Roleplayer (2)

840 94 15
                                    

"Mencintai tanpa bertatap. Memiliki tanpa
menetap. Meskipun hanya sesaat. Itu cukup mengikat."
-d
[ cloudyheart_ ]

...........................

Aku ingin bercerita. Tentang sebuah permainan dusta. Roleplayer namanya. Aku mengetahui roleplayer dari teman sebaya. Awalnya aku bermain biasa saja. Tapi aku terus pernasaran rasanya. Sampai tak terasa, sudah 5 tahun aku memainkannya. Orang yang pernah atau masih memainkannya. Pasti pernah merasakan apa yang aku rasa. Berpacaran di dunia maya. Ya, di situlah aku bertemu dia. Awalnya aku yang iseng menyapa. Dia bermain sebagai pria dan aku wanita. Dari fase tegur sapa dan basa-basi sebagainya. Membuat aku mulai tertarik padanya. Dia juga sepertinya terlihat sama. Kami terus berbincang via pesan singkat. Dari pagi sampai begadang. Sampai akhirnya, dia bilang ingin bersama. Tentu saja aku bahagia. Tidak romantis sebenarnya. Dia hanya berkata.

"Ngomong-ngomong aku mau berbaik hati denganmu?" Ketiknya.

"Tumben, mau berbuat apa?"

"Mau kasih nama aku di statusmu. Mau menerimanya tidak?" Aku sedikit terkejut membacanya. Tapi juga membuat senyum tak lepas dari tempatnya.

"Kamu becanda? Memangnya namamu sebagus apa sampai harus kamu kasih di statusku?" Aku yang sebenarnya lagi becanda.

"Tidak bagus sih. Tapi cukup lah untuk mengisi kekosongannya. Aku yakin kamu ga akan menyesal."

"Seyakin itu kamu?"

"Tentu saja. Sudah 2 hari aku bertapa untuk mengumpulkan keyakinan ini." Aku tertawa membacanya.

"Jadi mau tidak? Tawaranku hanya sekali. Jika tidak kamu ambil. Aku buang saja." Ketiknya lagi.

"Mau kamu kasih orang lain?" Tanyaku.

"Tidak. Aku buang. Siapa tau lusa kamu memungutnya."

"Tidak usah menunggu lusa, hari ini aku sudah mengambilnya" aku mengetik setelah menulis namanya di statusku. Itulah awal percintaanku dengannya. Kami sangat bahagia. Sebenarnya dia yang sering membuat aku bahagia. Tiap hari rasanya hanya tawa. Dia selalu ada. Meskipun kami tak mengenal di dunia nyata. Akupun tak pernah meminta karna aku juga sebenarnya malas jika di tanya. Aku senang seperti ini. Mencintai tanpa tau rupa aslinya. Ah benar, aku sudah mencintainya. Sejak kapan akupun lupa. Mungkin orang yang tak tau permainan ini akan berkata. Aku sakit jiwa. Tapi peduliku apa? Aku hidup bukan untuk mereka. Apapun resikonya aku sendiri yang akan menanggungnya. Seperti saat ini, setelah 2 tahun bersama. Dia memutuskan berpisah. Dia bilang dia akan menikah. Dijodohkan di dunia nyata. Awalnya aku menganggap ini drama. Tapi diakhir cerita aku sadar. Dia bukan tipe seperti itu. Dia terlalu jujur untuk membuat drama. Namun kejujurannya sangat membuat aku dilema. Bukan hanya soal pernikahannya, namun juga jenis kelaminnya di dunia nyata. Dia ternyata seorang wanita. Aku bingung harus menjawab apa. Aku membalasnya seadanya. Dia hanya meminta kerelaanku agar kehidupan nyatanya bahagia. Aku menyanggupinya. Setelah pamit, dia menghapus akunnya. Lama aku terdiam. Memikirkan betapa lucunya dunia maya. Siapapun bisa menjadi siapa saja. Menjalankan cerita yang ia mau. Memainkan karakter yang ia mau. Namun aku cukup besyukur dengan apa yang diberinya selama ini. Meskipun pada akhirnya seperti ini. Aku tetap bahagia dan berdoa agar dia bahagia. Aku sedikit penasaran. Bagaimana jadinya, jika aku juga jujur padanya. Mungkin dia juga akan tertawa. Karna dikehidupan nyata sebenarnya aku adalah pria. Yang entah jatuh cinta dengannya sebagai apa. Wanita atau pria.
End.

..........

Maaf jika masih terdapat banyak typo:(
Please vote and comments 😘😘

Tea and coffe (Antologi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang