"Jeon.. Jungkook?" Aku memanggilnya dengan gugup. Dia menoleh ke arahku.
"Apa kau yang barusan memanggilku?" Dia menatapku dari kepalaku sampai kaki. Aku melihat sekeliling, tidak ada siapa-siapa di sini. Kupikir inilah saat yang tepat untuk memberitahunya. Aku menarik nafas dalam - dalam.
"Kau akan segera meninggal.." kataku, langsung ke poinnya.
Dia mengangkat alisnya, "Hah?"
"A-aku minta maaf, tapi kau akan segera meninggal."
Dia tak berekspresi, tapi sedetik kemudian Ia langsung tertawa.
"Apa maksudmu, gadis gila?" Dia mencengkeram pergelangan tanganku erat-erat sambil tertawa kecil.
Aku mencoba menarik tanganku tapi dia mencengkeramnya erat, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada orang di sini, dia bisa saja melakukan apapun padaku. Oke, aku mulai takut sekarang.
"Apa kau akan membunuhku? Apa aku pernah membully-mu sampai kau ingin sekali membunuhku?" Dia berjalan mendekatiku. Aku melangkah mundur, tapi tak lama kemudian aku merasa punggungku sedikit menabrak dinding. Tatapannya membuatku takut. Sangat.
"Tidak, kita tidak pernah bertemu sebelumnya dan aku tidak sedang mengancammu, Jungkook-ssi. Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat," Jelasku gugup.
"Memangnya kau lihat apa?"
Aku menelan ludah, "Kau tidak akan percaya walaupun kuberitahu,"
"Ya, kau sudah tahu jawabannya, aku tahu kau hanya bermain-main dan ingin lebih dekat denganku, apakah kau pikir aku ini sangat bodoh? Kau hanyalah pembohong, gadis gila yang haus akan perhatianku." Dia berkata cepat dengan penuh penekanan di kalimat terakhirnya.
Aku melebarkan mataku, "Percaya atau tidak, kau akan segera mati."
Dia terkekeh, "Sekarang kau mengancamku karena aku sudah tahu rencanamu, kan? Kau ingin membunuhku karena aku menolakmu? Apa kau pikir aku takut padamu, huh?"
"Aku bukan gadis seperti itu, Tuan Jeon." Dengan cepat aku melepaskan tanganku dari genggamannya. "Dan asal kau tahu, aku dapat melihat masa depan orang lain. Dan aku baru saja melihat apa yang akan terjadi padamu, percaya atau tidak, aku tidak peduli jika kau tidak percaya karena cepat atau lambat akan datang kepadamu.. kematian akan datang padamu."
Aku meninggalkannya, aku tahu dia tidak akan mempercayaiku. Terserah, yang penting aku sudah memberitahunya dan kuharap bayang-bayang tidak akan menemuiku lagi.
[NORMAL POV]
Jungkook tidak fokus pada koreografi dance-nya, dia terus membuat begitu banyak kesalahan. Dia kesal karena gadis yang ditemuinya tadi pagi. Dia mengatakan kepadanya bahwa dia akan segera meninggal. Jungkook tidak memperdulikannya karena dia tidak mempercayainya, namun kata - kata gadis itu terus berputar mengelilingi otaknya, membuatnya kehilangan konsentrasinya."Sialan," gumam Jungkook.
"Apa yang terjadi, maknae?" Namjoon mendekatinya.
"Kau tidak biasanya seperti ini," Jin duduk di sampingnya.
"Aniya, aku baik-baik saja." Ucap Jungkook cepat.
"Tidak, kau tidak terlihat baik - baik saja, sama sekali. Lihatlah dirimu," Jimin mendekati Jungkook dan meneguk air mineralnya.
"Ugh, baiklah, aku hanya butuh istirahat, jelas?" Jungkook membaringkan dirinya di lantai.
"Kau yakin?" Tanya Taehyung.
"Kami tidak keberatan jika kau memberi tahu kami apa yang sebenarnya terjadi padamu dan membuatmu menjadi seperti ini, kami semua tahu ada sesuatu yang mengganggumu." Hoseok menambahkan.
Jungkook menghela napas, "Aku tidak tahu, aku hanya .. aku tidak tahu.."
"Hyung, itu pasti rumit baginya, jangan memaksanya," Taehyung berbisik pada Namjoon.
"Baiklah, Jungkook-ah. Kau bisa beristirahat, duduk saja disini dan jernihkan pikiranmu, kau bisa bergabung dengan kami lagi saat kau merasa lebih baik dan jika mungkin kau ingin kita membantu masalahmu, kau harus ingat kalau kami selalu disini bersamamu. Arra?" Ucap Namjoon. Yang lainnya hanya mengangguk.
"Sebenarnya, ada seseorang yang memberitahu sebuah omong kosong padaku pagi ini." Jungkook akhirnya mengatakannya. Dia menjelaskan semuanya pada mereka.
"Jadi, dia memberitahumu bahwa kau akan segera meninggal?!" Hoseok begitu syok.
"Itu tidak mungkin!" Yoongi menambahkan.
"Aku tahu, dan aku tentu tidak mempercayainya." Sahut Jungkook cepat.
"Tapi, Kook-ah. Sebenarnya aku percaya pada hal - hal seperti itu. Apa kau ingat tentang bunga lily kering yang diberikan seorang wanita tua padaku 4 tahun yang lalu? Dia mengatakan bahwa bunga kering itu akan membawa banyak keberuntungan, dan aku dengan ragu menerimanya. Dan setelah itu, bisnis ayahku sukses dan keluargaku perlahan menjadi kaya. Aku juga tidak percaya pada awalnya, tapi itu benar-benar terjadi. " Jin membuka mulutnya.
"Yah, hyung! Jadi maksudmu kau percaya bahwa maknae kita akan segera mati?" Sahut Jimin cepat.
"Tentu saja tidak, aku tidak bermaksud begitu.Tapi, Kook-ah.. kau juga harus hati-hati, coba tanyakan gadis itu lebih jelas. Bagaimana jika dia mengatakan yang sebenarnya?" Jelas Jin.
Jungkook menghela napas, "Entahlah.."
***
A/N:
FF ini akan update setiap hari!
Jangan lupa vote dan komennya ditunggu ^^
Thank you!
Tsyscarlet💛
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY || JJK
Fanfiction[UPDATE SETIAP HARI] Hayeon melihat takdir buruk Jeon Jungkook, apa yang akan dia lakukan selanjutnya?