Baca chap sebelumnya... .
Happy reading
Setelah berhari hari tidak sekolah akhirnya zahra kembali sekolah seperti biasa. Namun kali ini wajah zahra tak secerah sebelumnya. Tampaknya zahra lagi banyak masalah dengan keluarganya.
Zahra sangat rindu dengan masa masa yang indah bersama keluarganya. Keluarga mereka dulu sangat hangat, tapi semuanya berubah ketika -arga- papa kandung zahra meninggal. Semenjak itu semuanya berubah, andre yang biasanya dirumah, tapi sekarang malah ikut balapan liar. beberapa tahun setelah papa meninggal mama menikah dengan om Andra dan itu membuat kak andre semakin menjadi jadi. Semenjak mama menikah lagi kak andre malah sering pulang pagi sampai sampai dia putus sekolah. Dan semenjak itu juga zahra benci dengan andre.
Sekarang ini yang cuman bisa menghibur zahra hanyalah sahabatnya. Zahra sangat bersyukur memiliki sahabat seperti tata dan balqis.
.
.
.
.
.
Bel pulang berbunyi."Ra" adit memanggil zahra sambil membereskan buku.
"Iya? "
"Lu pulang naik apa? " tanya adit
"Naik mobil dit" ucap zahra yang kelihatannya sangat lesu.
"Gue anterin aja ya" ucap adit yang sekarang udah berjalan di samping zahra.
"Ga usah, gue pulang bareng tata sama balqis aja dit"
"Tapi bawak mobilnya sendiri jugak kan? " tanya adit.
Zahra hanya menganggukkan kepalanya. Tak biasanya zahra bersikap seperti ini. Adit khawatir akan terjadi sesuatu dengan zahra.
"Ra, gue anterin aja" adit langsung mengambil kunci mobil zahra dan berlari kearah mobil berwarna putih milik zahra.
"Dit, ga us.... " tiba tiba zahra terjatuh. Secepatnya azra menangkap zahra dan *blak zahra terjatuh diatas pangkuan azra. Ternyata dari tadi azra memperhatikan zahra.
Azra langsung menggendong zahra dan membawanya ke Uks. Azra membaringkan zahra diatas brankar. Mereka sekarang sedang berdua di Uks. Tadinya adit mengejar azra, tapi tiba tiba Rehan menghentikan langkah adit dan bilang " jangan diganggu biarin aja dulu".
Dan akhirnya hanya azra yang membawa zahra ke Uks.Azra sangat khawatir melihat keadaan zahra sekarang ini, jujur azra pengen sekali membantu zahra keluar dari masalah yang dia hadapi sekarang ini walaupun azra tak tau persis masalah apa yang sedang di hadapi zahra. Tapi azra tidak tau cara menenangkan cewek. Seumur hidup baru kali ini azra dekat dengan seorang cewek. Walaupun belum sedekat ibunya.
Tiba tiba zahra terbangun dari pingsannya, azra yang melihat itu langsung membantu zahra untuk duduk.
"ra kamu gak papa? "
"Iya,.. "
"Adit dimana?, bukannya yang bawa aku kesini adit? " tanya zahra sambil mengusap sesekali kepalanya.
"Iya, adit lagi beliin kamu minum" ucap azra.
"Ra gue boleh nanyak? "
"Boleh"
"Emang lo ada masalah apasih? " tanya azra sambil memainkan handphone yang dari tadi ia pegang.
Mendengar pertanyaan azra seketika zahra terdiam dan meneteskan air mata.
Azra yang melihat itu langsung menyimpan hp nya dan langsung memeluk zahra."Aku gak tau harus menghibur kamu kayak gimana, tapi yang aku tau kalau cewek lagi nangis yang dia butuhkan cuman pelukan hangat dari seseorang" ucap azra dengan lembut, sesekali dia mengelus kepala zahra dan itu membuat jantung zahra rasanya berdebar sangat kencang. Seumur hidup baru kali ini zahra dipeluk sama cowok kecuali kakak dan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S MINE
Fanfiction"gue minta maaf ra, kemarin gue terlalu cemburu liat lo berduaan sama laki laki brengsek itu" "laki laki brengsek lo bilang?" "ngaca zra ngacaaa!!" "lo yang brengsek!!" Azra hanya diam seribu bahasa. Tidak ada kata kata yang bisa keluar dari mulut...