15: Hujan

249 42 4
                                    

Jungkook memasukkan barang - barangnya kedalam ranselnya, Ia ingin segera pulang. Ia benar - benar tidak banyak bicara. Bahkan saat Taehyung dan yang lainnya mengucapkan selamat kepadanya, Ia tidak menunjukkan senyuman arogan yang biasanya Ia tunjukkan, hanya diam tanpa ekspresi.

Tapi tiba - tiba, seseorang datang dan memberinya sebotol minuman energi. Jungkook hanya menatapnya dengan satu alisnya yang sedikit terangkat.

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat," Itu adalah Eunjin. "Aku akan memastikan bahwa aku akan mengalahkanmu di final, kau biaa senang saat kau masih bisa memenangkannya sekarang. But, don't hope for too much for the next survival."

"We'll see." Ucap Jungkook dengan tatapan dingin dan langsung meninggalkannya. Eunjin melihat kepergian Jungkook dengan senyum miring.

Saat Jungkook keluar dari gedung, hujan segera menyambutnya.

"Ugh," Ia kembali kesal. Ia membuka botol minuman yang diberi oleh Eunjin dan meminum semuanya.

Jungkook memaksa dirinya untuk berlari dibawah hujan karena Ia datang ke tempat itu bersama Jimin, Ia tidak membawa mobilnya yang berarti Ia harus pulang hanya dengan kakinya. Tapi perlahan, kepalanya terasa pusing.

"Hujan sialan!" Umpatnya. Ia mengira hujan membuatnya merasa pusing.

Tapi, hujan itu tidak bersalah.

Di sisi lain, Hayeon mengendarai sepedanya dengan cepat. Ia basah kuyup karena hujan tapi Ia tidak memperdulikannya. Ia benar-benar khawatir, jantungnya berdegup kencang.

"Jebal.." Gumamnya.

Dari jauh, Hayeon bisa melihat siluet seseorang. Ia menyipitkan mata untuk melihatnya lebih jelas tapi orang itu tiba - tiba jatuh, seperti tidak sadarkan diri.

Dan tiba-tiba, kepala Hayeon terasa sangat sakit. Ia terjatuh dari sepedanya.

"Tuhan, tolong beritahu jika orang itu bukan Jungkook.." Hayeon bangkit dan mencoba berlari dengan kakinya yang terluka.

Ia mulai terisak.

"Jebal, itu pasti bukan Jungkook.. jebal.. jebal.."

Dan, yang Ia lihat adalah.. Jungkook. Tergeletak diatas jalanan dengan tubuh lemas.

"Andwae, Jungkook! Kau tidak boleh mati! Andwae, jebal!" Ia berlari kearahnya dan langsung meletakkan kepala Jungkook di pangkuannya. Dia mengeluarkan penawar racunnya dari tas kecilnya. Karena dalam mimpinya Ia melihat minuman yang diberi bubuk racun, maka dari itu Ia membawa penawarnya.

Hayeon membuka mulut Jungkook dan menuangkan seluruh cairan penawar ke mulutnya dengan tangannya yang gemetar. Setelah itu, Ia mengeluarkan teleponnya dan berharap ponselnya masih aktif, namun ponselnya mati dan tidak bisa diaktifkan sama sekali.

"Andwae, jebal! Aku harus membawa Jungkook ke rumah sakit!" Hayeon menjerit panik. Ia terus mencoba mengaktifkan ponselnya namun ponselnya rusak karena hujan.

"Jeon Jungkook, tolong bertahanlah! Aku di sini, Jungkook!" Hayeon memegangi tangan Jungkook yang dingin dengan erat.

"Tuhan, tolong bantu kami, tolong.."

Hayeon berharap ada keajaiban untuknya.

"Yah, Hayeon?! Apa yang terjadi?" Hayeon tiba - tiba mendengar sebuah suara. Ia tahu suara siapa itu.

Ia membalikkan tubuhnya, "Oh tuhan syukurlah, Lisa! Jungkook sekarat, kita harus membawanya ke rumah sakit secepatnya!"

Taehyung keluar dari mobil dan langsung mengangkat tubuh lemas Jungkook, Ia memasukkannya ke dalam mobil. Hayeon memasuki mobil dan meletakkan kepala Ten dipangkuannya sementara Lisa duduk di samping Taehyung.

DESTINY || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang