Setelah dari aquarium Arga dan Septi ke sebuah restaurant, Arga memesan meja. Tidak lama pelayan datang dan mengantarkan mereka berdua ke meja yang telah di pesan. Makan malam yang romantis, tapi mereka berdua hanya makan malam biasa sebagai teman.
Tidak seperti kebanyakan orang datang ke restaurant itu untuk makan malam romantis dengan pasangan.
" Ga, makasih sudah mau menemaniku pergi ke aquarium, sekarang aku merasa lebih lega " ucap Septi pada Arga, ia menatap tepat di mata Arga.***
" Iya sama-sama, aku jugakan butuh istirahat dan menenangkan diri dari kesibukan setiap hari " jawab Arga ia juga menatap Septi. ' Perasaan apa ini kenapa aku gugup menatap matanya, tidak boleh seperti ini aku harus tetap pada komitmenku setia pada satu orang.
Tapi tatapanya mengingatkan aku akan gadis cerewetku Tia ' Arga terus bergumul dengan pikiranya, entah kenapa ia merasa semakin dekat dengan gadis itu, ia semakin merasa bahwa Septi adalah Tia.
***
Tapi tetap saja perasaan ragu masih ada di hati dan pikiran Arga. " kamu sudah selesai, jika sudah ayo aku akan mengantarkanmu pulang " Arga bertanya pada Septi karena gadis itu hanya menatap piringnya yang kosong. " Eh iya aku sudah selesai, ayo kita pulang " Septi beranjak dari tempat duduknya.
***
Mereka berdua berjalan beriringan menuju kasir untuk membayar tagihan makan mereka. " Mbak berapa semuanya " tanya Septi pada kasir, " Total semuanya adalah Rp 230.000 mbak " jawab kasir tersebut.
" Astaga mahal sekali mbak, perasaan cuma makan nasi goreng sama jus saja kenapa mahal sekali sih " Septi protes karena harga makanan yang mahal dan hal itu membuat Arga malu." Iya memang seperti itu mbak harganya, karena hari ini hari valentine jadi agak mahal sedikit mbak " jelas kasir tersebut. " Astaga hari valentine ya kok saya bisa lupa sih " Septi histeris sendiri hal itu semakin membuat malu Arga.
***
" Mbak ini kartu saya cepat ya mbak " Arga mendesak penjaga kasir tersebut. " Ehhh biar aku saja yang bayar, itung-itung karena mau ke aquarium denganku. Mbak ini pakai kartu saya saja " Septi juga menyodorkan kartu kreditnya, karena memang rencananya semua ia yang membayar makanan.
" Mbak pakai punya saya saja, tolong di percepat " desak Arga lagi, dia sudah tidak tahan lama-lama sini. Kasir tersebut lebih memilih mengambil kartu Arga ketimbang Tia, Arga menarik Septi keluar dari restaurant dengan kasar, " Ngapain sih kamu teriak histeris seperti itu, bikin malu tahu " Habis sudah kesabaranya, " Ya mau gimana masa cuma makan doang harganya segitukan terlalu mahal " jawab Septi sambil menghindari tatapan tajam Arga.
***
" Namanya juga makan di restaurant, wajar mahal kaya ngga pernah makan di restauran saja " Arga masih marah dan malu karena perbuatan Septi. " aku sudah lama tidak jalan-jalan jadi aku tidak tahu hal yang demikian " lirih Septi.
Melihat raut wajah Septi yang bisa di bilang menyedihkan, membuat Arga luluh juga. " Ya sudah, ayo sekarang kita pulang saja hari sudah semakin malam " Septi hanya mengangguk saja.
***
Entah kenapa sering sekali tercipta suasana hening di antara keduanya, begitu juga kali ini hanya suara mesin mobil yang terdengar. Tidak ada percakapan di antara keduanya, hanya hening......
***
Tbc....
Voment....
Tbc....
Tbc....Aduh neng bikin malu aja......
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow Love
JugendliteraturCeritanya update lagi..... Akunnya udah on.... Bayangan itu terlihat jika ada cahaya begitu halnya dengan cinta jika kita berjuang maka cinta akan nampak. Hanya dengan saling menatap saja sudah dapat mengungkapkan perasaan masing - masing namun ban...