Duapuluh Tujuh, Jalan-Jalan

76 8 0
                                    

Rindu

Se-khas aroma manis dalam lama perjalanan
Se-khas aroma tanah ketinggian
Se-khas kesunyian malam yg diterangi rembulan
Damai, damai yg menyeruak masuk kedalam sendi-sendi
Betapapun sungguh aku rindu.

Rindu berucap.
Hi.. Apa kabar kalian manusia-manusia robot yg penuh dengan setumpuk pekerjaan kantor. Dimana waktu istirahat kalian hanya disibukkan dengan berkas-berkas dan tak ragu meninggalkan orang-orang terkasih kalian, hanya demi selembar yg memabukan, bahkan dengan lembaran-lembaran itu seolah dunia bisa kau beli dan berubah buas yg lebih dari seekor Raja Hutan.

Apa hidup serumit itu? Ketahuilah bahwa hidup tak melulu bahagia dengan selembar kertas berharga, sedikit waktu yg kau habiskan dengan orang terkasih jauh lebih berharga.
Sungguh hidup kalian membosankan sekali.

Jingga♥.


°°°°°°°°°°°°°°°♥♥♥♥♥♥♥♥♥°°°°°°°°°°°°°°°

Sore ini langit begitu cerah, matahari seolah masih betah dengan adanya pergantian siang menuju malam yg gelap.
Terdengar suara Burung tetangga yg berkicau keras, ya buatku kicauan yg sepanjang hari itu tak ada merdu-merdunya lebih kepada. Burung itu ingin bebas, jujur saja aku sangat tidak suka dengan mereka yg suka memelihara burung apapun jenisnya. Buatku mereka telah merampas kebebasan hidup dari burung-burung itu. Burung di hutan di buru habis-habissan. Lalu di perjual belikan sesukanya dengan harga beragam.
Memang untuk sebagian orang memelihara burung adalah hal paling menyenangkan, tapi buatku tidak sama sekali. Jika sebagian orang ada yg menganggap memelihara burung memeliki sisi Positif dan Negatifnya tapi bagiku sama saja lebih kepada sisi Negatifnya yg ada.

♥♥♥♥…

Di taman komplek ini masih ada banyak pohon-pohon. Jadi komplek tempatku tinggal ini udaranya masih nyaman untuk di hirup.
Setiap pagi tetanggaku ini mengeluarkan burungnya yg di dalam rumah itu, ke teras depannya. Dia rutin memandikan dan memberi makan, namun semenjak dua hari kemarin ada yg menarik yg membuatku sedikit penasaran mengenai burung tetanggaku itu. Setelah tetanggaku berangkat ke kantor, burung dalam sangkar itu di datangi burung Pipit dari luar. Dalam waktu yg cukup lama burung Pipit itu hinggap di sangkarnya. Seolah mereka sedang berbicara, awalnya aku tidak mengerti mengapa ada burung pipit menghampiri burung yg terkurung itu terlebih burung dalam sangkar berbeda jenis, tapi sudah dua hari burung pipit itu selalu medatangi burung tetanggaku. Akupun paham, mungkinkah burung dalam sangkar itu ingin bebas juga? Mungkinkah dia sedang meminta bantuan burung pipit.
Hah.. Aku semakin ingin melepaskannya dari dalam sangkar itu. Sungguh, aku kasihan sekali pada burung dalam sangkar itu.
Hingga aku mendapat sebuah ide, besok pagi aku akan mengeluarkan burung itu diam-diam. Aku akan membantunya bebas, aku akan membebaskan hak hidupnya.

Keesokan paginya.
Sesuai dengan rencanaku sore kemarin, aku akan masuk kerumahnya diam-diam. Bagaimanapun juga aku harus membantu burung itu.
Sebelumnya aku telah melihat situasi disini dan kurasa cukup aman.
Tetanggaku ini adalah orang aktif semua penghuninya bekerja dan anak-anaknya sekolah jadi, rumahnya sepi tapi, bodohnya burungnya itu selalu disimpan diluar.  Jadi membuatku gampang.
Ini kesempatanku terlebih ayah dan mama sudah berangkat ke kantornya masing-masing, akupun tak ada  kuliah hari ini.
“Ah siall ada Kamera Cctv ternyata, tapi cuma satu yg di pasang. Hmmm untung waktu itu aku pernah belajar sabotase dengan paman Ibrahim. Hahaa biar aku gunakan saja teknik sabotase itu agar aku tidak terlihat di kamera cctv. “

Beberapa menit aku berhasil masuk ke depan rumah tetanggaku ini. Untung saja pintu pagarnya tidak terlalu tinggi, memudahkanku untuk masuk. Pengamanannya tidak serumit rumahku.
Hingga kudapat apa yg ku mau. Burung itu ketika di dekatiku sedikit berkicau, aku tidak paham dengan kicauannya entah takut atau apa. Mungkin saat ini aku seperti seorang maling burung di rumah orang. Persetan yg penting aku bisa memberikan hak hidup untuk burung ini.
“Nah burung cantik kamu sekarang akan bebas, terbanglah sejauh kau bisa dapatkan teman sebanyak-banyaknya dan jangan sampai tertangkap oleh manusia serakah. Temui segera burung pipit temanmu itu.”

Jingga♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang