Part 23-Kenapa Dia Kembali?

1K 42 2
                                    

Author pov

Mata gadis itu perlahan terbuka, merasakan cahaya matahari yang menembus tirai jendelanya.

Gadis itu menguap sambil meregangkan badannya. Ia segera duduk namun keadaan mata yang masih tertutup.

Ia membuka matanya sebentar, meraba-raba nakasnya dan mengambil handphone-nya.

Ia segera menghidupkan handphone-nya dan melihat jam yang tertera disitu.

"Mom, Kate telat!" gadis itu segera berlari tanpa melihat apa yang ada di depannya.

Brukk...

"Aw, Siapa sih yang mindahin tembok disini." gerutunya pelan,lalu ia segera masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual paginya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, ia segera turun ke bawah untuk sarapan.

"Mom, kenapa gak ba-"

Ucapannya terhenti ketika mengetahui di meja makan bukannya ada Juna melainkan Daniel.

"Loh, Daniel? Cepat banget datengnya." Kate segera melangkah menuju meja makan.

"Bukan Daniel yang cepat datengnya, tapi kamu yang telat bangun." sambung Momnya yang membuat Kate cemberut.

"Lagian Mom kenapa gak bangunin Kate?" gerutunya pelan.

"Makanya mulai sekarang, belajar bangun sendiri kamu." Kate mencebikkan bibirnya.

Setelah itu, hanya keheningan yang melanda karena mereka sibuk melahap makanan masing-masing.

Setelah selesai dengan makanannya, Daniel dan Kate segea pamit untuk pergi ke sekolah.

Mereka berdua mencium tangan Roy dan Mentari.

"Mom, Kakak dimana?" tanya Kate.

"Coba kamu lihat jam sekarang." Kate segera melihat jam dan membelalakkan matanya saat mengetahui lima menit lagi gerbang sekolah ditutup.

"Mom, Dad, Kate pergi dulu. Assalamualaikum." Kate segera mengenggam tangan Daniel dan berlari menuju mobil.

"Tenang Kate. Kalo kita terlambat pun kan kita ngejalanin hukumannya berdua." goda Daniel lalu ia segera membukakan pintu mobil untuk Kate.

Ia berlari kecil lalu segera masuk ke dalam mobil.

"Kamu mah sering kena hukuman. Nah, aku tuh baru sekali kena hukuman, Daniel."

Daniel terkekeh, ia menghidupkan mesin mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. "Engga papa dong, aku kan jadi bisa berdua terus sama kamu."

Kate merona, ia segera menangkup kedua pipinya, mengulum kedua bibirnya untuk menahan senyum yang akan tercetak di wajahnya.

Ia mengembalikan wajah datarnya lalu menatap Daniel dengan sebal, "Itu mah cuma mau kamu doang."

"Gitu juga tadi kamu blushing kok." Daniel tertawa kecil lalu mengacak puncak kepala Kate.

"Apa kamu ngacak-ngacak rambut aku." Kate menekukkan bibirnya lalu menatap sebal ke arah Daniel.

"Dih, Mbaknya kok sewot sih?" Daniel semakin gencar menggoda Kate.

"Kamu udah liat muka kamu kalo lagi manyun gak? Nih aku tunjukkin." Daniel menirukan Kate yang sedang manyun, membuat Kate tidak bisa mengontrol tawanya.

KATE✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang