26.

4.9K 234 8
                                    


Author pov.

           Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun vio lewati dengan berat, seseorang yang dianggapnya sudah mati kini muncul lagi di permukaan. Karir nya semakin berkembang dalam berjalannya waktu dan tentu saja dia sangat bahagia, kalau tentang perkuliahannya, berjalan dengan lancar juga. Saat ini tepat sudah 3 tahun vio hidup di negara orang, kalau tentang leo... hubungan mereka semakin hari semakin dekat. Seseorang yang dianggap sudah mati bagi vio, siapa lagi kalau bukan dafian blake. selama tinggal di amerika ini, vio lebih sering murung kalau sudah didalam apartemennya dengan leo, berbeda kalau vio sudah didepan kamera, dia akan sangat senang dan bahagia. Dia sangat pandai menyembunyikan lukanya yang semakin hari semakin melebar.

"Melamun, huh? " tanya leo yang sudah sejak tadi memanggil vio namun diabaikan. Vio menoleh cepat dan mendapatkan lelaki yang sangat dia rindukan seminggu ini. Vio memeluk erat tubuh yang sangat nyaman dan tempat yang selama ini air matanya tumpahkan.

"Rindu? "ucap leo dengan jenaka dan dibalas anggukan manja oleh vio.

"Oh god! Bicara lah mi amor, aku ingin mendengar suara mu sayang"ucap leo dengan memelas.

"Hahah iya honey"

"God! Aku sangat merindukanmu mi amor"ucap leo dengan melas dan di balas kekehan oleh vio.

"Apa sih"ucap vio dengan malu. Leo mencium vio lembut, bagaikan benda rapuh yang rusak saat sedikit saja di sentuh. Leo melepas pagutannya dan menyatuka dahi mereka. Saling tatap dengan mata yang memancarkan kerinduan dan kasih sayang satu sama lain.

" i love you baby"

"I love you too honey" ucap vio tanpa sadar. Leo menegang seketika dan matanya membulat. Selama  tiga tahun mereka bersama, baru kali ini vio membalas kata-kata cintanya. Leo sangat bahagia dan memeluk vio erat.

"Boleh ku dengar lagi?"ucap leo lirih.

"I love you, i love you, i love you..."

Vio menucapkan kata itu berulang kali sampai leo menciumnya lagi dengan penuh perasaan, leo melepas pagutannya dan menatap vio penuh cinta.

"Sejak kapan?" Tanya leo dengan pelan dan nata yang menatap vio penuh minat.

"Setiap kamu pergi ke indonesia ninggalin aku disini, aku selalu ngerasa sepi. Dan aku baru sadar 4 hari yang lalu, itu juga karena friska"ucap vio dengan malu-malu.

"Mi amor" panggil leo. Vio balas menatap leo.

"Kapan kuliahmu selesai baby? " tanya leo, seketika tubuh vio sedikit kaku. Vio tahu arah pertanyaan leo kemana.

" satu tahun lagi honey, aku tahu kenapa kamu bertanya seperti itu. Maaf kan aku. karena aku, kamu jadi lebih lama menunggu kepastian dari penantianmu selama ini" ucap vio menunduk dalam.

"Sst baby dengarkan aku, aku sama sekali tidak memikirkan itu, selama aku bersama dengan kamu"ucap leo, vio kembali menatap leo dalam.

"Terima kasih"ucap vio.

"For what?"

" Thanks for everything, I am very grateful to the god who has brought you honey"

***

Untuk merayakan kebahagiaan leo yang tak tergambarkan itu, leo sengaja membuat Candle light dinner. Bahkan dia turun tangan sendiri untuk dekorasinya, mulai dari bangku yang dihias seindah mungkin namun sederhana, meja yang di tata banyak sekali makanan kesukaan mereka, lilin-lilin kecil berwarna pink disusun dengan rapih di sekitar balkon kamar leo. Leo tersenyum puas saat melihat hasil kerjanya. Dia segera melihat penampilannya, perfect pikir leo dengan bangga. Dia segera berjalan santai ke kamar vio.

Tok tok.

"Baby"panggil leo.

"Ya, i'm coming honey!"ucap vio dari dalam kamar, dan membuka pintu kamar.

"Ada apa sayang?"

"Saatnya makan malam baby" ucap leo dan menariknya ke kamar leo. Dahi vio mengernyit heran.

"Kok ke kamar kamu?"

"Kita makan di kamar aku baby"

"Oh oke"ucap vio dengan ragu. Karena yang ada di fikiran vio saat ini... jangan-jangan leo...

Ceklek..

Vio menatap takjub kearah pintu balkon yang terbuat dari kaca itu dengan mulut menganga, dia jadi malu sendiri karena berfikir yang tidak-tidak. Dia menoleh ke arah leo dengan ekspresi yang sama, leo tertawa pelan melihat reaksi vio. Vio memang menyukai sesuatu yang berbau romantis.

" this is..."

"Yes baby"ucap leo dengan memotong ucapan vio.

"So sweet... i like it. Thank you honey"

" Anything for you baby"

Vio memeluk leo sekilas dan menarik tangan leo kearah balkon dengan semangat yang membuat leo tertawa.

"Wow" ucap vio dengan takjub saat melihat banyak sekali makanan di atas meja dan menatap takjub kesekelilingnya.

"Kamu membuat ini sendiri ?"tanya vio.

"Ya, tapi kalau makanan itu... tidak hehe"ucap leo.

"Ok honey, aku tidak bisa bicara banyak saat ini. Kita makan sekarang?" Tanya vio semangat dan dibalas anggukan oleh leo dengan semangat juga.

***

        Seorang gadis dengan bikini yang melekat indah di tubuhnya itu sedang bergaya ria dengan gaya-gaya yang sensual di tepi pantai. Sedangkan seorang pria yang berdiri di bawah pohon kelapa meradang, walaupun sudah sering dilihatnya selama 3 tahun belakangan ini. Pemotretanpun selesai, leo segera menghampiri gadisnya itu cepat sebelum banyak lelaki yang melihatnya. Walau kenyataannya tidak, bahkan disana bisa dikatakan cukup banyak crew dari pihak victoria secret yang berjenis kelamin laki-laki.

"Honey" sapa vio dan memeluk leo erat. Leo membalas pelukan vio tak kalah erat. Setelahnya mereka saling pandang. Beberapa detik selanjutnya leo menarik vio ke arah mobil leo cepat karena tak tahan melihat banyak mata yang memperhatikan mereka, terutama gadisnya, violeta. Setelah didalam mobil, leo menatap gadisnya itu dalam diam.

"Ada apa?"tanya vio heran.

"Aku tidak sanggup melihat kamu dengan pakaian itu"ucap leo seraya memakaikan kemejanya yang kebesaran, bahkan sangat kebesaran bagi tubuh vio.

"Kenapa sih? Biasanya gak gini"ucap vio heran.

"Tak apa" ucap leo dan menoleh kedepan. Vio tahu kalau rasa possessive akan kepemilikan pada vio muncul kembali di diri leo. Vio menggenggam tangan leo lembut. Leo menatap vio sendu dan leo tahu kalau vio menyadari perasaannya.

"Kamu tenang saja honey, hari ini terakhir aku pemotretan vs, karena masa kontrakku habis." Kata vio. Leo menatap vio tak percaya dan senang.

"Serius?!" Ucap leo dengan semangat dan dibalas anggukan oleh vio.

"Aku minggu depan akan pemotretan, vogue magazine. Sebenarnya sudah dari 2 bulan lalu mereka menawarkan dan aku menerima, tapi aku undur sebentar karena aku harus fokus dengan vs. "Ucap vio.

"Vogue?"

"Yes"

"Hmm aku akan selalu mendukung kamu sayang" ucap leo dengan lembut. Vio tersenyum lebar dan memeluk leo.

"Thanks honey"

Leo melepas pelukan mereka, menatap vio penuh cinta dan ketulusan sangat kentara di mata leo. Sungguh dia tidak ingin kehilangan gadisnya. Hanya dia yang dapat memorakporandakan hatinya hingga saat ini, saat dimana leo rela menunggu vio hingga bertahun-tahun lamanya. Sebenarnya Vio tidak tega membuat leo menunggunya lebih lama lagi, dan vio bingung apa yang akan dia pilih saat sudah menikah dengan leo nanti. Mengurus rumah tangganya atau... melupakan karirnya?.

____tbc____

Hii, akhirnya update jugaaa. Belakangan ini inspirasi bener-bener hilang gitu aja buat vio&leo. Sorry kalau ada typo, komen aja.

See yaaa...

POSSESSIVE [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang