=Back To You=
"Apa kamu harus pulang secepat ini?"
"Iya, mom. Jatah cuti ku hanya lima hari." dustanya.
Padahal selama tiga tahun ini tidak pernah ia memanfaatkan liburnya. Ia bekerja dan terus bekerja demi membunuh waktu. Ia tahu kalau ia hanya terdiam merenung di apartemennya maka ia hanya akan menangis galau karena rasa rindu yang menyiksa. Menyibukkan diri adalah pilihan putus asa yang bisa diambilnya.
"Lalu bagaimana dengan--"
"Untuk terakhir kalinya mom, aku tidak mau membahasnya." pinta Sara dengan nada kosong.
Ibunya mengangguk singkat, "Mom akan menghargainya."
"Honey, masukan ini ke dalam kopermu." serobot ayahnya yang tiba-tiba masuk dengan stoples yang entah isinya apa.
"Dad! Kau lihat koperku sudah penuh begini."
Ayah Sam mengambil alih koper Sara, "Kau hanya harus membereskannya seperti ini."
Sara menatap ibunya dengan tatapan memelas, meminta bantuan untuk menangani sang ayah yang begitu heboh ini. Ibunya menanggapi dengan mengangkat bahunya acuh, "Dia ayahmu."
Hingga tiba di bandara pun raut merajuk Sara tak bisa dihilangkan. "Sebenarnya kalian tidak usah mengantarku. Aku bisa sendiri." keluhnya.
"Dad hanya ingin memanfaatkan sisa-sisa waktu yang ada bersamamu. Kau tahu kan, kapan lagi kau akan kembali kesini."
Sara cemberut, "Jangan marah begitu dad, aku akan mengusahakan untuk lebih sering mengunjungi kalian."
"Sudah sana, kamu hanya akan membuang-buang waktu dengan menenangkan ayahmu."
"Memangnya kau tidak sedih harus berpisah dengan Sara?" Nada suara ayah Sam bergetar, sepertinya ia menahan mati-matian untuk tidak menangis.
"Lagipula kita bukan berpisah untuk selamanya."
Tiba-tiba Sara memeluk ibunya, "Mom... terima kasih untuk semuanya."
Ibunya balas memeluk sambil menepuk-nepuk punggung Sara, "Kau gadis kecilku yang tangguh."
Lalu mereka melirik ayah Sam yang sepertinya hampir menangis dengan wajah memerah.
"Dad!"
"My little honey." isaknya dalam rangkulan panjang yang begitu haru. "Pergi... pergilah." Ayah Sam melepaskan pelukannya sambil mendorong Sara.
Sara menggigit bibir bawahnya yang bergetar, dengan berat hati ia menarik kopernya dan perlahan berjalan menjauh dari orang tuanya yang saling rangkul. Lambaian perpisahan mengiringi jarak yang mulai terbentang.
"I love you, mom... dad!" teriaknya sebagai salam perpisahan.
Dan langkah selanjutnya ia sudah memantapkan niat untuk menyelesaikan semuanya.
.
.
."Kenapa kau murung terus? Apa kau kehilangan Sara-mu?"
Nick melemparkan kepalanya di bantalan kursi kerja, ia membuang nafas dengan kasar. "Tidak bisakah dia menghubungiku? Tidak ada satu pesan pun yang kuterima. Apa dia terlalu bersenang-senang dengan Ao di sana?"
Romi yang tengah mendiskusikan program beritanya dengan salah anggota PD yang baru di buat kesal dengan gerutuan Nick. "Kenapa kau begitu memusingkannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Flirting [Completed]
Romance[PART LENGKAP] Sarah Stanham, seorang karyawan baru di stasiun TV Jepang bernama UC TV. Gadis cantik, periang dan pirang ini mudah membuat semua pria tertarik kepadanya dengan segala pesona yang dia punya. Berkat semua itu disematkanlah predikat Mis...