Sudah seminggu Arga sendirian, tak lagi ada senyum dan tawa dari gadis cerewetnya. Tepat pada hari ini pula ujian nasional di adakan, pupus sudah harapanya untuk dinner dengan Tia setelah selesai ujian nasional. Menjalankan hidup yang hampa dan menyedihkan.
Padahal baru seminggu ia tak melihat Tia namun rasa rindu itu sangatlah menyesakkan dirinya. Arga, Suti, Elen, Raya, menjalankan ujian nasional dengan serius walaupun perasaan mereka sedang kacau karena tanpa kehadiran Tia.***
' Tia aku akan membutikan padamu bahwa aku akan mendapat peringkat 1 di ujian nasional ' lirih Arga. Sebulan sudah kejadian itu berlalu namun masih tetap membekas di pikiran Arga. Drttt drtttt telpon Arga berbunyi, Arga meraihnya dengan sangat tidak semangat tapi nama yang tertera membuatnya segera mengangkat telpon itu.
" Halo, Ga kamu tahu ngga kalau yang nabrak Tia waktu itu adalah Aril, aku baru aja dapat infonya dari polisi yang menyelidiki kasus Tia " penuturan dari Elen membuat Arga terkejut, dan seketika itu juga ia merasa sangat bersalah pada Tia.
" Ga halo Ga, kamu masih disitukan halo " tanya Elen karena merasa lawan bicaranya tidak menyahut sama sekali. " Iya halo aku masih disini, terus bagaimana dengan Aril apa tertangkap? " Arga sangat penasaran apakah Aril tertangkap atau tidak. " Dia sudah ditangkap tadi pagi, sekarang Aril sudah di kantor polisi. Kamu mau kesana???" Elen tahu pasti Arga akan Menemui Aril dan bertanya mengapa ia melakukannya, sebenarnya Elen enggan memberitahukan siapa pelakunya. Takutnya Arga akan mengamuk jika mengetahuinya, semoga saja Arga tidak melakukan hal yang buruk begitu pikir Elen.***
Kejadian itu terungkap karena ada CCTV dekat tempat kejadian, tapi karena mobil yang di pakai oleh Aril adalah pinjaman jadi agak sulit untuk mengungkapnya " Tutur Elen panjang lebar, ia menjelaskan bagaiman Aril bisa tertangkap.
" Makasih atas infonya, kututup sekarang bye " setelah Arga mendengar bahwa Aril ada di penjara ia segera berangkat untuk menanyakan pada Aril kenapa ia melakukan ini.***
Di kantor polisi.... " Pak saya mau bertemu dengan tahanan bernama Aril Putri Wulandari " tanya Arga pada salah seorang polosi yang sedang bertugas. " Maaf ade ini siapanya Aril, dan juga tahanan baru masuk pagi ini. Jika memang sangat berkepentingan baru kami izinkan untuk bertemu" tanya polisi itu sambil memandangi Arga.
" Saya temannya Aril pak dan juga saya adalah kekasih yang di tabrak oleh Aril, apa saya bisa bertemu dengan Aril " jelas Arga pada polisi tersebut. Dengan pertimbangan yang lama akhirnya Arga di persilahkan untuk bertemu dengan Aril,
" Silakan masuk keruangan itu dan tunggu sebentar saya akan memanggil Aril " polisi itu beranjak dari tempat duduknya dan menunjuk sebuah ruangan yang memang di tunjukan untuk keluarga ataupun teman untuk berkunjung. Arga yang mengerti langsung beranjak juga dan memasuki ruangan, selang beberapa menit Arga duduk di dalam ruangan. Datang seorang polisi dan seorang gadis yang penampilanya acak-acakan, " Saya beri waktu 30 menit " jelas polisi tadi sambil berlalu pergi meninggalkan Aril dan Arga berdua.***
Sekitar beberapa menit hanya ada hening meliputi keduanya, sampai Arga membuka suara terlebih dahulu. " Aku langsung to the point saja, kenapa kamu melakukan ini Aril apa salah Tia sama kamu " tanya Arga menahan emosi sekuat tenaga. Aril hanya menatap Arga, " cepat jawab " teriak Arga ia tak dapat lagi membendung emosinya karena Aril hanya menantapnya.
" Aku iri sama kalian berdua, kamu ngga pernah memperlakukan aku dulu sama seperti kamu memperlakukan Tia. Kamu ngga pernah ngasih aku kejutan, buka ataupun pasangin aku helm. Dan juga kamu tidak pernah sekali pun menjemput aku selama kita pacaran dulu, dan kamu juga ngga menanggapi atau menatapku selama aku berada di kelas. Kamu tahu aku bersusah payah melakukan apa saja untuk bisa bersama kamu lagi, tapi kamu malah bersama gadis lain belum lagi kamu tiba-tiba pindah sekolah. Perasaanku sakit Ga sakit " Aril menjawab sambil menangis.***
" Bukannya awal kita jadian itu cuma taruhan kamu sama teman kamu, belum lagi memang kamu cuma main-main waktu denganku. Dan juga kamu yang dulu minta hubungan kita berakhir dan memilih bersama orang lain, jadi itu bukan salahku. Kaulah yang menciptakan kesakitan itu bukan aku " balas Arga dengan sedikit penekanan.
" Tapi aku masih cinta sama kamu, dan aku ngga mau kamu sama siapapun selain aku " teriak Aril dengan emosi, " Sepertinya kamu menyesal menyia-nyiakan aku ketika kita bersama dulu, dulu aku memang bodoh katena mau saja denganmu tapi sekarang ceeitanya sudah berbeda Ari. Aku bukan barang yang dapat di miliki oleh seseorang, bilapun aku milik seseorang berarti orang itu tidak lain adalah Tia bukan kamu " balas Arga.
" makanqya aku menyingkirkan Tia dari hidup kamu Arga supaya kamu menjadi milikku, kamu dengar kamu itu milikku bukan gadis manja itu " tutur Aril sambil menangis dan mencoba meraih tangan Arga. " Aku tidak menyukaimu lagi, dan kelakuanmu ini tidak akan pernah kumaafkan sampai kapan pun camkan itu. Kamu seperti seorang psikopat dan juga terlalu obsesi terhadapku, lebih baik kamu mengintrogasi dirimu" Arga berdiri dan menepis tangan Aril.***
" Aku akan tetap mencintaimu Arga walau sampai kapanpun jadi jangan tinggalkan aku " Aril mendekat dan memeluk pada Arga sambil memelas supaya Arga mau bersamanya kembali. " Aku tidak akan pernah kembali padamu, aku hanya mencintai Tia dan hanya Tia " Arga melepas pelukan Aril dan setelah Arga berkata begitu ia pun pergi dari tempat itu, jika lama-lama bisa saja ia bertidak di luar keinginanya.
Melihat Arga pergi membuat Aril menagis sambil berteriak supaya Arga kembali, " Arga aku sayang kamu jangan pergi Argaaaaaaa " Aril mencoba mengejar Arga tapi di tahan oleh polisi yang berjaga. Perasaan Arga semakin hancur, ia pun mentap langit dan berguman pelan ' Tia apa kamu sudah sadar, apa kamu baik-baik saja aku sangat merindukanmu "
***
Ada yang mau menhibur abang Arga.....
Kok aku jadi gereget ya sama Aril...Tbc....
Voment.....
Tbc....
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow Love
Fiksi RemajaCeritanya update lagi..... Akunnya udah on.... Bayangan itu terlihat jika ada cahaya begitu halnya dengan cinta jika kita berjuang maka cinta akan nampak. Hanya dengan saling menatap saja sudah dapat mengungkapkan perasaan masing - masing namun ban...