20: Suffering days

248 42 14
                                    

(kalo lihat ada typo tolong diberitahu yaa author ^^)
  
  
  
  
   
   
[NORMAL POV]

Sudah dua hari sejak malam itu, dan Hayeon masih mengunci diri di kamarnya. Bingung, khawatir, hancur, sedih, semua itu tercampur aduk didalam hatinya. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa selama ini, Jungkook hanya mempermainkannya.

Ia secara pribadi berpikir bahwa semua ini benar - benar aneh, Ia merasa seperti apa yang Jungkook lakukan padanya dua hari yang lalu tidak benar, seperti ada sesuatu yang namja itu sembunyikan, sesuatu yang memaksanya untuk melakukannya. Itu semua begitu tiba - tiba, dan tidak masuk akal.

Apa yang sebenarnya terjadi, Jungkook? Kenapa kau menjadi seperti ini?

Hayeon menghela napas, hatinya terasa sangat tersiksa.

Tidak lama kemudian, seseorang mengetuk pintunya. Hayeon dengan cepat melihat bayangannya di cermin, memastikan bahwa dirinya terlihat seperti biasanya tapi tidak, sama sekali tidak. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan membuka pintu. Itu Ibunya.

"Ya, Ibu?" Hayeon berusaha keras untuk tersenyum di depan Ibunya.

"Apakah kau sudah merasa lebih baik, sayang?" Ibunya menyentuh dahi Hayeon, memeriksa suhu tubuh putrinya itu.

Ya, sejak malam itu, Hayeon memberitahu orang tuanya jika dirinya merasa tidak enak badan untuk menutupi kesedihannya. Hayeon tidak punya pilihan lain, tidak mungkin Ia memberitahu orangtuanya bahwa dirinya patah hati karena Jungkook. Dan hari ini, Ia memutuskan untuk tidak masuk sekolah karena Ia belum siap untuk bertemu dengan Jungkook lagi.

Hayeon mengangkat bahunya singkat dan menunjukkan senyuman kecil lagi, "Kuharap juga begitu."

"Kau terlihat sangat pucat, sayang. Ibu sangat mengkhawatirkanmu." Ibunya membelai rambutnya.

"Tolong jangan, bu. Aku baik - baik saja, aku hanya butuh lebih banyak istirahat." Bahkan suaranya terdengar benar - benar lemah, efek dari menangis semalaman.

"Ada seseorang yang datang untuk menemuimu, Hayeon. Dia bilang dia adalah temanmu." Ucap Ibunya.

Yang muncul di benak Hayeon adalah dia, Jeon Jungkook.

"Nugu?" Tanyanya.

"Dia mengatakan bahwa namanya adalah Kim Taehyung."

Tentu saja, jelas sekali bukan Jungkook.

"Jika kau belum merasa sehat, Ibu akan memberitahunya untuk datang lain kali.."

"Ani, gwenchana, Ibu." Hayeon dengan cepat memotongnya. "Aku akan mengganti pakaianku sebentar, tolong katakan padanya untuk menunggu."

"Apakah kau yakin?" Ibunya memastikan karena dia terlihat sangat pucat, Ia benar-benar mengkhawatirkan putrinya.

"Jangan khawatir, bu." Hayeon tersenyum sebelum menutup pintunya.

Setelah mengganti bajunya, Hayeon keluar dari kamarnya dan menemui Taehyung di ruang tamu. Taehyung masih mengenakan seragamnya, dan Ia membawa sebuket bunga lily. Alih-alih di rumahnya, Hayeon mengajaknya untuk pergi keluar. Ia memberi tahu Ibunya bahwa Ia ingin mencari udara segar, jadi mereka meninggalkan rumah dan berjalan ke taman terdekat.

"Terima kasih untuk bunga lily-nya" Hayeon menunjukkan senyum kecil kearah Taehyung.

"Kau tampak buruk sekali, Hayeon." Ucap namja itu iba.

"Benarkah? Maaf untuk itu."

Mereka berhenti dan memutuskan untuk duduk di ayunan di tengah taman.

DESTINY || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang