Sorry for typo.
Kalian bisa komen aja ya, nanti author revisi.
Jangan lupa budayakan vote sebelum baca. Thanks!Happy reading😉
_____________________________________________________Author pov.
"Apa-apaan ini!?" Geram seseorang dibelakang Leo. Vio dan Leo menoleh, mereka menemukan Dafandra yang sedang memandang adiknya dan Leo dengan amarah. Adiknya kenapa?!. Pikir Dafandra.
Dia berjalan dan matanya menatap tajam Leo. Dengan terus menatap tajam Leo, dia duduk di sofa tepatnya duduk disebelah kanan Vio. Namun, matanya menemukan bocah lelaki yang sedang memeluk Vio dan menangis sesenggukan. Tatapan tajam Dafandra sekarang bertambah tajam, dia bangkit dan mencengkram kerah baju Leo.
"Kenapa Vio babak belur kaya gitu, hah?! Lo apain dia?! Lo siksa?! Atau lo-"
"Stop! Dafandra, aku tidak memiliki niat untuk menyiksa kekasihku sendiri."
"Terus? Lo kira gue bego, hah?! Dia kenapa!?" Bentak Dafandra. Tangisan Nich bertambah kencang mendengar bentakan Dafandra. Dia sudah cukup tersiksa dan ketakutan, batin maupun fisik.
"Tadi tante bidadali dipukulin sama tante badut, om galak!" Seru Nich. Dafandra menoleh pada Nich. Apa tadi dia bilang? Om galak?!. Batin Dafandra kesal.
"Heh, siapa yang om galak?! Lo ngatain gue!?" Sentak Dafandra seraya melepas cengkramannya pada kerah baju Leo. Nich menatap Dafandra dengan mata bulatnya. Musnah sudah rasa sedih Nich dan takutnya, kini dia berani untuk melihat Dafandra yang sedang berkacak pinggang disebelah papinya.
Dafandra menatap tajam mata hijau Nich. Mata hijau?. Batin Dafandra. Dafandra melotot dan menatap Leo dengan tatapan membunuhnya. Dia kembali mencengkram kerak baju Leo.
"Lo udah punya anak?!" Desis Dafandra. Leo menatap Dafandra malas.
"Nggak. Dia anak angkatku" ucap Leo. Dafandra kembali melepas cengkramannya.
"Nama lo siapa?" Tanya Dafandra dan mendapat jitakan dari Vio.
"Ngomong sama anak kecil itu harus benar kak! Lo-gue lagi ngomongnya! Ngomongnya harus aku-kamu!" Ucap Vio. "Lagi juga, kenapa lo ada di sini? Gak manggung? Gak ada laporan atau berkas penting di kantor?" Ucap Vio dengan kesal. Dafandra memutar matanya jengah.
"Hmm.. gua lagi ada pemotretan disini, kenapa? Gak seneng? Adik durhaka!" Ucap Dafandra dan beralih pandang ke Nich. "nama kamu siapa adik kecil yang bertompel dan berkaca mata?" Tanya Dafandra seraya mengejek penampilan Nich.
"Hah. Cupu!" Ejek Dafandra, lagi. Nich melotot pada Dafandra.
"Nich gak cupu! Enak aja! Nich itu tampan tau gak?!" Ucap Nich dengan ketus dan keras. Dafandra memandang Nich dengan seringaiannya. Nich bertambah kesal melihat itu.
Bugh...
"Awww... sakit, bocah! Dikira gak sakit apa!" Ketus Dafandra. Ya, karena Nich kesal, Dafandra di timpahi sepatu yang di pakainya, jadi sekarang Nich tidak memakai sepatu.
"Ah bodo amat sama ni bocah." Ucap Dafandra dan menatap adiknya. "Siapa yang melakukan itu semua ke lo, panda?" Tanya Dafandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE [On Going]
Romance#41 romantis (11/05/2018) #39 romantis (12/05/2018) #26 romantis (19/05/2018) #12 romantis (28/05/2018) #10 romantis (29/05/2018) Hatimu terluka, bolehkah aku mengobatinya? Dengan menggantikannya dihatimu?- ¿ * * * (cerita ringan ) i hope you guys...