Extra Part- 02

912 45 2
                                    

Hari ini, hari yang sangat mendebarkan bagi Kate. Hari ini Daniel akan mengucapkan ijab kabul, dan hari ini Daniel akan mengaitnya ke dalam hubungan suami-istri.

Proses pengucapan ijab kabul dilakukan di rumah keluarga Anderson

Kate sudah dipoles dengan rapi, ia terlihat sangat elegan dengan make up tersebut.

Tangan Kate berkeringat dingin, ia sedang di dalam kamar pengantin bersama dengan Cindy dan Momnya.

"Udah, lo jangan gugup lagi. Setelah Daniel ucapin ijab kabul, lo harus keluar." Ucap Cindy sambil menggenggam tangan Kate, berusaha menghilangkan kegugupan Kate.

Kate hanya mengangguk pelan, ia kehabisan kata-katanya.

"Saya terima nikahnya Cathlie Anderson, dengan emas 20 gram dan seperangkat alat shalat dibayar tunai."

Pertahanan Kate meluruh, air mata keluar dengan sendirinya. Ia memeluk Momnya erat, tak sanggup jika meninggalkan orang tuanya, meninggalkan rumah yang mempunyai banyak kenangan.

"Selamat ya sayang, berbaktilah kepada Daniel. Dia sekarang adalah suamimu, lakukan apa yang ia katakan, jangan membantah ucapannya." Nasehat Momnya, membuatnya semakin terisak.

"Kepada pengantin wanita, dipersilahkan untuk keluar."

"Udah, jangan mewek. Ayo keluar." Ucap Cindy lalu perlahan menghapus air mata Kate, takut jika ia merusak make up pengantin wanita tersebut.

Kate berdiri dengan tegap, masing-masing tangannya dituntun oleh Momnya dan Cindy. Ketika keluar dari kamarnya, ia bisa melihat Daniel sedang duduk disana, dengan jas yang membalut tubuh tegapnya.

"Acara selanjutnya adalah penukaran cincin." Ucap mc tersebut.

Daniel menggenggam erat tangan Kate yang dingin, "Relax, Babe." Ucapnya lembut.

Kate tersenyum manis. Setelah itu Daniel memakaikan cincin di jari Kate, begitupun sebaliknya.

Tangan Kate yang bergetar meraih tangan Daniel untuk diciumnya, melambangkan rasa hormatnya kepada Daniel yang kini berstatus sebagai suaminya.

Kate memejamkan matanya ketika ciuman mendarat di keningnya.

Para tamu undangan menjerit heboh, bahkan teman-teman mereka banyak yang bersiul-siul menggoda.

"Untuk mempelai pria dan wanita dipersilahkan untuk duduk di pelaminan. Setelah ini akan ada proses salam-salaman lalu para tamu undangan dipersilahkan untuk makan."

Daniel menggenggam tangan Kate dengan lembut, lalu menuntun istrinya untuk naik ke pelaminan.

Setelah mereka duduk, Daniel mendekatkan bibirnya ke telinga Kate, "Cantiknya istriku." Bisiknya, sengaja menggoda Kate.

Wajah Kate memerah, Kate memukul pelan lengan Daniel lalu balas berbisik, "Kamu juga cantik." Ucapnya sambil terkikik.

"Dasar!" dengus Daniel, "Pengen cium boleh gak?"

Kate menggeleng, "Gak, banyak orang. Malu." Balas Kate.

"Yaudah nanti di kamar lebih dari cium gapapa ya? Kan gaada orang." Goda Daniel, semakin menjadi.

Kate hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Ia yakin seratus persen, bahwa sekarang wajahnya telah memerah.

Daniel memajukan tubuhnya, "Diem berarti boleh, ya?" ucapnya sambil terkekeh.

"Ekhem, haloo? Disini banyak orang yang ngantri buat salaman, please deh romantisannya ditunda dulu." Decak Juna.

Kate langsung berdiri sementara Daniel memandang Juna dengan sebal, "Ganggu aja." Dumel Daniel pelan.

KATE✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang