26

205 7 10
                                    

Zayla yang mendapat kabar bahwa kakaknya mengalami kecelakaan segera pergi menuju The Stockholm Hospitaly.

Selama di perjalanan, dia hanya bisa menatap jalanan dengan pandangan kosong. Zayn yang melihat Zayla berusaha menenangkan dirinya.

"Hey,,, keep calm and don't panic. You must believe, your brother it's will be fine, honey" ucap Zayn sambil menggenggam jari mungil Zayla.
"T...thanks. But, i don't know what i must doing. Aku sangat... aku sangat kacau Zayn. Fikiran ku.., benar-benar kacau" ujar Zayla.
"How about your parents? They know?" tanya Zayn.
"Yaa..., tadi aku sudah mengirimi mereka pesan. Dan sekarang mereka sedang menuju kesana" ucap Zayla dengan wajah sedihnya.
"Baiklah..., sekarang kamu harus tenang yaa" ujar Zayn dimana tangannya masih setia menggenggam jari-jari Zayla.

Zayla hanya mengangguk pelan. Tak lupa, dia juga sudah memberitahu Evelyn tentang hal ini. Karena, Evelyn lah gadis yang juga dekat dengan Charlie.

★★★

45 menit setelah berada di jalan, akhirnya Zayla pun sampai di The Stockholm Hospitaly.
Zayla dan Zayn berlari kecil menuju bagian informasi di rumah sakit ini.

"Permisi suster, saya mau tanya tentang laki-laki yang menjadi korban kecelakan tadi pagi sekitar pukul 10. Sekarang berada dimana yaa..?" tanya Zayla dengan wajah cemasnya.
"Sebentar..., saya periksa dulu yaa" ucap suster tersebut lalu dia menge-check melalui komputer.
"Nyonya..., pasien yang anda maksud apa benar bahwa dia bernama Charlie dari keluarga Collins?" tanya suster itu.
"Yaa benar (sambil menganggukan kepala). Sekarang kaka saya berada dimana sus?" tanya Zayla yang semakin panik.
"Korban sedang ditangani di bagian IGD. IGD berada di sebelah kanan sana, nyonya lurus saja nanti saat sudah berada di ujung nyonya harus belok ke kiri" ucap suster itu sambil memberikan petunjuk arah.
"Ohh... baik suster. Terimakasih banyak" balas Zayla lalu dia segera berlari menuju IGD.

Zayn ikut berlari menemani Zayla. Zayn tetap menggenggam tangan Zayla. Bagaimana pun dan apapun yang terjadi, Zayn tetap harus berada disamping Zayla.

Mereka pun sampai di depan IGD. Disana, sudah ada orang tua Zayla dan juga Evelyn bersama dengan Harry.

"Sayang... hiks...hiks..." panggil ibunya Zayla sambil mengeluarkan air mata.
"Mom...,, bagaimana keadaan kaka? Charlie it's gonna be fine, right? Tell me mom, tell me!" tanya Zayla.

Evelyn yang melihat Zayla dan tante Maria yang sedang menangis mencoba menenangkan mereka.

"Zay..., don't be sad. You must believe, Charlie will be strong. His man. Your brother..." ucap Evelyn sambil memeluk Zayla.
"Yaa..., I know. Thanks for your coming, now. Aku sangat panik, Ev" ujar Zayla yang masih memeluk Evelyn.
"Yaa... aku tau itu. Aku pun demikian. Saat mendapat panggilan darimu dan ternyata mendapat kabar seperti ini" balas Evelyn.

Zayn hanya bisa berdiam layaknya Harry. Mereka sebelumnya tidak kenal dengan sosok Charlie. Terlebih lagi, Harry tidak tau bahwa ternyata sosok yang bernama Charlie ini mencintai kekasihnya.

Setelah 1 jam pemeriksaan, dokter yang memeriksa keadaan Charlie pun keluar dari ruang IGD ini. Semua langsung menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan anak saya dokter ? Dia baik-baik saja kan?" tanya ayahnya Zayla.
"Kondisi pasien sudah membaik. Pasien mengalami benturan yang cukup keras dan untungnya sekarang pasien sudah siuman. Namun, saya ingin memberitahu bahwa sepertinya..." ucapan dokter itu terhenti.
"Sepertinya apa...? Tolong dokter, katakan yang sejujurnya" lanjut ibunya Zayla.
"Sepertinya, anak anda mengalami Amnesia. Karena, saat tadi saya bertanya tentang siapa dirinya, pasien tidak mengingat dan kemudian saya bertanya tentang keluarganya namun hasilnya tetap sama. Pasien mengalami amnesia" ujar dokter itu panjang lebar.
"Apa...? Amnesia...?" ulang Zayla.
"Iya. Baiklah, untuk membuktikannya saya akan mempersilahkan anda semua terutama orang-orang terdekat dia untuk masuk menemui Charlie. Baiklah... bapak yang terlebih dahulu masuk" ucap dokter itu lalu ayahnya Zayla dan dokter masuk menemui Charlie.

That Teacher Change MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang