Scene 24

796 56 3
                                    

=Musuh Satu Kantor=

Setelah mengumumkan peperangan pada kubu penggemar Aozora, tak butuh waktu lama untuk mendapat balasan dari para wanita bringas itu. Sara sekarang tengah dikawal oleh rekan satu tim PD beserta beberapa orang yang mengenalnya termasuk si kembar tukang rusuh Yoshi Yosha, Chris, Romi bahkan Sam yang memilih untuk meninggalkan posnya demi menjadi suporter Sara.

Sara sudah seperti petinju yang akan menaiki ring tempur dengan Nick yang setia memijat-mijati bahunya, Sora yang membawa handuk dan sebotol air mineral serta Rumi yang setia mengipasinya dengan kipas portabel berbentuk Hello Kitty.

Setelah sepakat memilih pertandingan yang akan dilewati yaitu lari mengitari lapangan yang entah berapa meter luasnya, pihak penggemar Aozora mengirimkan lima delegasi terbaiknya termasuk Aya si ketua klub.

Nohara cemas bukan main dengan keputusan Sara. Ia berusaha mencegah dan meminta Sara untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Aku bisa melakukan ini Nohara-san, aku hanya ingin hidup dengan tenang." kata Sara masih terus berusaha meyakinkan Nohara.

"Biarkan aku membantumu, apapun itu tapi jangan sampai menyakiti dirimu sendiri." cegahnya dengan raut tak tenang.

"Aku jago berlari, kau tenang saja."

Kelima lawannya nampaknya sudah tak sabar ingin menghabisi Sara. Mereka melakukan pemanasan sambil tak henti memandangnya dengan tatapan membunuh.

Sara menghembuskan nafasnya dan memperkuat ikat kuda rambutnya. Ia juga memastikan ikat tali sepatunya kuat untuk membawanya ke garis akhir dan berdoa semoga keberuntungan berada di pihaknya. Diiringi sorak sorai pendukungnya, ia memantapkan langkahnya memasuki arena perang.

Kelima musuhnya sudah ada di garis start bersiap-siap.

"Kau akan kalah hari ini jalang sombong!"

"Aah-- maaf menghancurkan harapanmu, tapi ini akan menjadi hari kejayaan-ku."

"Kau itu hanya wanita genit yang menggoda lelaki orang yang sudah bertunangan." Aya masih semangat memanasi Sara dengan kata-kata provokasi untuk melemahkan mental.

"Kalau ada kesempatan, bukankah kau akan melakukannya juga?" balas Sara yang membuat wajah Aya memerah karena rasa malu.

Kemudian aba-aba dari salah satu produser senior menghentikan perdebatan sengit mereka. Keenamnya sudah bersedia pada posisi masing-masing. Degup jantung Sara semakin tak karuan saat melihat lintasan panjang yang akan ia lewati demi keadilan hidupnya. Dalam hati ia tak berhenti merapalkan doa dan menyelipkan bayangan manis dengan Aozora yang menunggunya di garis finish menyambut ia yang membawa kemenangan.

Dalam hitungan ketiga ia akan memacu kakinya tanpa ampun dan berjuang sampai ia meraih kemenangannya.

Satu...

Dua...

Tiga...

Dan pecahlah sorak sorai dari kedua kubu yang berlomba-lomba menyoraki paling kencang. Kebanyakan dari mereka mengelu-elukan nama Sara disertai dengan kata-kata penyemangat.

Sementara itu, Sara masih belum mengalami kesulitan yang berarti. Dia bukan seorang yang atletis, hanya saja lari adalah satu-satunya bidang olahraga yang ia kuasai semenjak sekolah menengah. Rasanya menyenangkan saat berlari, seolah-olah segala bebannya hilang. Tapi ia bukan tipe orang yang suka lari dari kenyataan juga.

Satu putaran berhasil dilewati dan ternyata dua lawannya telah tumbang di tengah jalan dan hal itu membuat sebuah seringai kepuasan melintas di wajahnya.

Miss Flirting [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang