Author POV
Kabar mengenai adanya wanita lain dalam rumah tangga Anthony Russell dan Ammanda Russell, sudah beredar luas di masyarakat. Bahkan sudah hampir dua hari terakhir ini, beberapa stasiun televisi terus memberitakan masalah ini. Namun hubungan antara Anthony dan Ammanda masih baik.
Anthony menatap kesal surat kabar yang bagian depannya memuat foto dirinya dan seorang gadis muda, dengan ukuran besar. Serta di bagian atas tercetak tebal SIAPAKAH WANITA IDAMAN SANG PRESDIR RUSSELL GROUP(?)
Tak berbeda dengan channel televisi yang ditonton Anthony. Di saluran itu kini juga sedang memberitakan hal yang sama dengan di koran tadi. Seketika Anthony langsung mematikan televisi dan bangkit dari kursi.
"Ulah siapa ini?"
Suara pintu dibuka membuat Anthony melihat siapa gerangan yang masuk ke ruangannya.
"Apa semua ini benar?" tanya Aparicio to the point setelah masuk ke ruang kerja Anthony.
Anthony tak menjawab pertanyaan dari pemuda itu dan mengalihkan pandangan kearah luar gedung perusahaannya.
"Kenapa hal ini bisa terkuak ke publik sih!?" tanya Aparicio lagi, namun pertanyaannya lebih tepat dikatakan sebagai protes.
"Kamu harus tenang! Aku sudah mengatasinya." ujar Anthony seraya menepuk bahu pemuda itu.
"Benarkah!? Foto-foto mu terpampang jelas di semua surat kabar, majalah dan internet." Ejek Aparicio.
Namun Anthony malah sibuk dengan pikirannya dan tak mendengarkan ucapan Aparicio yang sedang membuka asal dokumen di atas kerja Anthony.
"Hei, kau tak mendengarkan aku?"
"Cio, kau ini. Aku sudah mengatasi semuanya. Jangan sok-sok an menjadi istri yang cerewet." protes Anthony sebal.
"Baiklah, tapi apa kamu sudah menemukan pelakunya?" tanya Aparicio penasaran.
Anthony nampak ragu untuk menjawab pertanyaan Aparicio, tapi pada akhirnya Aparicio juga memberikan jawaban.
"Jadi, ini bukan ulah perempuan simpanan mu dan juga bukan perbuatan dari mu." Aparicio memejamkan mata dan mendekapkan kedua tangannya di dada.
"Apa maksud mu? Bukan ulah ku?" tanya Anthony yang mulai tersihir dengan pernyataan Aparicio.
Aparicio sempat takut mendapatkan tatapan horror dari Anthony. Namun bukan Aparicio jika tidak bisa menutupinya.
"Pak tua, aku harus jujur. Saat aku berada pada posisi mu, orang pertama yang akan aku curigai adalah wanita simpanan mu itu..."
Anthony semakin menatap Aparicio kesal, membuat Aparicio harus memberikan alasan yang tepat.
"Jangan salah sangka! Aku berbicara seperti itu karena mungkin dia sakit hati saat hubungan kalian berakhir. Jadi dia akan balas dendam atau kau membuatnya memiliki alasan untuk melakukannya." Aparicio nyengir untuk menutupi kegugupanya.
"Oke, terus kenapa kamu bisa bilang ini adalah ulah ku? Ayo jelaskan pada ku! Sebaiknya kamu memberikan alasan yang bagus, atau kamu akan tahu akibatnya!" Ancam Anthony sambil menatap tajam pemuda itu.
Sepertinya aku sudah salah membuka mulut!? Siap-siap dapat omelan dari pak tua cerewet!
"Ayo jawab!" perintah Anthony lagi, saat pemuda itu tak kunjung menjawab.
"Menurut ku, kamu dengan sengaja menyebarkan rumor itu. Supaya mendongkrak saham dipasaran." Ucap Aparicio ragu dengan nada datar.
Anthony yang mendengar ucapan Aparicio langsung tertawa lepas. Sedangkan Aparicio hanya nyengir sambil menahan malu atas kekonyolannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Yang Tak Ternilai [TAMAT]
Teen FictionCerita seorang gadis untuk meraih cita-cita menjadi seorang dokter. Setelah orang yang sangat dia sayangi menderita sakit parah. Perjalanan melawan kehidupan yang menghianatinya sejak lahir. Sampai akhirnya dia menemukan arti hidupnya yang sesungg...