Ada pergi yang kembali dan ada pula pergi untuk selama-lamanya
♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔♔
Lima bulan telah berlalu setelah dari pendakian Gunung Raung.
Kembali ke rutinitas tersibuk, menjadi manusia yang di kendalikan oleh kebutuhan.Entah mengapa meski sudah lima bulan berlalu tapi rasa Raung masih kadang terasa. Mungkin karena Raung banyak sekali memberi pelajaran dan ilmu tentang hidup.
Meski demikian ketika aku telah sampai di puncaknya rasanya aku ingin segera pulang kembali, rindu rumah yang begitu pekat kala itu membuatku bersemangat untuk kembali. Karena sejatinya kamu seorang petualang tetap saja rumah adalah petualangan terberat yang selalu kamu rindukan.°°°°°°°°°°°°°°°°°♥♥♥♥♥♥♥♥°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Rencana hari ini aku mau ke toko buku bareng Dirga, tapi sudah satu jam aku menunggu Dirga masih belum juga datang. Sudah ku telepon berkali-kali tak ada satu-pun yg dijawabnya, “kemana dia apa ketiduran? Atau kemana. “
Ahh rasanya aku sudah khawatir saja dengan Dirga yg tiba-tiba seperti menghilang itu.“Byy katanya mau ke toko buku, kok belum berangkat? Udah siang nanti kena macet dijalan” kata mama yg sudah berada di belakangku
“Eh iya mah aku lagi nunggu Dirga, dari tadi belum ngabarin”
“Ohh ya sudah tunggu aja dulu. lagi mandi mungkin, atau kena macet di jalan.”
“Tapi mah ini tu udah satu jam aku nungguin dia dan sampe sekarang belum ngabarin juga”
“Ya sudah sabar aja nanti juga ngabarin”sahut mama
...♥♥♥♥
Dua jam sudah aku menunggunya, dengan status kabar yang tak pasti.
Tiba-tiba handphoneku berdering, segera saja ku jawab.
“Assalamu’alaikum” sapa seorang laki-laki di sebrang sana yang dari suaranya sudah tak asing lagi
“Wa’alaikum salam” jawabku malas, karena sudah terlanjur kecewa padanya
“Ruby sayang, maafin aku tadi ketiduran ini baru bangun” balasnya beralasan
“Hmmm” jawabku kecewa
“Kamu marah ya, maaf ya terus gimana beli bukunya? Apa besok aja ya kalo gitu soalnya kalo sekarang panas keluarnya jalanan pasti macet banget.”
“Terserah kamu aja, lagian aku gak akan pernah minta dianter kamu lagi kalo mau beli apapun. Aku punya kaki dan bisa beli sendiri, lanjutin aja tidurnya. Maaf udah ganggu waktu istirahatnya, assalamu’alaikum.”
Segera ku matikan telepon dari Dirga itu. Sungguh aku benar-benar kecewa padanya, dari awal Dirga udah bilang mau nganterin sekalian dia juga beli buku tapi apa malah tidur, entahlah dia tidur beneran apa emang alasan aja.
Jujur aku jadi berpikiran negativ, soalnya baru kali ini Dirga ingkar dan ngecewain.Hari ini benar-benar bikin bete, mending tidur aja tahu mau gini gak usah bangun pagi terus mandi dandan cantik-cantik, pake baju bagus demi buat ketemu Dirga dan jalan-jalan sama dia biarpun ke toko buku.
…..♥♥♥♥
Malam harinya setelah selesai makan malam bareng ayah dan mama, aku langsung pergi ke kamar. Mengingat aku masih ada tugas kuliah yg belum beres. Tak sengaja ku lihat handphone ku berdering, dilihat itu dari Dirga. Dan biar saja aku malas menjawab teleponnya, hingga telepon itu mati sendiri dan banyak notifikasi disana ada sepuluh panggilan tak terjawab dari dirga juga WA yg masuk dan belum kulihat isi pesannya. Malas aku membaca pesannya pasti tentang permintaan maaf karena tadi siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga♥
Novela JuvenilPROSES PENERBITAN. Warna jingga atau oranye terjadi antara merah dan kuning dalam spektrum terlihat pada panjang gelombang sekitar 620-585 nanometer. Dia memiliki warna yang sama dengan jeruk. Kata google kalo kata ku Jingga itu adalah warna terang...