Dalapan belas, Di Ajak ke-Rumah

88 7 2
                                    


Jangan menjadi pecundang, dengan menjiplak karya orang
Boleh aku tak tahu, tapi Allahku tahu😉

°°°°°°°°°°°°°♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥°°°°°°°°°°°°°°

"Byy, hari ini ada jadwal siaran lagi gak?" kata mama yg langsung masuk ke kamarku

"Nggak mah, udah tadi pagi aja"

" ok, daripada dirumah sendirian mending ikut mama aja yuk ke restoran. Ayah juga ikut kok"

"Emmm boleh mah, yaudah ruby siap-siap dulu kalo gitu"

Lalu tiba-tiba ayah datang sambil membawa dua bingkisan besar

"Assalamu'alaikum para bidadari ayah"
Kata ayah girang

"Wa'aikum salam" berbarengan dengan mama

Seperti biasa ayah selalu bikin iri aku. Didalam kamar akupun dia masih saja beradegan romantis dengan mama. Di depan aku, ayah cium pipi mama mesra lalu pada keningnya. Ohhhhhh manisnya, apalah dayaku yg jomblo hiks. Dalam hati

"Anak ayah yg cantik, nihh ayah bawa apa coba? Ayo tebak bawa apa? Di buka ya,, ya satuuu duaaa....

"Ahhh ayah udah kaya pak Tarno aja deh hahaaa" sambil ketawa bareng mama

" iya ni si ayah gaje pisan byy"

"Euhhh, pan biar sekalian menghibur atuh kumaha bidadari-bidadari ayah teh teu pada peka" ayah so so kesel

"Emang apaan tu yah" kataku penasaran dengan dua bingkisan besar yg seperti kado itu.

"Buka aja sayang, pasti kamu suka deh" ayah ngedipin satu matanya.

Tanpa pikir panjang aku langsung membuka bingkisan tersebut. Dan aku antara seneng juga gak percaya dengan bingkisan yg ayah kasih, bingkisan kado dan ya, memang kado yg selama ini aku inginkan.

"Ayahhhhh... Ini beneran buat ruby yah?"

"Iya sayang buat siapa lagi, dan itu tandanya kamu harus siap setelah lebaran nanti, ya kan mah" sambil melirik ke arah mama

" heem sayang, fisik kamu juga harus kuat. Soalnya gunung ini beda, ya walaupun akhirnya mama bakal ditinggalin sementara sama kalian uh" mama berakting sedih

"Sabar mahh, kan mama dulu udah sama ayah.
Eh gimana suka gak sayang?" kata ayah yg penasaran, karena sedari tadi aku belum memberikan respon suka atau nggak.

"Suka banget yah, sukaaaaaaa. Makasih ya ayah gantengkuh" sambil memeluk ayah erat

Lalu tiba-tiba ayah berkata bahwa semua itu bukan dari ayah, tapi dari sponsor. Ya sponsor dari kak Hema dan kak Una istrinya. Mereka sengaja ngasih itu semua buat aku, karena mereka tahu aku bakal ke gunung bareng ayah, kalo misal ini jadi. Ini adalah yg pertama kalinya aku mendaki bareng ayah ke gunung yg sangat istimewa itu yeayyyy, aku seneng banget. Mimpi aku bisa terwujud juga. Meski ayah usianya sudah kepala empat sekarang, tapi ayah bilang masih kuat buat mendaki gunung itu lagi.

Sponsor yg dimaksud dari kak Hema dan kak Una adalah ini

Sponsor yg dimaksud dari kak Hema dan kak Una adalah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jingga♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang