Honeymoon part 2

30.4K 3.3K 334
                                    

Sita merasa ada yang memberati tubuhnya, sesaat kemudian dia baru tersadar kalau lengan Ardi memeluknya erat. Dia bahkan dapat merasakan hembusan napas teratur di belakang lehernya.

Rasanya menyenangkan, tapi masalahnya, Sita kebelet pipis!

Sita mencoba menyingkirkan tangan Ardi dari pinggangnya, beringsut perlahan, sebisa mungkin dia tak ingin membangunkan Ardi. Saat sudah bisa berdiri tegak di samping tempat tidur, dia berlari ke toilet.

Sekembalinya dari toilet dia malah bingung sendiri. Mau minta peluk lagi, Sita malu. Dia berdiri canggung di sisi tempat tidur, menarik selimut sedikit agar bisa menyusup tanpa membangunkan Ardi. Namun tak dia sangka, Ardi menyibak selimut walau matanya masih terpejam.

"Dari toilet? Tidur lagi, Sit... baru jam 3," gumam Ardi.

Malu-malu, Sita berbaring di sebelah Ardi dan tangan Ardi kembali melingkari tubuhnya walau kali ini posisi mereka saling berhadapan.

Ardi mengecup kening Sita, lalu turun ke bibirnya, memberi ciuman ringan sebelum memeluk erat, membiarkan Sita bersandar di dadanya sampai pagi menjelang.

----------

Pagi harinya mereka turun untuk sarapan dan seperti itu langkah yang salah. Semua keluarga yang menyambut mereka berdua dengan senyum penuh permakluman padahal tidak terjadi apa-apa di dalam kamar!

Tadi saja Sita sudah malu bukan kepalang saat dia mandi dan lupa membawa pakaian ganti. Terpaksa dia mengambil pakaian di koper hanya berbalut handuk.

Untung saja Ardi mengerti kalau dia masih malu-malu kucing. Saat Sita datang berjingkat-jingkat agar tak menarik perhatian, Ardi hanya melihat sekilas, tersenyum lebar saat wajah Sita semerah tomat lalu sengaja menyalakan TV dan mengalihkan pandangan ke sana.

"Eh, pengantin baru...." sapa Papi Al, norak, saat Ardi dan Sita mengambil tempat di sebelah meja Al, Gemma, Jun dan Rere.

"Eh, pasangan lama...." celetuk Aska yang baru datang membawa sarapan untuk ke dua kalinya, menunjuk Papi Al dan Mami Gemma Ikut duduk di depan Ardi dan Sita.

"Papa minta cucu langsung tuh, Kak!" seru Aska tiba-tiba.

Sita yang sedang minum jus mendadak tersedak dan Ardi menepuk-nepuk punggungnya.

"Lihat nanti aja," jawab Ardi diplomatis.

"Ga nunda kan, Di?" tanya Jun yang lengannya langsung ditepuk Rere.

"Jangan suka nanya yang bikin orang ga nyaman! Baru juga nikah udah ditanya macem-macem."

"Santai, Di... Ardhani mah keperkasaannya tak perlu diragukan! Lihat tuh produk Papi, cakep semua loh...." tambah Al lagi.

"Itu cakep semua efek Mami Gemma deh, produk Bratayuda gak ada yang gagal! Ya gak, Mi?" seru Aska sambil mengacungkan high five yang disambut dengan senang hati oleh Gemma.

Ardi dan Sita hanya bisa tersenyum sopan atau ikut tertawa setiap kali Aska dan Al saling meledek. Setelah sarapan, mereka bersiap-siap ke Bandara untuk penerbangan ke Bali. Rencananya besok sore akan diadakan resepsi di Pantai Karma Kandara yang jauh lebih private. Hanya terdiri dari orang-orang dekat yang sudah duluan tiba di sana seperti Nimo, Nadiah dan keluarga, beberapa rekan Ardi di LA termasuk Tante Ally dan keluarganya.

Ardi bilang, dia juga sudah mengundang Dee yang berjanji akan datang walau sebetulnya bentrok dengan pekerjaannya di Paris. Dan sumpah mati, Sita penasaran akan sosok Dee yang hanya pernah dia lihat lewat foto. Apakah secantik fotonya atau bahkan bisa buat Sita jauh lebih kebanting lagi saat bertemu.

Setibanya di Bali, mereka sibuk, lebih tepatnya Mami Gemma, Tante Shane, Tante Rere, dan Bunda Grace yang paling sibuk untuk mengatur acara besok. Sita ingin membantu tapi dilarang, malah disuruh jalan-jalan berdua saja dengan Ardi. Merasa tak enak, akhirnya mereka memutuskan membawa sepupu-sepupu Ardi, berikut adik Sita, Arsya dan juga Mbak Suti ke Taman Safari 3.

My Favorite Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang