22: Memburuk

217 43 3
                                    

[NORMAL POV]
  
    
Jungkook duduk di bangku taman, memandang kearah sungai Han dengan tatapan kosong. Begitu banyak hal berputar di pikirannya yang membuatnya stres dan tertekan.

"Jeon Jungkook!"

Ia mendengar suara familiar yang memanggilnya, Ia hanya tersenyum kecut karena Ia berpikir kalau itu hanya imajinasinya saja, namun mendengarnya lagi. Suara familiar itu memanggilnya lagi. Jungkook langsung berdiri dan melihat seseorang berlari ke arahnya, dengan mata berkaca - kaca dan wajah yang terlihat begitu khawatir.

Itu Hayeon, Lim Hayeon. Orang yang berusaha dia hindari.

"Jungkook!" Hayeon hampir kehabisan nafas dan dia mencoba untuk mengatur nafasnya.

Jungkook mengabaikannya dan hendak pergi tetapi Hayeon langsung menahan tangannya.

"Jangan sentuh aku," Jungkook menepis tangan Hayeon cepat, namun gadis itu tidak melepas genggamannya.

"Tidak, jebal."

"Aku bilang jangan sentuh aku!" Jungkook menarik tangannya dengan kasar, membuat air mata gadis itu mulai menetes.

"Jungkook, tolong dengarkan aku.."

"Bukankah sudah kubilang bahwa kita tidak seharusnya berbicara satu sama lain lagi? Apa kau tidak mengerti? Jangan ganggu aku!" Ucap Jungkook.

Hayeon hendak menahan tangannya lagi tapi Jungkook kembali menepisnya.

"Berhenti menggangguku!" Bentak Jungkook.

"Jungkook, tolonglah. Tolong dengarkan aku kali ini saja." Hayeon memohon.

"Kaulah yang harus mendengarkanku! Jangan ganggu aku dan jangan dekati aku lagi! Tahukah kau betapa sulitnya ini semua bagiku?"

Hayeon terdiam, Ia mencoba memahami apa yang Jungkook maksud.

"Aku sebenarnya tidak ingin memberitahumu tentang ini, tapi.. aku akan mati secara tidak damai karenamu! Kau adalah orang yang membuatnya seperti itu, kau menyelamatkanku malam itu dan sekarang aku akan menghadapi kecelakaan tragis karenamu! Kau puas sekarang?"

Hayeon membelalakkan matanya, dia tidak tahu itu.. Ia baru menyadari kalau Ia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal pada laki - laki dihadapannya itu.

"Jangan pernah dekati aku lagi!"

Jungkook langsung meninggalkannya sambil berusaha keras menahan air matanya sementara Hayeon masih disana, tak bisa berkata-kata. Air matanya terus mengalir, dan tubuhnya menjadi sangat lemah. Tubuhnya meringsut jatuh namun seseorang langsung dengan cepat menangkapnya.

"Hayeon, gwenchana?" Itu adalah Taehyung. "Apakah kau sudah memberitahunya? Tapi, kenapa kau menangis?"

Hayeon menggelengkan kepalanya, "Dia memberitahu kesalahanku, kesalahan yang sangat fatal."

Karena aku, semua ini terjadi karena aku.
   
    
   
   
   
   
   
  
  
   
***
   
    
  
  
      
  
  
  
  
  
Keadaan menjadi lebih buruk, Hayeon terus menyalahkan dirinya sendiri setelah mengetahui alasan kenapa Jungkook begitu membencinya dan tidak ingin melihatnya lagi. Ia telah membuat Jungkook kecewa, tetapi semua itu Ia lakukan karena Ia tidak ingin Jungkook mati. Tapi, itu masih tetap salahnya, jika Ia mendengarkannya, mungkin Ia memang akan kehilangan namja itu namun setidaknya dia bisa beristirahat dengan tenang.

Hayeon menyadari kalau dirinya sangat egois.

"Ayolah, sayang. Makanlah, jangan seperti ini." Ibunya ada di kamarnya, membawa semangkuk bubur. Dia benar-benar sedih melihat putrinya semata wayangnya menjadi seperti itu.

DESTINY || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang