Ternyataaa..,..
Itu andre.
"dari mana aja kamu??!" tanya viona
"dari luar maa"
"bisa bisa nya ya kamu jalan sama teman teman kamu, sedangkan rara masih belum ada kabar" kata viona emosi.
"andre juga udh cari rara maa"
"mama gak mau dengar kamu lagi"
Viona pergi meninggalkan andre di kamar zahra.
"maa" panggil andre, tapi viona tetap berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari anaknya.
Tok!
Tok!
Tok!!"assalamualaikum"
"walaikumsalam" jawab viona dari dalam rumah.
Setelah membuka pintu viona menemukan azra dengan keadaan lebam di wajahnya.
Azra langsung bersujud di kaki viona sambil meminta maaf.
"maafin azra tan"
"eh- eh bangun, ada apa ini?" tanya viona terheran.
Azra berdiri
"saya yg udh buat zahra pergi tan" kata azra.
"maksdunya?" tanya viona masih belum mengerti dengan perkataan zahra. "duduk dulu, baru cerita"
"gini tan.." azra berhenti sejenak dan menarik nafas.
"kemarin saya......." jelas azra.Viona terkejut mendengar penjelasan azra, dia bingung harus menyalahkan siapa. Zahra pergi karena azra, tapi azra begini juga karna andre.
Viona masih terdiam tidak bersuara.
"maafin saya tan" azra menundukkan wajahnya.
"seharusnya tante yang minta maaf sama kamu" jawab viona.
"tapi kan tan zahra pergi karna saya" kata azra masih dengan muka bersalahnya.
"kamu beginikan juga karna anak tante, tante minta maaf sama kamu karna tante gak bisa menjaga anak tante sampai buat orang tua kamu meninggal" jelas viona.
Azra terdiamm.
"tante maafin kamu, tapi kamu juga mau ya maafin andre" -viona.
"iya tan"
"mama ngapain minta maaf sama brengsek itu" kata andre yg tiba tiba keluar dari kamar dan meremehkan azra.
"andre jaga omangan kamu!" bentak viona.
"seharusnya kamu yg minta maaf sama azra""ngapain juga andre minta maaf sama orang brengsek kayak dia" jawab andre masih dengan tatapan remeh.
"diam kamu!!" bentak viona lagi.
"mama kenapa jadi belain dia" -andre.
"bukan andre yg salah ma, bokap nya aja yang gak pande nyetir""jaga mulut kamu andre!!"
"kalau kamu gak ugal ugalan dijalan orang tua azra gak bakalan meninggal" jawab viona emosi.Azra masih menahan emosi nya, dia mengepalkan tangannya, wajahnya memerah, dan rahangnya mengeras.
"PERGI KAMU DARI RUMAH INI!!" tiba tiga arga dtang. arga dari tadi sudah mendengar penjelasan viona dari depan pintu.
Viona terkejut, dia tak sadar bahwa suaminya sedaritadi mendengar perkatannya.
Sedangkan azra masih menahan emosinya karna dia masih menghargai viona sebagai mamanya zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S MINE
Fanfiction"gue minta maaf ra, kemarin gue terlalu cemburu liat lo berduaan sama laki laki brengsek itu" "laki laki brengsek lo bilang?" "ngaca zra ngacaaa!!" "lo yang brengsek!!" Azra hanya diam seribu bahasa. Tidak ada kata kata yang bisa keluar dari mulut...