Bagian 15

5 2 0
                                    

         Tinggal hanya satu pilihan saja, ia harus menyingkirkan Tia bagaimanapun caranya. Aril sudah menyusun rencana, sebelum pulang sekolah Aril menuju parkiran untuk merusak motor Arga. ' oke motor udah sekarang tinggal rencana selanjutnya' guman Aril licik, ketika Arga dan Tia sampai di parkiran mereka melihat keadaan motor Arga yang tidak baik.
" Ya, kayaknya kamu minta jemput sopir keluarga kamu buat jemput kamu soalnya motornya ngga bisa nyala sama bannya kempes" ucap Arga sambil terus memperhatikan motornya ia bingung kenapa bisa begini. " Ngga usah aku ikut kamu ke bengkel aja, temenin kamu di bengkel pasti lama " jawab Tia karena ia tidak tega meninggalkan Arga sendiri,
" Nanti kamu capek ngga usah oke " ucap Arga sambil membelai kepala Tia sayang dan membujuknya.

***

" Tapi aku.... " ucapan Tia terpotong karena mulutnya ditahan oleh Arga,
" Sttt, udah turutin aja oke " Arga mencoba meyakinkan Tia sekali lagi.
" Ya udah deh aku nurut tapi kamu hati-hati nanti kabarin aja kalau udah dirumah" jawab Tia, " Iya nanti aku kabari oke, udah sana pulang" jawab Arga tapi entah kenapa sejak tadi pagi perasaannya tidak enak semoga saja tidak terjadi apa-apa.

Tia menunggu di depan gerbang sekolah sedangkan Arga membawa motornya ke bengkel, Tia melambaikan tangan pada Arga begitu juga sebaliknya. Tia pun menghubungi sopir keluarganya agar di jemput tapi nomor sopir tersebut tidak dapat di hubungi, karena berulang kali Tia menelpon tapi tetap tidak bisa di hubungi ia pun berjalan menuju halte bus untuk pulang.

***

Sebenarnya bisa saja ia pulang naik Taxi tapi ia hanya membawa sedikit uang hari ini dan uang yang di bawa hanya cukup untuk naik bis. Jauh halte dari sekolah sekitar berjalan 10 menit, tanpa Tia sadari sedari tadi ada yang mengawasi pergerakanya.
Sekitar setengah perjalanan lagi Tia akan samapai di halte, tapi tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil menabrak Tia dengan cepat dan keras. Setelah menabrak Tia mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Tia yang tergolek lemah dan bersimbah darah. "A a arga" Diantara sakitnya dan kesadarannya Tia berguman pelan menyebutkan nama Arga.

***

Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera menolong dan menelpon ambulance, Tia di larikan ke rumah sakit terdekat. Karena pihak rumah sakit mengenal Tia dan keluarganya, jadi tidak butuh waktu lama untuk menghubungi orang tua Tia.
Ibunda Tia yang mendengar kabar tersebut langsung menuju rumah sakit, ayah Tia yang di bali pun segera mengambil penerbangan untuk kembali. Arga yang tidak mengetahui apapun tetap dirumahnya, sambil terus menunggu telpon dan chat dari Tia. Walaupun ada perasaan khawatir yang sangat kentara,  Arga tetap mencoba untuk tenang dan berpikir positif.  Ia percaya Tuhan akan selalu melindungi dan menjaga mereka.

***

Keadaan Tia sangatlah memperihatinkan kepalanya terbentur lumayan keras, melihat keadaan anaknya yang parah membuat ibunda Tia terus menangis. Orang tua Tia mengabari ketiga teman anaknya dan juga Arga, mereka yang baru mendapat kabar tentang kecelakaan Tia segera berangkat kerumah sakit walau pun waktu sudah larut.
Ketiga teman Tia lebih dulu sampai ketimbang Arga, mereka pun menangis melihat kondisi Tia. Arga yang baru sampai.....

***

Jangan baper.....

Tbc...
Tbc...
Voment....
Tbc....

The Shadow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang