19: Unpredictable Confession

307 50 11
                                    

Aku membuka mataku perlahan.

Apa aku tertidur?

Tunggu, tempat ini lagi.. Apa aku bermimpi sekarang?

"J-jungkook.." Lirihku sambil bangkit.

"Sepertinya kau sudah melupakanku, Yeonnie." Aku mendengar sebuah suara. Suara yang familiar.

Kulihat ke sekeliling, dan aku melihat seseorang yang berdiri tepat di belakangku.

Aku melebarkan mataku saat melihat wajahnya.

"Harabeoji.." Mataku langsung berair.

"Apa kau merindukanku?" Dia tersenyum hangat.

Aku tidak bisa berkata apa - apa, aku tidak bisa mempercayainya. Setelah bertahun-tahun, aku bisa melihatnya lagi.

Aku mengangguk, "H-harabeoji.."

"Aku juga merindukanmu, Yeonnie. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi,"

"H-harabeoji .."

"Hayeon, cucu kecilku, Lim Hayeon. Kau tumbuh dengan sangat baik, kau sangat cantik sekarang."

Aku tidak bisa menahan air mataku, aku benar - benar merindukannya.

"Sayang, Harabeoji tahu kau menderita dengan mimpi - mimpimu selama ini. Tapi, karena mimpimu, hidupmu perlahan berubah, aku benar - benar bersyukur karena kau terlihat lebih bahagia dari sebelumnya. Apa kau tidak mau memberitahuku siapa dia?"

Aku.. aku tidak mengerti.

"Mimpimu membuatmu dekat dengannya," Harabeoji memberiku petunjuk.

Apa maksudnya Jungkook?

"Dia teman sekelasku, dan aku melihat takdirnya. Aku tidak tahu tapi.. aku merasa seperti aku tidak ingin kehilangannya.."

Harabeoji tersenyum, "Karena kau jatuh cinta padanya, dia adalah orang yang membuatmu lebih bahagia dan lebih sedih pada saat yang sama."

Harabeoji benar. Aku merasa senang ketika bersama Jungkook, tetapi aku juga merasa sedih setiap kali mengingat bahwa dia akan pergi.

"Sayang, kadang - kadang, kita akan kehilangan orang yang paling kita cintai. Itulah saatnya mereka pergi, tetapi mereka tidak benar - benar meninggalkan kita. Mereka akan ada di hati kita selamanya, seperti Harabeoji di hatimu. Harabeoji selalu ada di sana, jauh didalam hatimu." Ia menjelaskan. "Harabeoji menyesali bahwa Harabeoji tidak bersamamu di detik terakhir hidup Harabeoji, dan sampai sekarang Harabeoji masih menyesali itu."

"Hayeon juga.." Aku terus meneteskan airmata.

"Jadi, jangan lakukan hal yang sama, sayang. Jangan lakukan kesalahan yang sama," Ia memegang tanganku. "Jangan buang waktu dan berakhir dengan penyesalan."

"Mianhae.. Hayeon tidak ada di sisimu ketika Harabeoji menginginkanku untuk.."

"Gwenchana, sayang. Harabeoji senang bertemu denganmu lagi tapi sepertinya sudah waktunya bagiku untuk pergi."

"Tunggu, tidak.."

Ia melepaskan tanganku dan perlahan pergi, bayangannya mulai menghilang.

"Tidak, jebal.. jangan tinggalkan aku.."

Ia tersenyum, "Jangan lupa jika orang yang paling kau cintai tinggal di hatimu. Selamanya."

Dan Ia menghilang.

Harabeoji, aku sangat merindukanmu.
  
  
   
   
  
  
***
   
 
  
   
   
    
[NORMAL POV]
  
    
Hayeon perlahan membuka matanya dan Ia melihat pemandangan malam. Ia menyadari bahwa dirinya masih di dalam mobil bersama Jungkook.

DESTINY || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang