Rasa
Tak kala rasa yang hinggap di relung hati
Tak kala rasa yang menjadikan tiada menjadi ada
Rasa yang hampir mati karena cinta Rasa yang hampir hilang karena dunia
Rasa, rasa yang telah kembali yang memeluk seluruh dan sebagian jiwa, yang sudah matiJingga♥.
♥♥♥♥…
Aku masih merasa tak percaya, apa ini mimpi atau bagaimana? Rasanya seperti,,,
Yang,, yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur takkan terobati
Yang sia-sia takkan jadi nyata…
Sudut bibirku yang mulai mengeluarkan suara menyanyikan lagu Banda Neira, Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang BergantiDrtdrtdrt…
Bunyi ponselku berdering, langsung kuambil dan baca pesan didalamnya. Ya itu pesan dari Dirga, dia sudah berada di depan rumahku sekarang untuk menjemputku.
Bergegas ku beranjak dari meja makanku, aku sarapan sendirian pagi ini, mama menemani ayah ke Jogja untuk hal pekerjaan.
Seperti permintaan Dirga kemarin malam yg ingin dibuatkan sarapan. Aku telah membuatkan spesial untuknya. Nasi Goreng Bola-Bola Daging, sesubuh mungkin aku telah bangun untuk membuatnya dan tanpa bantuan Ceu Yuyun Asisten Rumah Tangga.Segera kumasukan kotak bekal makan ke tasku, berpamitan pada Ceuceu dan menghampiri Dirga yg sudah menunggu sejak dari tadi.
“Pagi… Maaf sedikit lama” sambil memberikan senyum termanisku
“Pagi,,, gak ap-apa” katanya dengan lembut sambil memberikan helmnya padaku seraya mebalas senyumku
“Aku ada helm kok, biar pake yg aku aja ga”
“Gak usah ini helm khusus buat Tuan Putri, jadi pake aja ini”
Aku menurut saja, terlebih aku sudah dikata sebagai Tuan Putrinya otomatis aku senang sekali. Aku menaiki motornya Dirga tanpa berpegangan pada pundaknya.
“Mau pegangan gak?” katanya bertanya seolah mengharuskanku untuk pegangan pada pundaknya
“Harus ya?” balasku so so gak paham maksud Dirga
“Kamu gak kangen aku, seminggu gak ketemu apa kamu gak mau meluk aku gitu?”
“Apaaa.. Emmm, emang boleh?” menjawab sedikit ragu
“Boleh bangetlah” katanya lantang dan penuh penekanan.
Setelah itu dengan sedikit malu aku merangkul pinggangnya dari belakang lalu sedikit memeluknya. Sebenarnya aku senang bisa memeluknya terlebih dari kemarin malampun saat pertama bertemu lagi rasanya aku ingin sekali memeluknya namun, itu semua ku urungkan aku lebih suka menjaga harga diriku dibanding harus melakukannya.
Tapi, sekarang aku malah memeluknya.“Dirga..” kataku bertanya karena setelah memeluknya dirga tidak segera menyalakan mesin motornya, dia malah diam saja di tempat tak bicara
“Yaaa”
“Kenapa kita gak jalan sekarang, kan aku udah meluk kamu”
“Sebentar aku ingin merasakannya lebih lama, ini pertama kalinya aku dipeluk seorang Ruby”
Aku tak bisa menjawabnya saat itu, aku sungguh terpaku antara senang dan malu medengarnya. Hingga pada akhirnya Dirga mulai menyalakan mesin motornya dan segera berlaju membelah jalanan Bandung di pagi hari yg sudah ramai.
°°°°°°°°°°°°°♥♥♥♥♥♥♥♥°°°°°°°°°°°°°°
Lima belas menit.
Akhirnya kami sampai di parkiran kampus, dan segera melangkah menuju kelas Dasar-Dasar Logika. Namun, setelah kami masuk kelas, kelas masih tampak kosong. Aku dan Dirga melilih duduk di bangku belakang, selang beberapa lama Dirga memberitahuku bahwa kelas Logika libur hari ini dikarenakan Dosennya sedang berhalang hadir kerjaan mendadak di luar kota.
Dirga mendapat informasi tersebut dari grup Whataps kelas. Kita telat mendapat informasinya karena tidak mengecek grup, padahal pemberitahuan ini sudah dikirim sejak pukul lima pagi. Tapi aku mengabaikannya, dengan alasan pasti isi grup tidaklah penting. Terlebih grup kelas sering memberikan informasi tak penting selain daripada info perkuliahan, absensi dll tentang kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga♥
Teen FictionPROSES PENERBITAN. Warna jingga atau oranye terjadi antara merah dan kuning dalam spektrum terlihat pada panjang gelombang sekitar 620-585 nanometer. Dia memiliki warna yang sama dengan jeruk. Kata google kalo kata ku Jingga itu adalah warna terang...