"Yah!"
Aku mencoba mengejar Jungkook tapi Ia berlari lebih cepat dariku.
"Jeon Jungkook, sebaiknya kau menyerah sebelum aku berhasil menangkapmu dan melemparkanmu ke laut!" Teriakku.
Aku bisa melihat Ia tertawa dan itu membuatku lebih kesal.
"Kau saja lebih lambat dari siput, bagaimana kau bisa menangkapku?"
Aku terus berlari secepat mungkin, tapi sepertinya aku tidak akan pernah bisa mengejarnya.
"Tangkap aku, sayang. Setelah itu, kau bisa menciumku seribu kali, aku hanya milikmu seorang." Ia terus menggodaku.
"Daripada menciummu, aku lebih suka membunuhmu, paboyah!"
"Tapi, aku lebih suka kau menikah denganku." Jungkook kini tersenyum riang. Seorang pabo yang menyebalkan yang suka menggodaku.
Namja bernama Jeon Jungkook itu benar-benar gila, baru saja Ia menangis tadi dan sekarang Ia seperti anak kecil yang sangat bahagia.
Tiba - tiba aku mendapat ide, aku langsung berpura - pura kesakitan dan memegangi perutku.
"J-jungkook.." Aku memanggil namanya saat berakting. "S-sakit sekali.."
Aku melirik kearah Jungkook yang kini berlari kearahku dengan wajah cemas, oh lucu sekali. Aku mencoba untuk tidak tertawa dan terus berakting sampai dia cukup dekat denganku. Saat Ia mendekatiku, aku langsung menangkapnya namun Ia terkejut dan terjatuh sambil memegang tanganku. Jadi, kami terjatuh bersama.
Dan apa kau tahu, kami basah semua.
Jungkook benar-benar orang yang paling bodoh yang hidup didunia ini.
"Yah, jadi kau pura-pura saja?" Ia kesal.
Apa Ia berpikir bahwa hanya dirinya yang kesal saat ini?
"Kenapa kau menarikku? Aku basah karena kau! Kau benar-benar menyebalkan, Jeon." Aku mendorongnya.
"Yah, ini salahmu!"
"Tentu saja semua ini karenamu!"
Tiba-tiba, ponselku berdering. Aku kaget karena lupa bahwa ponselku masih disaku pakaianku yang sudah basah. Aku langsung mengambilnya dan untungnya ponselku masih aktif.
Masalah selanjutnya adalah.. Ayahku sedang menelponku sekarang.
Aku menggigit bibir bawahku, apa yang harus kulakukan sekarang?
Aku terpaksa menolak teleponnya, tidak ada pilihan lain. Aku langsung mematikan ponselku supaya Ayah tidak bisa menelponku lagi. Aku melihat Jungkook yang tengah menatapku.
"Biar kutebak.. itu Ayahmu, kan?" Ucapnya dengan kedua tangannya yang dilipat didepan dada.
"Aku harus pulang sekarang, Jungkook-ah." Ucapku sedikit panik.
"Dengan seragammu basah itu?" Tanyanya cepat.
Bagus, aku baru saja mendapat masalah lain. Seragamku basah, juga rambutku. Bahkan ada sedikit pasir di rambutku, dan aku tidak punya ide untuk menyingkirkannya serta mengeringkan seragamku dalam waktu cepat.
"Aigoo, apa yang harus kulakukan?" Gumamku, sangat khawatir. Aku tidak tahu karena tidak bisa berpikir jernih.
"Jujur saja pada ayahmu, katakan padanya bahwa kau bersenang-senang denganku dipantai." Ucap Jungkook dengan santainya.
"Dan aku akan dikurung didalam kamarku untuk waktu yang lama, dan aku tidak akan bisa melindungimu. Apa itu yang kau inginkan?" Sahutku cepat.
Ugh, aku merasa ingin memukul kepalanya dengan keras. Bagaimana Ia bisa mengatakan sesuatu seperti itu dengan mudah? Bahkan dengan ekspresi setenang itu?
"Baiklah, ayo kita cari ide lain, tapi pertama - tama, kita harus kembali ke mobil sekarang juga."
***
Setelah berpikir keras, Jungkook mendapat ide bagus untuk menyelamatkanku dari Ayah. Ia meminjamiku hoodie dan beanie untuk menutupi seragam basahku serta rambutku yang basah, tentu saja. Jungkook mengantarkanku pulang dengan selamat, Ia bahkan memberitahuku sebuah ide lain dan sepertinya cukup bagus untuk menyelamatkanku dari Ayah. Aku keluar dari mobilnya dan langsung masuk kerumah."Aku pulang." Ucapku gugup.
Persis seperti yang kupikirkan, aku melihat orang tuaku yang sudah menungguku diruang tamu. Aku sedikit gugup tapi aku bertingkah seperti tidak ada yang terjadi.
Tuhan, tolong lindungi aku.
"Dimana saja kau, Lim Hayeon?" Tanya Ayah dengan nada dingin.
"Aku sangat menyesal karena aku tidak mengabari kalian, aku benar-benar lupa, tadi aku mengerjakan tugasku di perpustakaan dan lupa waktu." Jawabku.
"Bohong!" Sahut Ayah cepat. "Teman sekelasmu mengatakan kepada Ayah bahwa Jeon Jungkook menyeretmu ke suatu tempat."
"Yeobo, sebaiknya kita dengarkan dia dulu." Ibuku mencoba menenangkannya.
"Tidak, Juhyeon. Ia berteman dengan anak nakal di sekolah, aku tidak bisa membiarkannya!"
"Ayah, tolong jangan berlebihan. Ayah tahu kalau aku tidak suka dengan pembuat masalah disekolah dan selalu menghindari mereka. Ya, itu benar.. tadi Jungkook menyeretku ke suatu tempat sepulang sekolah tapi aku menendangnya dan aku lari darinya. Aku tidak menyukainya karena dia selalu menggangguku, aku tidak pernah berteman dengannya, dan aku benar-benar mengerjakan tugasku diperpustakaan bersama Kim Seokjin. Dia membantuku untuk mengerjakannya serta meminjamkan hoodie dan beanie-nya karena cuacanya dingin. Apa sudah jelas?" Aku menjelaskan pada Ayah dan Ibu.
"Kim Seokjin?" Gumam Ayah.
Ya, Kim Seokjin adalah seniorku dan Ia adalah murid yang sangat baik di sekolah ini. Jungkook mengatakan bahwa Seokjin adalah rekan dance di grup dance mereka sehingga Ia akan menghubunginya untuk membantuku jika Ayah tidak mempercayaiku. Ya, untungnya.
"Kau tidak berbohong, kan?" Ayah bertanya dengan sungguh-sungguh.
"Cukup, yeobo, Hayeon sudah menjelaskan semuanya dan kau masih belum percaya padanya. Ia adalah putrimu sendiri, yeobo. berhenti memojokkan dia," Ucap Ibu cepat.
Ya tuhan, aku sangat menyayangi Ibuku walaupun terkadang Ia bertingkah seperti ayahku. Aku memang terkadang sedikit kesal karena mereka selalu memarahiku atas kesalahan kecil yang kubuat. Aku selalu merasa seperti aku lahir hanya untuk menjadi robot mereka.
Tapi, aku tidak bisa berbuat apa - apa kecuali menyayangi keduanya. Setidaknya, aku tahu mereka selalu melakukan itu karena mereka menginginkan yang terbaik untukku.
"Baiklah, tapi kau tidak bisa menghindari hukumanmu, pergi ke kamarmu sekarang."
Ugh, ini pertama kalinya aku berbohong. Bahkan pada orang tuaku sendiri.
Aku pasti akan menyesalinya.
Maafkan aku, ayah. Aku tidak bisa jujur padamu karena..
Karena aku lelah..
Lelah menjadi robotmu..
***
A/N:
Agak sedih sih ff ini peminatnya ngga banyak *curhat* hehe..
Tp emang sedih ehehehe..
Ini emang authornya yg gaje jd tolong abaikan wkw
Jangan lupa vote dan komen ditunggu ^^
Thank you!
Tsyscarlet💛
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY || JJK
Fanfiction[UPDATE SETIAP HARI] Hayeon melihat takdir buruk Jeon Jungkook, apa yang akan dia lakukan selanjutnya?