21

103 9 15
                                    

*Di Depan Ruang IGD*

"Om, bagaimana keadaan ayah saya ?" tanya Natasha setelah dia melihat dr. Lee keluar dari ruang IGD.
"Kami punya kabar yang bagus. Pendarahan di kepala ayah mu telah berhasil di hentikan. Tapi, ayah mu masih belum sadar dan pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus kecelakaan ayah mu ini " ucap dr. Lee.
"Ohh, syukurlah. Thanks God. You save my dad. And, thanks doctor Lee " balas Natasha.
"Sama-sama. Dan, oh yaa. Selamat untuk Mr. Louis, karena adik mu sudah berhasil melewati masa komanya " ucap dr. Lee kepada Louis.
"Oh, ya. Terima kasih dokter " balas Louis.
"Kalau begitu, saya permisi dulu. Ada yang harus saya kerjakan dan lebih baik kalian istirahat anak-anak, karena nanti kan kalian sekolah " ucap dr. Lee kepada Zayla, Evelyn dan juga Natasha.
"Yaa, paman. Dan terima kasih karena sudah mau mengingatkan " ucap Zayla.
"Baiklah. Kalau begitu, saya permisi dulu " ujar dokter Lee lalu dia pergi dari hadapan mereka.

Dr. Lee berjalan meninggalkan mereka. Natasha memeluk sesaat aunty dan juga grandma nya lalu dia memperkenalkan guru-gurunya kepada aunty dan juga grandma nya.

"Aunty and grandma, perkenalkan mereka adalah guru-guru ku. Ini Liam, ini Louis, ini Niall, ini Zayn dan... ini Harry pacarnya Evelyn. Eitts,, jangan bertanya kepada ku mengapa aku tidak memakai sebutan Mr. untuk mereka, karena mereka yang menyuruh ku dikarenakan mereka itu masih muda " ucap Natasha panjang lebar.
"Lohh,, Evelyn berpacaran dengan guru nya sendiri ?" tanya aunty Marsha kepada Evelyn.
"Hmm,, yaa begitulah aunty. Dia hadir di dalam kehidupan ku tiba-tiba saja. Hehehe " ucap Evelyn sambil bercanda.
"Oke. Dan,,, terima kasih untuk kedatangan kalian yang telah mau menjenguk ayahnya Natasha " ucap aunty Marsha kepada guru-guru tampan itu.
"Yaa, sama-sama " balas Niall dengan ramah.
"Ohh, ya. Nama ku Marsha " aunty Marsha memperkenalkan diri.
"Ohh, Marsha. Nice to meet you " ujar Liam.
"Nice to meet you too " balas aunty Marsha.
"Well, Zayla and Evelyn. Lebih baik kalian pulang saja. Bukan maksudku mengusir yaa... Kalian butuh istirahat dan sepertinya nanti aku tidak masuk sekolah " ucap Natasha kepada Evelyn dan Zayla.
"Hmm,,, aku ingin saja pulang. Tapi, karena aku tidak ada yang menjemput jadi aku lebih baik menunggu pagi disini saja " balas Zayla.
"Zayla, kau pulang dengan ku saja. Jangan menunggu pagi datang " balas Evelyn.
"Tap-..." ucapan Zayla terpotong.
"Kau pulang dengan ku dan Liam saja " ucap Zayn.
"Benarkah ? Liam, aku boleh pulang dengan mu ?" tanya Zayla.
"Tentu " jawab Liam sambil tersenyum.
"Yasudah. Lebih baik, kalian sekarang pulang dan beristirahatlah. Aku akan mengantar kalian sampai di depan  " ucap Natasha.
"Baiklah..." balas Evelyn.
"Tante dan juga nenek, kami pamit pulang yaa. Nanti kami akan kesini lagi. Dan, kau Natasha. Jangan lupa istirahat, oke. Kabari aku jika terjadi sesuatu " ucap Evelyn.
"Sip..!" balas Natasha sambil mengangkat ibu jarinya.
"Baiklah sayang. Hati-hati di jalan " balas nenek.
"Sure. Bye... " ucap Evelyn lalu mereka semua berpamitan untuk pulang.

(SKIP)

Mereka sudah sampai di depan rumah sakit.
Liam memeluk Natasha dan mengatakan sesuatu kepada Natasha.

"Jangan lupa untuk istirahat dan jaga kesehatan mu, Nat " ucap Liam.
"Oke, thanks. Hmm,, bagaimana dengan jaket mu ini ? Apa aku lepaskan saja ?" tanya Natasha yang ingat dengan jaket yang dia kenakan.
"Pakai saja. Nanti aku akan kesini lagi " balas Liam lalu dia melepaskan pelukannya.
"Kalau begitu, aku pulang dulu ya " ucap Liam.
"Yaa, hati-hati dijalan. Dan,, terima kasih semua " ucap Natasha Liam dan kepada yang lain.
"Yoi..!" ucap Niall dan Louis berbarengan.
"Bye, Nat " ucap Zayla.

*Di tempat parkir*

Evelyn melihat-lihat dimana Harry memparkirkan mobilnya, tapi sepertinya dia tidak melihat dimana mobil Range Rover Harry.

That Teacher Change MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang