Diandra Adhira
How about 10 AM, is that okay?Ardian Bratayuda
Sure! See ya there, Dee.Ardi yang tiba 10 menit lebih awal menunggu dengan secangkir kopi yang mengepul. Dia tahu Dee bukan orang yang suka datang telat, jadi dia masih bisa santai memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
Pandangannya terpaku pada anak bayi bermata biru berusia sekitar 6-7 bulan yang duduk di stroller, asyik menggigit teether sampai liurnya kemana-mana.
Seperti merasa diperhatikan, bayi itu melepas teethernya dan melambai-lambaikan tangan ke arah Ardi sambil tertawa lebar, giginya baru ada 2. Senyum Ardi otomatis terkembang, dia ikut melambaikan tangan menyapa anak yang pipinya bulat dan memerah.
"Craving to have a kids too, Di?" tegur Dee tiba-tiba.
Ardi menoleh ke arah sumber suara. Dee berdiri tegak dengan senyum lebar, terlihat cantik walau hanya mengenakan jeans, kaus, dan jaket.
Ardi ikut berdiri, menarik kursi di hadapannya agar Dee bisa duduk. "Calon ibunya belum mau," jawab Ardi setelah dia ikut duduk.
Dee diam, sibuk membuka menu. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya memutuskan untuk memesan salad dan teh saja sementara Ardi memesan Creme Brulee dan French toast juga tambahan secangkir kopi.
"Aku pikir Keenan ikut?" tanya Ardi di sela-sela santapannya.
"Kak Rio, Keenan, Mama sama Papa lagi ikut tour rumah-rumah artis."
"Kamu ga ikutan?"
Dee memutar bola matanya. "Aku ga senorak itu mau lihat rumah artis dari depan aja. Lagipula suka ketemu mereka juga kalau kerja."
Ardi tertawa, "Aku lupa kalau kamu udah jadi fashion stylist. Gimana New York?"
"Good, busy, crowded, kayaknya waktu 24 jam itu ga ada cukupnya, apalagi aku masih kuliah juga."
"I know that kind of feeling...."
"Mama suka marah setiap kali aku nolak diajak pulang ke Jakarta. That's why, mereka yang datang ke New York, tapi baru berapa hari malah bosan, akhirnya minta ke LA. Kebetulan aku bisa ambil cuti."
"Aku hari ini pulang," aku Ardi.
"Tante Grace ultah kan? Pulang berapa lama?"
Ardi mengangguk. "Cuma 3 hari, aku ga bisa lama-lama. Kamu masih ingat aja ultahnya Bunda."
"She's always nice to me, tentu aja aku ingat. Salam buat Tante."
Dee meraih sesuatu dari tasnya, box kecil dengan pita. "Kasih ke Tante ya... scraft, motifnya aku yang design sendiri. I hope she's gonna like it," ucapnya setelah memberikan kotak itu ke Ardi.