Scene 1

12.6K 301 1
                                    

=Hello, It’s Me=

Seorang gadis berambut paling mencolok duduk di bangku barisan tengah bis dengan tenang. Matanya begitu telaten memandangi setiap bangunan dan papan nama yang dilewati. Selagi mood-nya sedang bagus, ia merogoh ponsel canggihnya. Layar benderang yang tidak terlalu kontras menyambutnya. Jemarinya menari dengan lincah mengusap layar sensitif ponsel tersebut sampai ia menekan aplikasi favoritnya, kamera.

Dengan lensanya, ia mencoba merekam pemandangan kota Jepang di pagi hari yang cerah. Puas mengabadikan pemandangan, gadis itu lalu bercermin sebentar untuk sekedar membenahi diri lalu berpose mengabadikan potretnya sendiri di hari pertama bekerja lengkap dengan seragam barunya.

Beberapa jepretan sudah tersimpan rapi di memori ponselnya, ia menjadi punya bahan untuk di-posting di akun sosial medianya. Sampai sebuah panggilan masuk mengganggu aktivitasnya yang tengah asik menyortir foto yang akan di-upload.

"Sudah sampai?" tanya si penelpon sebagai salam pembuka.

"Masih di bis." jawab si gadis sambil memangku dagunya.

"Kamu terdengar tidak begitu bersemangat. Ini hari pertamamu bekerja."

Ia mengangkat bahunya acuh meski si penelepon tidak bisa melihatnya. "Yeah, I know."

"Jangan berulah selama di sana. Bekerjalah dengan baik dan jaga diri." Pesan sang kakak mewanti-wanti.

"Hmm, ya..ya.. kak. Nanti saja ceramahnya. Aku sudah sampai." ujarnya bersamaan dengan berhentinya bis di tempat tujuan.

"Oh kalau begitu Sa-"

"Bye." Dengan cepat ia memotong ucapan kakaknya itu dan segera memutuskan sambungan.

Baru saja gadis berusia 23 tahun ini menginjakkan kaki di trotoar, seseorang mendorongnya dari belakang cukup keras. Hampir saja ia tersungkur dan berakhir dengan mencium mesra aspal.

"Hei!" pekiknya tak terima.

Ia pun membalikkan badannya untuk menyemprot siapa gerangan pelakunya, namun sayangnya si tersangka sudah melarikan diri lebih dulu. Sialan! Dengan menahan kekesalannya ia mengawasi si pelaku yang menyeberangi jalanan yang padat tanpa merasa berdosa.

Ia terus perhatikan orang itu yang dengan lincahnya berlari sampai tiba di seberang. Detik selanjutnya, ia memicingkan mata melihat tempat tujuan orang itu adalah tempat yang sama yang menjadi alasan ia ada di sini.

'Jadi, dia bekerja di sana. Berarti aku akan mudah menemukan keberadaan orang itu.'

"Um, permisi."

Gadis dengan helaian rambutnya yang pirang menjutai sampai pinggang itu menoleh. Ia mendapati seorang wanita cantik berambut cokelat karamel sepunggung tersenyum ke arahnya.

"A-apa kau karyawan di UC TV?" tanyanya ramah.

"Hm, i-iya. Apa kau juga bekerja di sana?"

Pertanyaan konyol. Tanpa bertanya pun orang akan mengetahuinya secara langsung. Dari seragamnya saja pun sudah kelihatan.

Pegawai UC TV mengenakan seragam dengan atasan berwarna biru dongker lengkap dengan logo UC TV yang ditempel di sebelah bahu kanan dan juga sebuah name tag yang tersemat di bagian dada sebelah kiri tepat di atas saku. Sementara untuk bawahannya mereka diharuskan memakai celana panjang berwarna hitam.

"I-iya." jawabnya sambil mengangguk membuat rambutnya yang bergelombang bergoyang seirama dengan gerakan kepalanya.

"Oh ya, na-namaku Hana. Masuyo Hana." Dengan ragu-ragu ia mengulurkan tangan kanannya.

Miss Flirting [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang