Scene 36

763 47 0
                                    

=Beautiful Goodbye=

"Bocah sialan itu mengabaikan teleponku di saat keadaan penting seperti ini?! Benar-benar merepotkan."

Bunyi pip terdengar menyebalkan baginya ketika memasukan nomor kombinasi apartemen yang dituju. Dengan agak berlebihan ia banting pintu itu hingga membentur tembok.

"Hei bocah kau itu--"

"Kyaaa!!" Sara dengan panik mendorong Aozora hingga jatuh terjerembab di atas lantai yang dingin.

"O-oh..."

Aozora meringis karena punggungnya membentur sisi meja. Ia berdiri dan menatap nyalang pada sekretarisnya. Dan Sara? Dia malah menelungkup kan tubuhnya dan menyembunyikan wajahnya di bawah bantal dengan begitu konyolnya.

"APA??!!!"

Akira tergagap pada situasi canggung di depannya, "A-aku hanya ingin me-mengingatkan rapat hari ini. Tapi, sepertinya kau sangat sibuk sekarang."

Telinga Sara terasa memanas dan ia semakin tak berani mengangkat wajahnya. Ia meremas bantal yang menutupi kepala pirangnya dengan perasaan malu semalu-malunya. Aozora mengacak rambutnya dengan kemeja yang masih terbuka.

"Bi-biar aku saja yang mewakili rapatnya, um... nanti ku hubungi via video call. Kau boleh melanjutkan tugasmu. Mari Sara-san."

Sara terpaksa bangun demi kesopanan lalu mengangguk pelan sebagai balasannya dengan rambut menutupi seluruh wajahnya. Dan ketika pintu tertutup barulah ia bisa menghembuskan nafas.

Situasi mendadak canggung. Aozora beberapa detik sekali melirik Sara yang masih menunduk sementara Sara berusaha menahan mati-matian rasa malunya yang kedapatan tengah bercumbu hebat dengan atasan super sibuknya itu.

"Sa.." / "Ao.."

Mereka bertatapan karena membuka mulutnya bersamaan. Lalu Aozora lah yang menjadi pihak yang mencairkan suasana.

"Ayo, kita sarapan."

Sara tersenyum simpul lalu mengiyakan ajakan Aozora. Mereka sarapan senyaman mungkin berusaha mencairkan suasana sebelum kegiatan panas itu menginterupsi. Dengan Aozora melemparkan beberapa pertanyaan mengenai Sara yang belum ia ketahui sebelumnya. Dan berbagai pertanyaan ringan lainnya.

Setelah selesai, Aozora menumpuk piring kotor keduanya dan bangkit untuk membawanya ke bak cuci piring. Tetapi tangan Sara kembali menahannya dengan menarik kemejanya membuat Aozora melayangkan tatapan penuh tanya.

"Sebenarnya penawaran ku itu--"

"Aku akan menagihnya secepatnya." ujarnya sambil mengedip genit.

Sara mengeluarkan tawa sumbang yang membuat Aozora mengerutkan dahinya. "Apa kau benar-benar yakin itu yang ku tawarkan?"

Aozora semakin tak mengerti, "Bukankah itu yang kau mau? Kau terlihat cukup bersemangat saat menc--"

Sara memotong ucapan vulgar Aozora dengan membekap mulutnya. Kedua pipi Sara memerah sempurna diingatkan lagi kejadian beberapa menit lalu itu.

"Bukan itu sebenarnya. Lagipula kau yang memulai dan salah mengartikan maksudku." elak Sara, tak mau menjadi pihak yang disalahkan.

Aozora mengerutkan dahinya, cukup lama berpikir. "Benarkah? Kurasa kau menikmatinya juga."

"Argh... berhenti membahasnya. Case close!" Sara menutup kedua telinganya tak mau mendengar kemungkinan kata-kata ajaib dari kekasihnya yang hanya akan membuatnya semakin malu.

Miss Flirting [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang