Bagian 7

17 3 2
                                    

" Tia kita makan dulu gimana? Aku laper nih" tawar Arga," boleh sih aku juga laper nih tapi jangan lama" jawab Tia karena ia juga lapar jadi dia ngga nolak. Mereka makan di kaki lima sekitar 15 menit makan Arga pun mengantarkan Tia pulang denag Tia menuntun kearah mana rumahnya, waktu di jalan Arga mengerjai Tia
" Ya, pegangan yang kuat" teriak Arga pada Tia sambil terus ngebut. Karena takut bercampur kaget refelks Tia memeluk Arga, yang dipeluk tersenyum bahagialah orang dipeluk sama cewek yang dia sayang.
Ketika sampai di depan rumah Tia, Tia pun turun dari motor Arga tanpa pemberitahuan Arga nyelonong membukakan helm Tia hal itu membuat wajah Tia merona merah.
" Ga, mau masuk sebentar" tawar Tia sebagai ucapan terima kasih dan juga ngga mungkin kan ngusir orang yang udah baik sama kita, biarpun mengantarnya pulang dengan selamat walaupun sedikit membuat jantung bedetak cepat. " Ngga aku pulang saja" jawab Arga, " Makasih udah nganterin pulang" ucap Tia pada Arga, Arga hanya mengangguk.

***

Waktu berlalu beberapa menit namun Arga tak kunjung pulang. " Ga, aku masuk dulu ya dah" ucap Tia sambil membuka pagar rumah, namun sebelum Tia masuk kedalam rumahnya Arga memanggil Tia.
" Ya, aku mau ngasih tahu kamu kalau aku itu ngga punya hubungan sama siapa-siapa" ucap Arga, Tia hanya diam tak tahu harus menjawab apa.
Karena Tia hanya diam Arga pun pamit pulang, waktu Tia masuk kedalam rumah sudah ada ibunya diruang tamu.

" Pulang naik apa Nak?" tanya Ibunda Tia," dianterin Teman Bu " jawab Tia tersipu malu. " Kok mukanya merah sih kenapa?, katanya dianterin teman kok ngga di ajak masuk sih?" Ibu Tia terus saja bertanya, " Ngga papa kok Bu, katanya ngga sempat karena udah kemaleman" jawab Tia, ia terus mengutuk dirinya karena berbohong pada ibunya bukan bermaksud begitu cuma ya gitulah.

***

" Ya sudah, kamu sudah makan belum" tanya ibunya lagi karena Tia hanya mematung di depan ibunya,
" Sudah kok Bu tadi makan di pinggir jalan" jawab Tia kali ini dia jujur. Tia pun berjalan menuju kamarnya, ketika ia ingin menaiki anak tangga Ibunya berkata " Temennya cowok ya makanya mukanya merah karena jatuh cinta" , " iih ibu kok gitu sih" ucap Tia sambil berlari menaiki anak tangga karena malu pada Ibunya, Ibunya hanya tertawa melihat tingkah anak semata wayangnya.

Tia sekarang hanya dengan ibunya, supir, dan pembantu sedangkan ayahnya ada di bali karena di pindahtugaskan dua minggu atau satu bulan sekali ayah Tia pulang. Sebenarnya Keluarga Tia akan pindah semua ke bali tetapi Tia, merengek pada kedua orang tuanya supaya membiarkan ia menghabiskan masa akhir SMA bersama ketiga temanya.

***

Orang tuanya setuju jadi hanya ayahnya yang lebih dulu ke bali, ayahnya akan pulang dua minggu atau satu bulan sekali datang ke jakarta untuk mengunjungi keluarga kecilnya. Di dalam kamarnya yang bernuansa safir blue, Tia terus memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu. Kenapa ia beberapa hari ini selalu menjawab ocehan Arga padahal ia bertekas menjauhinya, malahan hari ini jauh di luar bayangannya apa yang terjadi antara dia dan Arga.

Mulai dari awal Tia menjauhi Arga, Arga selalu mencoba mencari pehatian Tia. Tapi bukan semua itu yang membuat Tia bingung, tapi perkatan Arga sebelum ia pergi dari rumah Tia 'Ya, aku mau ngasih tahu kamu kalau aku itu ngga punya hubungan sama siapa-siapa' apakah maksud dari perkataanya itu.
Mulai dari Arga mengenakan maupun melepaskan helm, mengajak makan, dan tanpa sengaja ia memeluk Arga karena cara cowok itu berkendara hingga perkataannya yang membuatnya bingung. Memikirkan semua yang terjadi antara dia dan Arga membuat Tia tersenyum sendiri......

Tbc....
Tbc....
Tbc...
Voment.....

The Shadow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang