di depan gue" ucap zahra gugup sambil membereskan buku yang berserakan di lantai.

"Lain kali kalau jalan tu liat liat dulu, jangan main nyelonong aja sesuka hati lo" ucap cowok itu sangat pedas sampe membuat zahra terkejut Dan langsung menatap cowok itu.
Ternyata cowok yang barusan ia tabrak itu cowok yang berada di kantin tadi. Lantas zahra terkejut melihat sosok cowok itu yang Sekarang Ada di hadapannya.

"Gue kan udah bilang, kalau gue itu gak sengaja nabrak lo" ucap zahra yang semakin sebal melihat cowok itu Dan langsung memberi setumpuk buku yang ia jatuhkan tadi. Ntah mengapa sikap zahra sangat aneh terhadap cowok itu. Karna biasanya zahra tidak ingin berbicara Dengan cowok mana pun selain adit tengganya.

Tanpa bicara apapun zahra langsung pergi berlarian meninggalkan cowok yang tadi berhadapan dengannya.

"Dasar cowok, semuanya sama saja gadak bedanya" ucap zahra sebal dalam hati sambil berlari memasuki kelasnya.

"Dit lo kenapa gak bilang sama gue sih kalau lo bakal sekolah disini" ucap zahra sambil memutar kursinya kearah belakang.

"Lo kenapa sih ra baru datang langsung marah marah ga jelas gitu" ucap adit melirik zahra sekilas dan langsung menatap kembali handphone yang dari tadi ia mainkan.

"Abisnya gue sebel banget liat sitata, masak iya gue dibilang suka sama cowok gak jelas itu" zahra yang masih kesal semakin kesal melihat si adit yang dari tadi hanya memainkan hp nya.

"Lo ngapain sih dit"zahra yang langsung merebut handphone adit dari tangannya. Ternyata dari tadi adit sedang asyik memainkan gamenya.

"Zahra!! , kembaliin hp gue "Ucap adit dengan nada tinggi. Zahra langsung melirik adit dengan mata tajam sambil meletakkan hp ke atas meja si adit.

"Biasa aja kalii ngomongnya gosah ngegass" zahra yang terlihat sebel melihat adit langsung memutar kursinya kedepan seperti semula.
.
.


.

"Semuanya kerjain tugas halaman 15 sampai 16, buk berta gak bisa hadir hari ini jadi kita dikasih tugas" ucap cowok yang tiba tiba masuk kelas tanpa sepengetahuan zahra. Lantas zahra terkejut dengannya.
"Oh ya, satu lagi jangan ada yang ribut, kalau sampe ada yang ribut gue kasih sanksi" ucap cowok itu pedas.
Zahra langsung mengambil buku dari tasnya. Tiba tiba saja cowok itu menghampiri zahra.

"Lo yang tadi nabrak gue kan? " ucap cowok itu kepada zahra. Namun zahra pura pura tidak mendengarnya.
"Woy, lo punya kuping gak?" kali ini cowok itu bicara dengan nada yang lebih tinggi. Tetapi zahra hanya memberi senyuman segaris pada cowok yang inisial nya belum di ketahui sampe sekarang sama zahra.
"Ooh ternyata lo gak punya kuping" ucap cowok yang kemudian mengangkat dagu zahra yang dari tadi tengah asyik mengerjakan soal. Seketika zahra langsung menatap wajah cowok itu yang membuat zahra serasa gugup dan langsung melepaskan tangan cowok itu dari dagu nya.

"Apaan sih lo megang megang dagu gue sesuka hati lo" zahra yang langsung emosi melihat cowok yang sedang ada di hadapannya dan langsung menundukkan kepalanya kembali. Seperti biasanya sifat zahra yang dingin kepada seorang cowok seketika berubah menjadi perasaan sebal.

"Hati hati lo" cowok itu seketika berbisik kepadanya yang membuat zahra bingung akan perkataannya dan langsung memberi senyuman segaris dengan cowok itu.

Penasaran zahra kepada cowok itu langsung menghasut pikirannya dan membuat nya tidak fokus dengan soal soal yang sedang ia kerjakan.

"Dit lo kenal sama cowok itu? " tanya zahra kepada adit yang langsung memutar badannya kearah belakang.

"Siapa? Azra? Ya kenal lah dia sepupu gue, masak iya gue gak kenal sama sepupu gue sendiri" ucap adit sambil tertawa pelan.

"Hah?" teriak Zahra terkejut sehingga membuat sekelilingnya seketika manatapnya.
"Sepupu lo??!! " tanya Zahra dengan nada pelan hingga berbisik.

"Iya, azra tu sepupu gue, dia ketua kelas di kelas ini" ucap adit sambil mencoret coret buku yang ada di mejanya. Bukannya ngerjain soal adit mala mencoret bagian belakang bukunya.

"Gak lo, gak sepupu lo sama aja, sama sama ngeselin"ucap Zahra yang tidak percaya dengan perkataan adit.

"Tumben lo mau bicara sama cowok selain gue ra" ucap adit yang kini mulai menggoda Zahra.

"Gu.. gue habisnya sebel liat si azra" ucap Zahra yang gugup menjawab perkataan adit dan langsung menghadap kedepan.

"Cieee, tau namanya" adit menggoda zahra dan membuat pipi Zahra seketika memerah.

"Apaan sih dit, kan tadi lo yang ngasih tau gue kalau nama dia itu azra" ucap Zahra yang terlihat sedikit malu terhadap adit dan teman sebangkunya adit.

"Udah lo sama azra aja duduknya, kan lo berdua sama sama sendiri" bisik adit yang terus menggoda Zahra. Pipi Zahra makin memerah karna adit terus menggodanya.

"Udah dit kasian Zahra pipinya makin merah aja tu" ucap naufal teman sebangkunya adit.

"Biarin aj fal, biar dia gak fokus belajar" adit yang kini tertawa pelan melihat tingkah laku Zahra karna ucapannya. Naufal hanya tertawa pelan sambil melirik Zahra yang tidak fokus mengerjakan soal soalnya.
.
.
.
.
Waktu yang telah ditunggu tunggu Zahra akhirnya tiba, bel pulang akhirnya berbunyi. Zahra langsung membereskan bukunya dan memasukkannya kedalam tas. Zahra yang kini beranjak dari kursinya dan ingin berjalan keluar kelas seketika terhenti karna ada sosok seorang cowok berdiri di hadapannya. Sepertinya cowok itu sedang memegang sebuah kertas. Spontan Zahra melihat kedepan dan ternyata sosok cowok yang sedang berdiri di hadapannya itu adalah azra. Zahra langsung pergi meninggalkan azra tanpa berkutik sedikitpun. Sesampainya di parkiran Zahra melihat tata dan balqis yang berjalan menghampirinya.

"Ra lo kok tinggalin kita sih? " ucap balqis.

"Sorry, gue sampe lupa sama kalian, Abisnya gue hari ini kesel banget sama yang namanya cowok" ucap Zahra sambil mengambil kunci mobilnya di dalam tas.

"Yaelah ra, kesel nya sama siapaa ngeluapin nya sama siapaa" ucap tata sambil terkekeh pelan.

"Yodah la gosah dibahas jugak, lo berdua naik ap? " tanya Zahra sambil membuka pintu mobilnya.

"Gue sama tata naik mobil gue" ucap balqis sambil melirik tata.
"Ya udah, gi buruan ambil mobil lo, biar kita ke cafe biasa tempat nongkrong" Zahra yang langsung mendorong balqis dan masuk ke mobilnya.

IT'S MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang